Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan banyaknya dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang giat beriklan di televisi untuk menghabiskan anggaran.

Padahal, untuk tahun ini serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI tergolong sangat rendah, yakni hanya sekitar 36 persen dari total anggaran sebesar Rp 72, 9 triliun.

"Gara-gara mau menyerap anggaran, lihat tuh di TV ada iklan semua dinas, kan gila! Saya kaget tuh," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Menurutnya, dinas-dinas itu banyak melakukan promosi di TV sebab sistem e-budgetting belum berjalan maksimal. Selain itu, Ahok tegas menginstruksikan agar dinas-dinas segera menghentikan penayangan iklan tersebut. Dia menyindir seharusnya mereka malu karena tidak mampu menyerap anggaran secara bermanfaat dan maksimal. "Makanya kami (stop). Tidak boleh ada (lagi)," imbuh Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur menyarankan agar anggaran untuk iklan layanan masyarakat hendaknya digunakan untuk kegiatan yang konkret, misalnya, untuk penataan pedagang kaki lima (PKL).

"Kamu setuju tidak duit kita berapa puluh miliar itu habis cuma untuk iklan di TV? Mending kamu bereskan PKL," pungkasnya.

Untuk diketahui beberapa dinas DKI yang terlihat beriklan di TV, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI, Dinas Sosial DKI, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, serta UPT Perparkiran.





Berita Ahok Ngomelin Dinas