Kaskus

News

Abc..ZAvatar border
TS
Abc..Z
[mental manja + gak ngurus TU : klop dah]Ironi Angkutan Kita....
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Angkutan.Kita.

JAKARTA, KOMPAS.com - Seruan agar masyarakat segera berpindah dari moda kendaraan pribadi ke angkutan umum tak bosan-bosannya digaungkan para pejabat pemerintah. Namun, realita angkutan umum di lapangan beserta infrastruktur pendukungnya terkesan masih terlalu jauh panggang dari api.

Simak saja kondisi terminal bus di sekitar Jabodetabek. Terminal, yang menjadi titik awal keberangkatan angkutan umum, seharusnya menjadi tempat nyaman bagi warga menunggu angkutan. Kenyataannya tak begitu....

Terminal Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan adalah satu contohnya. Terminal yang ditunjuk menjadi pengganti Terminal Lebak Bulus tersebut hingga saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Akses jalan masuk rusak dan menjadi kubangan air saat hujan. Bagian dalam terminal dipenuhi rumput ilalang yang tinggi. Atap tempat parkir bus banyak yang jebol. Bangunan-bangunan lain di terminal itu pun lebih mirip rumah hantu daripada fasilitas umum. Orang awam yang lewat di depan terminal itu tak akan menyangka ada aktivitas di dalamnya.

Dengan kondisi seperti itu, para agen bus dari 13 perusahaan otobus (PO) terpaksa beroperasi. Sejak Februari 2014, para agen tiket yang sebelumnya beroperasi di Terminal Lebak Bulus, itu dipaksa pindah karena lahan terminal dibangun untuk stasiun sistem transportasi cepat massal (MRT).

Mereka pun berswadaya untuk membuka kembali terminal yang sebelumnya terbengkalai itu. ”Awalnya kami iuran melalui paguyuban untuk memperbaiki terminal ini. Atap asbes kami ganti, aliran listrik dipasang, dan kami juga membangun sekat lapak dengan tripleks,” ujar Lina (50), agen PO Gunung Mulia, Kamis (11/12/2014).

Jaka Nainggolan (41), agen bus PO Sumber Alam, mengatakan, pihaknya berharap revitalisasi terminal segera dijalankan. Akses jalan di sekitar terminal harus diperlebar sehingga bus bisa keluar-masuk dengan nyaman. ”Kondisi terminal memang masih belum layak. Orang takut masuk karena sepi, takut di dalam garong semua,” kata Jaka sembari tertawa.

Kondisi itu jelas berdampak pada usaha mereka. Awal pindah ke Pondok Cabe, para agen bus itu kesulitan mencari penumpang. Mereka kalah bersaing dengan agen bus lain yang berada di Ciputat dan Cimanggis, yang terletak di akses jalan utama.

Jaka berharap kondisi ini berubah setelah Terminal Pondok Cabe selesai dibangun. ”Pemkot Tangsel juga berjanji akan menertibkan agen liar di jalan raya. Ini bagus supaya penjualan tiket terpusat di terminal,” kata Jaka.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Tangerang Selatan Wijaya Kusuma mengatakan, proyek terminal akan dimulai setelah dana dari Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cair. Terminal itu akan dibangun dengan anggaran Rp 104 miliar, sebanyak Rp 40 miliar dari Kemenhub dan Rp 64 miliar adalah dana hibah dari Pemprov DKI. Pemkot Tangsel hanya mengucurkan dana pendamping Rp 1,16 miliar.
Terus mundur

Di Kota Bogor, penataan ulang dan revitalitasi Terminal Baranangsiang juga terus mundur meski penandatanganan kerja sama sudah dilakukan sejak Juni 2012. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, masih perlu menguji dan membahas perubahan desain yang diusulkan pihak pengembang proyek, PT Pancakarya Grahatama Indonesia.

Pengembang mengubah desain awal proyek revitalisasi terminal yang pernah menyandang predikat terbesar di Asia Tenggara itu setelah ditolak Pemkot Bogor. Desain awal ditolak karena mengutamakan fungsi komersial dengan keberadaan pusat belanja dan hotel daripada layanan transportasi.

Akibat pembenahan ulang belum terwujud, terminal di ujung Jalan Tol Jagorawi ini kian kumuh dan tidak nyaman. Penumpang memilih menunggu bus di akses keluar daripada di dalam terminal yang bau dan penuh sampah.

Di Kota Depok, pembangunan Terminal Terpadu Kota Depok akhirnya dimulai setelah terlambat tiga tahun. Terminal itu nantinya akan dipadukan dengan Stasiun Depok Baru yang letaknya berdekatan.

Kepala Terminal Terpadu Kota Depok Reynold John mengatakan, pembangunan seharusnya mulai dikerjakan sejak tahun 2011. ”Keterlambatan pembangunan diakibatkan masalah pembebasan lahan,” kata Reynold, Rabu, 26 November lalu, di Depok.

Pada Rabu sore itu, puing-puing bangunan masih terlihat di terminal. Di depan puing bangunan, puluhan pedagang kaki lima berjualan makanan, pakaian, dan perlengkapan sehari-hari. Warga yang ingin melintas ke Stasiun Depok Baru pun harus melintas di antara puing-puing bangunan.

Masyarakat pun harus menunggu lagi sampai semua fasilitas angkutan umum itu menjadi benar-benar nyaman....

kesimpulan yang gw dapet : masyarakat ama pemerintah sama sama bersalah

- kesalahan masyarakat : mental manja. udah tau kalo masalah kronis di jabodetabek kemacetan akut kenapa masih naik kendaraan pribadi? emoticon-Gila

giliran beli motor ama mobil nomor satu, tapi demo soal kemacetan juga nomor satu, tapi dipaksa naik TU ngeluh atau dimintain solusinya diem seribu bahasa emoticon-Nohope

- kesalahan pemerintah : TU dan segala fasilitasnya nggak dikembangin ama diperbarui, malah duitnya dipake buat hal hal nggak berguna


nggak heran jabodetabek nggak berkembang
0
3.8K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan