Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama jangka waktu 3 tahun antara tahun 2010 sampai dengan 2013 ternyata sedikitnya 2.440 anggota mafia Jepang - Yakuza - telah mengundurkan diri, berusaha mundur dari keanggotaan Yakuza dan berusaha menyatu kembali ke masyarakat menjadi manusia biasa.

Sedangkan di dalam perfektur Fukuoka di selatan Jepang, selama tiga tahun terakhir ada 253 anggota Yakuza yang mengundurkan diri. Termasuk 13 orang yang telah mendapatkan kerja berkat bantuan Pusat Kegiatan Pemulihan Pelaku Kekerasan Jepang yang dikelola Kepolisian Jepang dan di dalamnya kebanyakan mantan anggota Yakuza.

"Pihak kepolisian Fukuoka yang dipimpin Direktur Divisi Anti Yakuza, berasama Biro Tenaga Kerja di Fukuoka, dan Asosiasi Pengacara di Fukuoka, jumlah ada 11 organisasi, tanggal 5 Desember 2014 berkumpul untuk membicarakan pemulihan para anggota Yakuza yang akhir-akhir ini semakin banyak terjadi, karena mereka mengundurkan diri dari keanggotaan yakuza," ungkap sumber Tribunnews.com di Fukuoka malam ini (8/12/2014).

Gejala semakin banyak anggota Yakuza mengundurkan diri ini terutama setelah Oktober lalu. Praktis semua pimpinan utama kelompok Yakuza terbesar di Fukuoka atau Kita Kyushu adalah kelompok Kudo-kai, ditangkap dan telah dipenjarakan pihak kepolisian.

Kehilangan para puncak pimpinan Kudo-kai tersebut tampaknya membuat banyak anggota Yakuza mengundurkan diri karena bos-bosnya telah ditangkap polisi sehingga mereka tak dapat lagi mencari nafkah untuk kehidupannya, tambahnya.

"Layaknya anak ayam kehilangan induknya, berantakan ke mana-mana dan kebingungan sendiri sehingga akhirnya banyak yang mengundurkan diri dari keanggotaan Yakuza."

Pengunduran diri tersebut tentu disambut positif kalangan kepolisian, tetapi sebaliknya menjadi beban ke dalam masyarakat. Itulah sebabnya pihak kepolisian Fukuoka mengumpulkan organisasi tenaga kerja dan para pengacara untuk mecarikan solusi terutama setelah para anggota Yakuza kembali ke masyarakat. Apakah mereka bisa dengan mudah mendapat pekerjaan untuk kehidupannya? Itulah masalah besar saat ini di bagian selatan Jepang tersebut.

Pimpinan kepolisian menekankan, apabila mereka tidak dapat pekerjaan dan kesulitan hidup maka ditakutkan kembali menjadi Yakuza dan mengganggu keamanan masyarakat kembali.

Di penjara yang ada di Perfektur Fukuoka, sejak tahun 2012, pihak penjara telah mendukung pekerjaan gangster. Di penjara bersama-sama mereka dapat bekerja dan mendapat upah walaupun kecil.

Dengan penangkapan pimpinan utama Kudokai antara September-Oktober lalu, bawahannya sepertinya tidak ada cara untuk perolehan dana bagi kehidupan mereka, papar seorang polisi. Itulah sebabnya mereka berhenti jadi Yakuza, tetapi persoalan muncul di bidang lapangan pekerjaan di masyarakat. Untuk itu dibentuklah komite penghubung yang dimaksudkan untuk menjadi penghubung antara Yakuzs yang telah pensiun atau mengundurkan diri dari keanggotaan Yakuza dengan pihak yang mau menerima dia sebagai pekerjanya.

Informasi lengkap Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in

Sumber

---

Apakah ini pertanda bahwa mereka mau tobat?