- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Penyakit Polisitemia: Ketika Darah Penderita Harus Dibuang Demi Kesembuhan


TS
xenovalkryium
Mengenal Penyakit Polisitemia: Ketika Darah Penderita Harus Dibuang Demi Kesembuhan

Sering kita mendengar seseorang kurang darah atau anemia. Sehingga dianjurkan mengkonsumsi obat-obat tertentu yang bisa meningkatkan produksi darah tersebut. Bahkan ada yang harus menjalani transfusi darah.
Tapi ada juga orang yang kelebihan sel darah merah yang dalam istilah medisnya disebut polisitemia. Kelebihan sel darah merah ini juga tidak baik.
Kalau anemia harus “ditambah” darahnya baik melalui obat-obatan atau transfusi, maka polisitemia harus “dikurangi” darahnya dengan cara dikeluarkan/dibuang (flebotomi) dan pada kasus tertentu diberi obat-obatan yang menekan laju produksi sel darah.
Penyakit polisitemia memang kasusnya tidak sebanyak anemia. Wajar kalau penyakit ini kurang dikenal. Namun tidak ada salahnya kita mengenal tentang penyakit ini. Siapa tahu ada keluarga atau kerabat atau bahkan kita sendiri yang menderita penyakit ini. Sering penyakit ini tidak disadari. Baru diketahui jika sudah terjadi komplikasi yang berat.
Dasar penilaian laboratorium untuk menentukan seseorang kekurangan atau kelebihan darah merah adalah kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit. Jika hasil labor tersebut didapatkan hasil yang kurang dari normal disebut anemia dan jika lebih itulah polisitemia.
Penyakit polisitemia ada 2 kelompok, yaitu polisitemia vera dan polisitemia sekunder.
Polisitemia vera merupakan penyakit kelebihan sel darah merah akibat kelainan pada sumsum tulang yang merupakan pabrik pembentukan sel darah. Sumsum tulang, oleh sesuatu sebab yang tidak jelas, menjadi hiperaktif dalam memproduksi sel darah merah. Manajemen dalam produksi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tidak ada koordinasi antara si “pabrik” dengan tingkat kebutuhan. Seharusnya jika jumlah sel darah kurang, produksi akan meningkat dan kalau jumlahnya sudah cukup maka produksi dikurangi. Biasanya polisitemia ini merupakan tanda awal ke arah keganasan darah.
Beda dengan polisitemia sekunder, terjadinya produksi yang berlebihan ini karena suatu sebab yang jelas. Karena sesuatu hal, jumlah sel darah merah memang dibutuhkan lebih banyak. Misalnya pada seorang perokok. Karena pengaruh merokok, oksigen yang dibawa ke jaringan tidak maksimal, Sumsum tulang menangkap sinyal kalau jaringan kekurangan oksigen. Maka diperbanyaklah sel darah merah yang fungsinya membawa oksigen ke jaringan. Selain rokok, faktor risiko yang memicu timbulnya polisitemia sekunder adalah berbagai penyakit paru dan jantung kronik, kelainan ginjal dan bisa juga pada orang yang hidup di pegunungan.
Polisitemia ini juga bisa akibat cairan yang membawa sel-sel darah berkurang (dehidrasi). Seperti pasien diare dan muntah-muntah. Walaupun jumlah sel darah sebenarnya tidak tinggi, tapi karena cairannya sedikit, sehingga darah yang mengalir relatif kental. ini disebut polisitemia relatif. Ini dapat segera diatasi dengan pemberian cairan yang cukup.
Apa akibat yang timbul jika kelebihan sel darah merah ini? Pembuluh darah sebagai sarana transformasi menjadi penuh sesak. Ibarat jalan raya, arus lalu lintas tidak lancar. Sel-sel darah terpaksa berjalan pelan. Yang lebih berat lagi, bisa macet. Kemacetan tentu sering di jalan yang kecil. Begitu juga darah sering macet/ menyumbat pembuluh darah kecil seperti dipembuluh darah jantung sehingga timbul penyakit jantung koroner atau di pembuluh darah otak terjadi stroke. Itu merupakan penyakit-penyakit yang fatal. Kalau belum sampai menyumbat pembuluh darah, gejalanya biasanya tidak terlalu khas seperti sakit kepala, pusing, telinga berdenging, kesemutan dan lain-lain.
Karena berbahaya jika kelebihan sel-sel darah, maka perlu dikurangi. Caranya bagaimana? Kurangi kepadatan pembuluh darah dengan cara mengeluarkannya.
Berapa banyak yang harus dikeluarkan tergantung dari kondisi pasien dan kadar hemoglobin/hematokritnya. Untuk satu kali pengambilan darah, biasanya dikeluarkan kira-kira 300 cc. Jika diperlukan, dapat diulangi lagi sesuai kebutuhan.
Pada polisitemia vera, jika kebutuhan flebotomi sangat tinggi, dapat diberikan obat yang berfungsi mengurangi produksi sel darah
Alangkah baiknya, jika kita punya keluhan atau faktor risiko seperti yang disebutkan di atas agar memeriksakan diri. Jangan sampai terjadi komplikasi yang berat yang tak jarang mengancam jiwa..
http://kesehatan.kompasiana.com/medi...ng-413335.html
sekedar utk menambah wawasan................
0
3.9K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan