Indonesia adalah negara yang sangat besar. Jumlah penduduknya juga sangat banyak. Tetapi apa gunanya jika generasi penerus dan generasi sekarang bangsa itu rusak dengan yang namanya sebuah rokok. Rokok yang menurut mereka adalah sesuatu yang keren, padahal benda yang mematikan. Generasi Indonesia harus lebih sehat dan kuat agar cita-cita para pahlawan yang telah mengorbankan banyak tenaga dan nyawanya terdahulu bisa tercapai. Sebagai generasi muda kita perlu menyorot permasalahan rokok ini lebih jauh, yakni apa pengaruhnya terhadap masa depan, karir dan cita-cita kita. Indonesia sudah dicap sebagai Negara “Baby Smoker” data tersebut didapatkan berdasarkan data Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak menunjukkan selama tahun 2008 hingga 2012 jumlah perokok anak dibawah umur 10 tahun di Indonesia mencapai 239.000 orang. Sedangkan jumlah perokok anak antara usia 10 hingga 14 tahun mencapai 1,2 juta orang. Data dari Global Adult Tobacco Survey pada 2011, Indonesia termasuk negara dengan tingkat perokok aktif yang tertinggi di dunia. Sebanyak 36 persen orang dewasa sebagian besarnya adalah usia remaja telah menjadi perokok aktif. Data tersebut menunjukan bahwa pemerintah kurang berhasil dalam menerapkan dan mengurangi perokok kalangan di bawah umur. Iklan-iklan produk rokok hingga saat ini masih dipublikasikan secara bebas. Terlihat dari baliho dan lamanya durasi iklan produk rokok di jam-jam tertentu.

Hal ini jelas masih memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat Indonesia khususnya generasi muda yang masih di tahap krisis Identitas vs Kebingungan. Tahap ini merupakan tahap ke-5 dari 8 teori perkembangan rentang hidup Erik Erikson yang dialami oleh remaja. Dalam tahap ini remaja berusaha menemukan identitasnya seperti ‘siapa mereka’ yang diharapkan mampu untuk menjalani dan mengalami seluruh proses pencarian identitas diri. Cara untuk menemukan identitas diri adalah dengan cara mengoleksi segala pengetahuan dan pengalaman yang telah dialami, sehingga remaja dapat menyatukan pengetahuan dan pengalaman tersebut menjadi ciri khasnya.

Penyakit akibat merokok sifatnya kronis dan pengaruhnya kumulatif yang akan mulai dirasakan pada usia dewasa. Panen penyakit akibat merokok di antaranya stroke, penyakit jantung, kanker, dan paru-paru. Selain memberikan dampak kepada diri sendiri, asap rokok memberikan dampak buruk terhadap lingkungan yaitu polusi udara.

Melihat semakin meningkatnya perokok dengan usia muda dan banyaknya orang meninggal akibat penyakit yang ditimbulkan rokok, mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Jakarta kelas C angkatan 2012, ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam kampanye anti rokok kami bernama #SCREAMLOUD (Stop Consume Cigarette and Make Your Self Lot of Proud). Kampanye yang akan dilakukan di Monas Minggu 21 Desember, dan terbuka untuk umum ini akan diadakan pukul 07.00 – 10.30 pagi. Tidak hanya turun ke jalan, kampanye ini juga dilakukan secara online, yaitu melalui instagram. Bagi yang ingin menyuarakan pendapatnya tentang bahaya rokok, cukup posting foto sendiri beserta pendapatnya di akun Instagram pribadi dan di tag ke Instagram @screamloud2014 untuk direpost melalui akun tersebut. Dan kami membuat petisi kepada pemerintah untuk menyelamatkan generasi muda dari jeratan rokok yang merusak mereka, tolong bantu tanda tangan di petisi kami
https://www.change.org/p/nilamoeloek...uda-screamloud



Bapak Ahok aja udah ber-SCREAMLOUD untuk Breath Freely with Psychology, kamu? Ayo ikut berpartisipasi dalam SCREAMLOUD!!
Caranya?
1. Post foto campaign agan di Instagram
2. Tag ke akun IG teman-teman agan
3. Jangan lupa follow & Tag Instagram @screamloud2014
4. Sertakan kalimat "I've participated in @screamloud2014 campaign. How about you, guys?" #Stoprokok #Rokokmerusakgenerasimuda #screamloud
Contohnya kaya foto bapak Ahok di atas yaa