Quote:
Spoiler for no repost:
Quote:
The Hobbit: The Battle of the Five Armies yang baru rilis Rabu (17/12) membawa kembali tren gaya hidup ala Hobbit ke permukaan. Sejak film The Lord of The Rings muncul tahun 2001, lalu dilanjutkan trilogi The Hobbit, wisata ala manusia kurcaci banyak diminati.
Selandia Baru, tempat pengambilan gambar The Hobbit sendiri punya lokasi unggulan. Inggris dan Amerika Serikat, bahkan Thailand pun ternyata tak mau kalah. Mereka punya rumah Hobbit masing-masing.
Berikut lima rumah Hobbit yang bisa ditinggali di sana.
Quote:
Quote:
Spoiler for bagian dalam:
Ingin bersembunyi dari hiruk pikuk perkotaan dan merasakan kesunyian lingkungan Hobbit, tinggal datang ke Thailand. Jaraknya hanya dua jam dari Bangkok. Sikhio seperti rumah Bilbo, tokoh kurcaci di film The Hobbit: The Battle of the Five Armies.
Atap rumahnya pendek, dan bentuknya melengkung seperti kubah. Pintu-pintu dan jendelanya berbentuk bulat, dicat warna-warni. Desain ruangannya pun seperti lingkaran. Di halamannya, tumbuh padang rumput pendek dengan pepohonan khas tropis seperti palem.
Meski terkesan natural, tempat itu memiliki penyejuk udara, akses internet, listrik, dan televisi. Harganya terjangkau. Per malam hanya dikenai biaya sekitar Rp 783 ribu untuk satu kamar.
Quote:
Quote:
Spoiler for bagian dalam:
Tinggal di rumah Hobbit yang satu ini lebih punya sensasi. Suasananya lebih 'ndeso'. Rumah Hobbit-nya terbuat dari gelondongan kayu yang direkat-rekatkan seperti rakit. Atapnya ditumbuhi rerumputan hijau lebat yang menyejukkan.
Unsur modern tetap dimasukkan dengan memberi sentuhan kaca besar di beberapa area dinding, sehingga sinar matahari lebih banyak masuk. Perabotan di interiornya dibuat senyaman mungkin. Ruangannya juga bundar, berisi ranjang, sofa-sofa empuk, dan meja makan besar.
Namun, unsur tradisional seperti perapian masih dipertahankan. Dindingnya ditutup kayu dan hiasan botol gin yang ditata apik. Rumah yang muat sampai lima orang itu cocok untuk berlibur musim dingin. Harga sewanya Rp 2,6 juta per malam.
Unsur modern tetap dimasukkan dengan memberi sentuhan kaca besar di beberapa area dinding, sehingga sinar matahari lebih banyak masuk. Perabotan di interiornya dibuat senyaman mungkin. Ruangannya juga bundar, berisi ranjang, sofa-sofa empuk, dan meja makan besar.
Namun, unsur tradisional seperti perapian masih dipertahankan. Dindingnya ditutup kayu dan hiasan botol gin yang ditata apik. Rumah yang muat sampai lima orang itu cocok untuk berlibur musim dingin. Harga sewanya Rp 2,6 juta per malam.
Quote:
Quote:
Spoiler for bagian dalam:
Masyarakat AS bukan hanya bisa melihat deru dinamis perkotaan. Di Tyringham ada sebuah rumah berbentuk benar-benar lingkaran. Ia sering disebut rumah Hobbit, meski atapnya dibuat begitu tinggi karena menaungi dua lantai.
Rumah sederhana itu terbuat dari kayu. Di lantai satu ada dapur, kamar mandi, dan ruang santai. Di lantai dua, ada ranjang besar dengan kelambu, dan kursi kecil untuk menghadap beranda. Rumah itu dikelilingi rumput dan suasana hutan.
Untuk menginap di sana, per malam dikenai biaya sekitar Rp 2,8 juta.
Rumah sederhana itu terbuat dari kayu. Di lantai satu ada dapur, kamar mandi, dan ruang santai. Di lantai dua, ada ranjang besar dengan kelambu, dan kursi kecil untuk menghadap beranda. Rumah itu dikelilingi rumput dan suasana hutan.
Untuk menginap di sana, per malam dikenai biaya sekitar Rp 2,8 juta.
Quote:
Quote:
Spoiler for bagian dalam:
Di sekitar barat laut Montana, ada yang disebut Desa Hobbit. Desa itu memiliki sebuah cottage besar dengan ruang tidur utama dan ruang tidur tamu untuk disewakan. Isinya perapian, ranjang nyaman, bahkan perpustakaan.
Seperti rumah Hobbit lain, yang berlokasi di Montana juga berbentuk bundar. Atap rumahnya berundak-undak dan terbuat dari rumbia. Konstruksi dindingnya terbuat dari kayu. Bagian dinding solid dihiasi dengan lukisan pedesaan bertema Hobbit.
Yang membuat kerasan di sana bukan hanya rumahnya, tetapi juga lingkungan yang didesain seperti benar-benar di dunia Hobbit. Salah satunya, baju-baju mungil seukuran peri dan Hobbit yang sengaja digantung di luar sebagai hiasan.
Untuk menginap di cottage itu biayanya Rp 3,9 juta per malam.
Seperti rumah Hobbit lain, yang berlokasi di Montana juga berbentuk bundar. Atap rumahnya berundak-undak dan terbuat dari rumbia. Konstruksi dindingnya terbuat dari kayu. Bagian dinding solid dihiasi dengan lukisan pedesaan bertema Hobbit.
Yang membuat kerasan di sana bukan hanya rumahnya, tetapi juga lingkungan yang didesain seperti benar-benar di dunia Hobbit. Salah satunya, baju-baju mungil seukuran peri dan Hobbit yang sengaja digantung di luar sebagai hiasan.
Untuk menginap di cottage itu biayanya Rp 3,9 juta per malam.
Quote:
Quote:
Spoiler for bagian dalam:
Jika ingin benar-benar mengunjungi kampung Hobbit di Selandia Baru, coba ke Matamata. Jaraknya hanya sekitar dua setengah jam berkendara dari Auckland. Namun, jangan harap kesunyian di sana. Kini, tempat itu sudah menjadi desa wisata ala Hobbit yang ramai dikunjungi wisatawan.
Matamata berupa desa dengan hamparan padang rumput yang luas. Konturnya berbukit-bukit. Selain ada rumah-rumah Hobbit berbentuk bulat pendek dengan pintu warna-warni, ada juga bar untuk para manusia kerdil itu. Berkelana di sana seperti masuk ke dalam film The Hobbit.
Lokasi yang disebut Hobbiton itu merupakan lahan peternakan milik Keluarga Alexander. Setiap musim wisata, bus tak hentinya datang menurunkan wisatawan. Harga busnya mulai Rp 12,5 ribu.
Matamata berupa desa dengan hamparan padang rumput yang luas. Konturnya berbukit-bukit. Selain ada rumah-rumah Hobbit berbentuk bulat pendek dengan pintu warna-warni, ada juga bar untuk para manusia kerdil itu. Berkelana di sana seperti masuk ke dalam film The Hobbit.
Lokasi yang disebut Hobbiton itu merupakan lahan peternakan milik Keluarga Alexander. Setiap musim wisata, bus tak hentinya datang menurunkan wisatawan. Harga busnya mulai Rp 12,5 ribu.
Quote:
Gimana, gan...Keren keren kan tempatnya? Kalo ada yang berminat merasakan jadi Hobbit monggo meluncur ke TKP
Quote:
Spoiler for bonus:
