eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Menimbang Perlu Tidaknya Konsultan dalam Menyusun Business Plan


Menjalankan perusahaan untuk pertama kalinya bukan perkara mudah. Demikian pula mengenai aspek keuangan, yang cukup banyak memusingkan mereka yang tidak memiliki bekal pengetahuan finansial yang memadai. Pengetahuan ini diperlukan dalam menyusun business plan. Salah satu solusinya ialah menyewa jasa konsultan.

Dalam sebagian kasus menyewa jasa seorang konsultan keuangan untuk menyempurnakan rencana bisnis akan membuat kondisi lebih sulit bagi sebuah startup. Jika seorang entrepreneur berpikir mengenai memulai bisnis, ia semestinya mengetahui angka-angka yang menjadi patokan mundur atau majunya startup yang ia dirikan itu. Entrepreneur juga harus menguasai pengetahuan mengenai konsumen prospektif secara intensif. Entrepreneur seharusnya memiliki rencana mengenai bagaimana ia akan terjun dalam pasar dan menjual pada konsumennya. Jika orang lain menciptakan rencana untuk Anda, merekalah yang mengetahui semuanya dan Anda mungkin tahu lebih sedikit mengenai pasar Anda daripada mereka yang Anda jadikan konsultan itu.

Sebaliknya jika entrepreneur mengerjakan sendiri business plan miliknya, ia akan lebih mengenal seluk beluk bisnisnya, ceruk pasarnya, konsumen yang ia bidik, dan sebagainya.

Dengan menciptakan prediksi Anda sendiri dan melakukan riset konsumen secara mandiri, Anda akan mengetahui pasar Anda lebih baik dan mempelajari faktor-faktor utama yang menjadi kunci sukses tidaknya rencana bisnis tersebut. Memiliki konsultan pengusunan rencana bisnis juga membuat Anda memiliki pemahaman yang kurang mengenai hal-hal yang membuat bisnis sukses atau gagal.

Berikut adalah beberapa hal yang mesti Anda temui dalam konsumen potensial Anda untuk menciptakan sejumlah prediksi keuangan yang lebih meyakinkan bagi pihak lain seperti investor dan publik.

  1. Berapa banyak konsumen prospektif yang Anda miliki untuk solusi Anda?
  2. Di mana konsumen Anda saat ini berbelanja untuk solusi yang sama?
  3. Seberapa banyak konsumen potensial Anda saat ini membelanjakan uang mereka untuk memperoleh solusi serupa? Seberapa sering mereka merogoh koceknya untuk itu?
  4. Berapa banyak uang yang akan dibutuhkan dalam menarik konsumen potensial ini?
  5. Berapa banyak prospek bisnis yang nantinya akan membeli solusi Anda itu? (dengan kata lain, berapa tingkat ‘closing’ atau konversi Anda?)


Berdasarkan pada pengumpulan data ini, entrepreneur semestinya mampu menyusun sejumlah prediksi penjualan yang masuk akal. Ingatlah, semua prediksi itu hanyalah terkaan yang berdasarkan pada sejumlah asumsi yang dianggap masuk akal dan teoretis. Ia tak pernah 100% akurat. Saat Anda mulai menjual, Anda akan makin piawai dalam akurasi proyeksi Anda dan mampu menyesuaikannya seiring berjalannya waktu.

Akhirnya, memprediksi ialah sesuatu yang Anda bisa lakukan. Mungkin terdengar rumit pada awalnya, namun saat Anda mulai menelusurinya, Anda akan menemukan bahwa ternyata tidak serumit itu.

sumber
0
659
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan