Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hariharioAvatar border
TS
harihario
Hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung !
Hi agan dan aganwati, TS tidak tahu apakah thread ini pernah di bikin ato sebelum, sekilas gw liat memank ada beberapa thread yang pernah dan memank ada menyebutkan nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung, tapi tidak ada satu pun thread yang bener2 membahas tentang cerita hidup beliau.

So di sini TS ingin ingin berbagi pengetahuan dengan agan dan aganwati semua nya, tentang hidup mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965, Henk Ngantung !

Mari kita mulai ya all,

Henk Ngantung
Hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung !


Hendrik Hermanus Joel Ngantung atau juga dikenal dengan nama Henk Ngantung (lahir di Manado, Sulawesi Utara, 1 Maret 1921 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 1991 pada umur 70 tahun) adalah pelukis Indonesia dan Gubernur Jakarta untuk periode 1964-1965.

Sebelum menjadi Gubernur Jakarta, Henk dikenal sebagai pelukis tanpa pendidikan formal. Bersama Chairil Anwar dan Asrul Sani, ia ikut medirikan "Gelanggang". Henk juga pernah menjadi pengurus Lembaga Persahabatan Indonesia-Tiongkok 1955-1958.

Hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung !

Henk Ngantung (tengah) dalam lawatannya ke Wina, bersama Walikota Wina, Austria pada masa itu, Bruno Marek dan Konsul Indonesia di Wina, A. Kobir Sasradipoera


Presiden Soekarno mengangkat Henk Ngantung menjadi Gubernur DKI Jakarta karena ingin Jakarta menjadi kota yang berbudaya. Henk bukanlah seorang birokrat atau akademisi, dia adalah seorang seniman dan budayawan yang populer saat itu. Bahkan sebelum Indonesia merdeka, Henk Ngantung sudah berpameran lukisan di tempat-tempat bergengsi. Termasuk Hotel Des Indes yang merupakan tempat elite pada masanya.

Henk yang lahir tahun 1921, Pendidikan formalnya tidak tinggi, karena dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar berkesenian dan melukis secara otodidak. Hal itu dibayarnya dengan prestasi di bidang sketsa dan seni lukis.

Hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung !


Tahun 1960, Soekarno mengangkat Henk menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta. Tahun 1964, Henk diangkat menjadi gubernur DKI Jakarta, dan seperti yang terulis di atas, beliau bukanlah seorang seorang birokrat atau akademisi, dan mungkin karena itu maka tugas dan tanggung jawab beliau lebih banyak mengarah ke untuk menata kota Jakarta.

Berbagai ide untuk menata Kota Jakarta telah ada dalam benak Henk Ngantung sejak lama. Terkait dengan adanya pesta olahraga Asian Games pada tahun 1962, maka pemerintah membangun Hotel dengan fasilitas yang baik untuk tamu-tamu Negara. Hotel tersebut kemudian dikenal dengan nama Hotel Indonesia.

Hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung !


Tepat di depan Hotel tersebut terdapat sebuah jalan yang melingkar yang kemudian dikenal dengan nama Bundaran Hotel Indonesia. Bahwa sesuai dengan latar belakang pengangkatan Henk Ngantung sebagai Gubernur Jakarta oleh Bung Karno, yaitu antara lain untuk menata kota dan memperindah Kota Jakarta, maka kemudian pada Bundaran tersebut dibangun Tugu. Rancangan tentang patung yang akan diletakan sebagai Tugu pada Bundaran tersebut datang dari Henk Ngantung.

Beliau telah jauh sebelumnya memiliki konsep tentang penataan Kota Jakarta. Sehingga ketika Bung Karno meminta untuk dibangunkan sebuah Tugu di depan Bundaran Hotel Indonesia, maka Henk Ngantung telah terlebih dahulu memiliki konsep dan telah memiliki karya seni berupa Lukisan Sketsa sepasang pemuda-pemudi yang sedang melambaikan tangannya, seakan-akan menyambut kedatangan orang. Karya seni itulah yang kemudian menjadi dasar pembuatan Tugu Selamat Datang.

Setelah mendapatkan persetujuan Bung Karno, maka dipanggilah Edhie Sunarso seorang pematung muda untuk menuangkan karya seni Henk Ngantung tersebut menjadi Patung, yang kemudian dikenal dengan nama Tugu Selamat Datang.

Hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung !


Hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung berubah drastis setelah Orde Baru mulai berkuasa. Henk yang dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 1964, dicopot tahun 1965. Henk dituduh menjadi anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Jabatan beliau dicopot. Dituduh PKI, padahal tak pernah terbukti. Selepas menjadi Gubernur DKI Jakarta, Henk hampir tidak punya harta apa-apa. Dia menjual rumahnya di Tanah Abang dan pindah ke gang sempit di Jl Dewi Sartika, Jakarta Timur. Tahun 1970 hingga era 1980an, menjadi mimpi buruk bagi Henk dan keluarganya.

Mungkin karena beliau dekat dengan Soekarno dan dianggap Orde Lama, maka diperlakukan demikian. Beliau tinggal di gang sempit, kesehatan Henk memburuk. Matanya nyaris buta. Tapi tidak mudah untuk berobat. Selain tidak ada biaya, pihak rumah sakit juga menolak karena Henk dianggap PKI.

Bukan hanya berobat, ketika anak-anak Henk ingin kuliah dan bekerja pun dipersulit. Alasannya karena mereka dicap anak-anak PKI. Lagi-lagi pihak kampus meminta surat bebas PKI yang pada masa Orde Baru ibarat benda sakti.

Henk akhirnya meninggal dunia pada 12 Desember 1991, pada usia 70 tahun. Nyaris tak ada yang ingat jasa-jasanya.

Dan ngomong soal jasa, berikut ada 2 hasil ide dari beliau Pak Henk, yaitu sketsa lambang DKI Jakarta dan lambang Kostrad, yang namun ironisnya, hal tersebut belum diakui oleh pemerintah.

Spoiler for DKI Jakarta:


Spoiler for KOSTRAD:



Sekian agan dan aganwati, kl ada yang berkenan tolong di rate atau cendolin ya.. thz semua na.

Sumber:
Wikipedia
Diubah oleh harihario 13-12-2014 16:00
nona212Avatar border
red.wangyiAvatar border
bluesenoAvatar border
blueseno dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.7K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan