Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini dibuka di zona merah. Pagi ini (12/12) indeks tercatat dibuka turun tipis 0.08 persen ke level 5.151.61 dan setelah itu bergerak menguat terbatas. Sebanyak 27 saham menguat, 100 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar Rp139.538 miliar dari 144.8 juta lembar saham diperdagangkan. Secara sektoral, pada pembukaan pagi semua sektor dibuka melemah yang dipimpin oleh sektor tambang dan industri dasar masing-masing turun sebesar 1.14 dan 0.81 persen.

Analyst Vibiz Research Center memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak dalam posisi koreksi terbatas. IHSG pada pergerakan hari ini diperkirakan akan bergerak di antara support 5080 hingga resistance 5180. Pergerakan IHSG tengah dalam tekanan seiring menguatnya sentimen negatif dari perekonomian global dimana harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan signifikan akibat beberapa proyeksi OPEC dan EIA tentang perkembangan sisi demand dan supply minyak dunia. Hal tersebut menekan beberapa sektor saham khususnya pada sektor pertambangan dan energi.

IHSG juga berada dalam aksi profit taking yang melanda hampir sebagian besar saham-saham big caps yang membuat pergerakan menjadi variatif. Selain itu, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah. Keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan tampaknya tak berpengaruh pada pergerakan Rupiah. Diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,75 persen. Saham-saham yang kiranya menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini antara lain saham SSMS, TLKM, WTON, WIKA, TBIG, PTPP dan PGAS.

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens