Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Bagaimana Memakai Busana Mahal Bantu Entrepreneur Ini Hasilkan Pemasukan Lebih Besar


Tidak banyak entrepreneur yang mempedulikan penampilan mereka. Mereka berpakaian seadanya, bahkan saat harus menghadiri acara penting. Beberapa beralasan,”Toh yang lebih penting adalah kinerja, kualitas dan pencapaian yang kami hasilkan.” Kemudian mereka menggunakan contoh Mark Zuckerberg atau Steve Jobs yang ke mana-mana hanya berpakaian santai seperti kaos dan sepatu kets.

Masalahnya Anda bukan Mark atau Steve. Mereka adalah segelintir pengecualian dari berjuta-juta sosok entrepreneur yang ada di bumi ini. Apa yang berlaku dalam kasus mereka bisa jadi tidak berlaku dalam kasus Anda.

Untuk membuktikan hipotesis bahwa pakaian yang kita kenakan memberikan pengaruh signifikan pada kinerja bisnis kita secara finansial, entrepreneur digital Neil Patel melakukan sebuah eksperimen dengan membelanjakan banyak uang ‘hanya’ untuk pakaian dan aksesoris mahal dapat membuat bisnisnya menghasilkan keuntungan lebih banyak dari biasanya.

Patel mengatakan dirinya selama setahun menghabiskan 162 ribu dollar lebih untuk membeli berbagai macam pakaian bagus dan mewah. “Dan ini bukan karena saya suka pakaian. Faktanya saya tak peduli dengan pakaian sama sekali. Di rumah saya beraktivitas hanya dengan kaos dan celana basket karena nyaman dipakai,”ungkap pendiri laman quicksprout.com itu. Bahkan ia tidak keberatan jika harus memakai semua itu saat menemui klien dalam pertemuan bisnis.

Akan tetapi, selama setahun itu pula, Patel menyadari bahwa saat ia berpakaian lebih baik, tampaknya ia sukses mendapatkan kesepakatan bisnis yang lebih menguntungkan. Ia beralasan,”Yang utama, karena orang berpikir saya makmur dari cara saya berpakaian.”

Sebelumnya Patel telah memakai pakaian yang pantas dalam setiap negosiasi bisnisnya. Hanya saja dalam 12 bulan terakhir, ia mencoba memakai pakaian yang lebih bagus lagi dari yang pernah ia pakai sebelumnya. “Saya selalu berpakaian agak pantas karena saya tahu bahwa hal itu membangun kepercayaan dan kredibilitas. Dan berpakaian lebih baik membantu saya menaikkan tarif konsultasi saya dari $100 menjadi lebih dari $1000, semua hanya karena pakaian.”

“[…] Anda juga bisa mencapai hasil yang sama tanpa harus menghabiskan uang sebanyak saya,”terang Patel dalam tulisannya.

Anggap sebagai Investasi
Apa saja yang dilakukannya dengan uang sebanyak itu? Ia menjelaskan uang itu ia belanjakan di gerai-gerai fashion berkelas seperti Tom Ford, Dolce and Gabbana dan Burberry. Menyesuaikan kepribadiannya, ia memilih warna-warna yang konservatif seperti hitam, putih, biru atau abu-abu. “Jadi saya tak membeli pakaian yang tampak ‘gila’. Saya membelinya sehingga saya bisa memakainya saat menghadiri banyak rapat bisnis dan sejenisnya,”ucapnya. Untuk setelan jas, jaket, tuksedo, dan kopor kerja, ia harus rela merogoh kocek lebih dalam dari biasanya. Karena ia kerap bertemu orang yang sama, ia menghindari untuk memakai pakaian yang sama berulang kali terlalu sering. Satu setelan jas lengkap bisa semurah 2000 dollar atau paling mahal 7000 dollar. Sementara tas bisa seharga 3000 dollar. Sepatu bisa mencapai 1790 dollar per pasang bahkan 5500 dollar. Kemeja putih ia beli seharga $750. Ia juga tidak melupakan aksesoris semacam ikat pinggang dan klip dasi.

“Orang percaya dengan apa yang mereka lihat,”tandas Patel. Jika orang berpikir Anda terlihat sukses, dalam pikiran mereka Anda memang sukses. Inilah kekuatan berbusana bagi Patel.

Anda tidak perlu membeli pakaian mahal hanya untuk memberi kesan Anda kaya di lingkungan non-bisnis seperti di lingkungan sehari-hari. Keluarga dan tetangga Anda mungkin akan melontarkan pujian, tetapi dampaknya bagi bisnis Anda tentu hampir tidak ada, Patel mengatakan.

Itulah mengapa pakaian yang bagus dan berkelas dibutuhkan di dalam lingkungan bisnis. “Tempat pakaian bagus bisa membantu Anda [memberikan dampak positif bagi bisnis -pen] adalah pertemuan-pertemuan bisnis,”imbuhnya. Ia mengaku dalam begitu banyak pertemuan bisnis yang sudah pernah ia hadiri, peluang suksesnya hanya 1 banding 4. Artinya, dalam 4 pertemuan, hanya satu yang memberikan hasil memuaskan bagi Patel. Ia mencatat semua pertemuan bisnisnya dalam 4 tahun terakhir beserta rincian mengenai tarif yang ia ajukan pada calon klien, nama perusahaan, orang dalam pertemuan, gelar jabatan Anda, dan sebagainya.

“Yang saya sadari ialah bahwa saat saya mulai berpakaian sangat bagus, orang dalam pertemuan berpikir saya sangat sukses. Karena itulah, mereka ingin bekerjasama dengan saya, dan itu membantu meningkatkan rasio sukses saya dari 25% menjadi kurang lebih 40%,”jelasnya. Itu artinya dari 10 pertemuan, kira-kira ada 4 yang berhasil.

Perbedaanya sungguh drastis. Patel mengakui dalam kalkulasinya ia berhasil mendatangkan pemasukan ekstra sejumlah 692.500 dollar AS dari sebelumnya. Patel menganggapnya “luar biasa” mengingat ia tidak mengubah variabel-variabel lain dalam pertemuan bisnisnya, dari cara pitching, tarif yang diajukan, dan jenis perusahaan yang ia ajak berunding. Semuanya sama, kecuali pakaian yang jauh lebih bagus.

Busana dan Hubungan Bisnis yang Lebih Luas
Menurut Patel, pakaian juga membantunya membangun hubungan bisnis dengan lebih baik. Dalam suatu kesempatan, ia bertemu dengan seorang pemain basket di sebuah gerai Dolce and Gabbana. Karena dianggap memiliki selera berpakaian yang bagus, Patel pun menarik perhatian dan disapa olehnya. Dari sebuah obrolan santai mengenai pekerjaan Patel sebagai entrepreneur, pemain basket itu tertarik untuk berkawan dengannya dan bahkan menawarinya sejumlah peluang berbisnis bersama.

Seorang kawan Patel bernama Mike Kamo yang bekerja dalam bidang manajemen penjualan juga melakukan hal yang sama. Ia menemukan bahwa saat berpakaian lebih bagus, ia menarik lebih banyak kenalan baru dan membuka pintu-pintu peluang yang sebelumnya tak terbuka saat ia masih berpakaian sederhana di acara-acara semacam itu.

Jika Anda ingin mencoba kiat yang sama, Anda tak perlu membelanjakan uang sebanyak yang dilakukan Patel dan Kamo. Pakaian itu tidak harus dari rumah mode dunia tetapi pastikan lebih baik dari pakaian sehari-hari Anda dan haruslah sesuai dengan kepribadian Anda. Alih-alih berbelanja di butik mahal, Anda bisa ke toko-toko yang lebih terjangkau seperti Zara dan H&M untuk meningkatkan penampilan Anda tanpa harus menguras kantong lebih dalam, saran Patel. (Akhlis)

sumber
0
925
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan