- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Nastak Nasbung ayo Diskusi) Rupiah kian lunglai, risiko besar mengintai


TS
bonta87
(Nastak Nasbung ayo Diskusi) Rupiah kian lunglai, risiko besar mengintai
JAKARTA. Rupiah makin terkapar. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) maupun kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah di level Rp 12.599 per dollar Amerika Serikat (AS), terendah sejak 30 Juni tahun 2008.
Para ekonom memperkirakan pelemahan rupiah masih akan berlanjut dan berpotensi menembus Rp 13.000 per dollar AS. Jika itu terjadi, "Efeknya pasti akan mengganggu ekonomi nasional," kata David Sumual, Ekonom BCA, kepada KONTAN, Senin (15/12).
Naik turun rupiah selalu membawa dilema. Rupiah yang lemah bisa mendatangkan manfaat bagi eksportir. Barang buatan Indonesia lebih kompetitif di pasar dunia.
Namun di sisi lain, segepok mudarat turut menyertainya.
Pertama, mayoritas kebutuhan warga Indonesia dipenuhi barang impor. Saat dollar kuat, devisa yang keluar kian deras. Alhasil, defisit neraca perdagangan yang sepanjang Januari-Oktober 2014 sudah mencapai US$ 1,64 miliar akan kian lebar. BI juga makin sulit mendorong defisit transaksi berjalan ke level di bawah 3%.
Kedua, berkaitan dengan poin pertama, harga barang impor ikut melonjak. Akibatnya, inflasi gara-gara lonjakan dollar makin tak terkendali.
Pebisnis juga kelimpungan, terutama yang menggunakan bahan baku impor. "Bahan baku naik, tapi pengusaha tak bisa lagi menaikkan harga barang karena sudah menaikkan harga saat kenaikan BBM," kata Haryadi Sukamdani, Ketua Kadin Indonesia.
Ketiga, anggaran negara juga terbebani pelemahan rupiah. Catatan Kementerian Keuangan,setiap rupiah melemah Rp 100, defisit anggaran bertambah Rp 940,4 miliar - Rp 1,21 triliun.Dengan kata lain, jika sejak awal tahun sampai sekarang rupiah melemah sekitar Rp 1.000, defisit anggaran tahun ini bertambah Rp 9 triliun-Rp 12 triliun
Keempat, beban utang pemerintah dan korporasi meningkat. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan menyatakan, setiap depresiasi Rp 100 per dollar AS menyebabkan biaya bunga utang naik Rp 207 miliar. Jadi, jika rupiah melemah Rp 1.000, bunga utang naik Rp 2 triliun.
Situasi yang dihadapi perusahaan swasta lebih pelik lagi. Sebab, kini 80% korporasi pengutang valas tak melakukan lindung nilai (hedging). Alhasil, bisa banyak perusahaan yang gulung tikar jika rupiah semakin ambrol.
Lebih dari itu, kejatuhan mata uang suatu negara juga salah satu pertanda menurunnya kepercayaan investor terhadap negara tersebut. Per 12 Desember 2014, dana asing di obligasi negara sudah berkurang Rp 11 triliun jadi Rp 471 triliun. Harga obligasi negara juga jatuh. "Jika tak segera diatasi, investor bisa terus keluar," kata Satrio Utomo, Analis Universal Broker
http://nasional.kontan.co.id/news/ru...esar-mengintai
Yang ane tertarik adalah setiap Rupiah melemah , setiap rupiah melemah Rp 100, defisit anggaran bertambah Rp 940,4 miliar - Rp 1,21 triliun
Kemudian beban utang pemerintah dan korporasi meningkat. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan menyatakan, setiap depresiasi Rp 100 per dollar AS menyebabkan biaya bunga utang naik Rp 207 miliar. Jadi, jika rupiah melemah Rp 1.000, bunga utang naik Rp 2 triliun
Silahkan di diskusikan jangan lupa kita punya dana Cash 100 Trilliun dari penghematan BBM
Para ekonom memperkirakan pelemahan rupiah masih akan berlanjut dan berpotensi menembus Rp 13.000 per dollar AS. Jika itu terjadi, "Efeknya pasti akan mengganggu ekonomi nasional," kata David Sumual, Ekonom BCA, kepada KONTAN, Senin (15/12).
Naik turun rupiah selalu membawa dilema. Rupiah yang lemah bisa mendatangkan manfaat bagi eksportir. Barang buatan Indonesia lebih kompetitif di pasar dunia.
Namun di sisi lain, segepok mudarat turut menyertainya.
Pertama, mayoritas kebutuhan warga Indonesia dipenuhi barang impor. Saat dollar kuat, devisa yang keluar kian deras. Alhasil, defisit neraca perdagangan yang sepanjang Januari-Oktober 2014 sudah mencapai US$ 1,64 miliar akan kian lebar. BI juga makin sulit mendorong defisit transaksi berjalan ke level di bawah 3%.
Kedua, berkaitan dengan poin pertama, harga barang impor ikut melonjak. Akibatnya, inflasi gara-gara lonjakan dollar makin tak terkendali.
Pebisnis juga kelimpungan, terutama yang menggunakan bahan baku impor. "Bahan baku naik, tapi pengusaha tak bisa lagi menaikkan harga barang karena sudah menaikkan harga saat kenaikan BBM," kata Haryadi Sukamdani, Ketua Kadin Indonesia.
Ketiga, anggaran negara juga terbebani pelemahan rupiah. Catatan Kementerian Keuangan,setiap rupiah melemah Rp 100, defisit anggaran bertambah Rp 940,4 miliar - Rp 1,21 triliun.Dengan kata lain, jika sejak awal tahun sampai sekarang rupiah melemah sekitar Rp 1.000, defisit anggaran tahun ini bertambah Rp 9 triliun-Rp 12 triliun
Keempat, beban utang pemerintah dan korporasi meningkat. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan menyatakan, setiap depresiasi Rp 100 per dollar AS menyebabkan biaya bunga utang naik Rp 207 miliar. Jadi, jika rupiah melemah Rp 1.000, bunga utang naik Rp 2 triliun.
Situasi yang dihadapi perusahaan swasta lebih pelik lagi. Sebab, kini 80% korporasi pengutang valas tak melakukan lindung nilai (hedging). Alhasil, bisa banyak perusahaan yang gulung tikar jika rupiah semakin ambrol.
Lebih dari itu, kejatuhan mata uang suatu negara juga salah satu pertanda menurunnya kepercayaan investor terhadap negara tersebut. Per 12 Desember 2014, dana asing di obligasi negara sudah berkurang Rp 11 triliun jadi Rp 471 triliun. Harga obligasi negara juga jatuh. "Jika tak segera diatasi, investor bisa terus keluar," kata Satrio Utomo, Analis Universal Broker
http://nasional.kontan.co.id/news/ru...esar-mengintai
Yang ane tertarik adalah setiap Rupiah melemah , setiap rupiah melemah Rp 100, defisit anggaran bertambah Rp 940,4 miliar - Rp 1,21 triliun
Kemudian beban utang pemerintah dan korporasi meningkat. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan menyatakan, setiap depresiasi Rp 100 per dollar AS menyebabkan biaya bunga utang naik Rp 207 miliar. Jadi, jika rupiah melemah Rp 1.000, bunga utang naik Rp 2 triliun
Silahkan di diskusikan jangan lupa kita punya dana Cash 100 Trilliun dari penghematan BBM
Diubah oleh bonta87 16-12-2014 14:06
0
5K
92


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan