Setelah menghadiri KTT APEC di Beijing, Cina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung mengikuti KTT ASEAN ke-25 di Nya Pyi Taw, Myanmar. KTT ASEAN 2014 digelar dengan tema "Maju Bersama untuk Masyarakat Damai dan Sejahtera". Dengan tema tersebut, peserta KTT membahas arah masa depan ASEAN pada 2015. KTT tersebut juga membahas berlakunya skema serta strategi jangka panjang Masyarakat Ekonomi (MEA) ASEAN 2015. Secara khusus, Jokowi dan para petinggi negara ASEAN membahas isu kemajuan masyarakat, ancaman Negara Islam Irak dan Suriah, sengketa wilayah maritim Laut Cina Selatan, serta penyebaran ebola di Asia Tenggara. Pernyataan Jokowi dalam konferensi itu disebut sangat penting bagi negara-negara ASEAN. Sebagai pemimpin baru, Jokowi diharapkan bisa mempererat hubungan negara-negara ASEAN.

Dalam laporan Channel News Asia 11 November 2014, Denzil Abel, pengamat isu internasional dari Institut Studi Strategis dan Internasional Myanmar, mengatakan Indonesia memiliki peran besar untuk bermain di ASEAN. Indonesia telah membantu pembangunan ASEAN hingga seperti sekarang ini. Apa yang Indonesia katakan di KTT ASEAN dan KTT Asia Timur akan jadi hal yang sangat penting bagi masa depan ASEAN secara keseluruhan.

Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, saat bertemu Presiden Jokowi disela-sela acara forum KTT APEC di Hotel Westin, Beijing, memuji peranan Indonesia sebagai pemimpin ASEAN. Selain itu Obama juga memuji peran penting Indonesia di kawasan Asia Tenggara termasuk menyangkut soal kemaritiman.

Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia tak akan hanya menjadi pasar dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dimulai tahun depan. Indonesia, kata Jokowi, harus menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global. Untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN diperlukan peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN. Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen agar bisa berperan dalam MEA.

Dengan peran yang begitu besar di wilayah Asia Tenggara, Indonesia mendapatkan keuntungan dalam hal sumber daya alam, sumber daya manusia, letak strategis Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk semakin meningkatkan nilai tawar Indonesia dengan negara lain, terutama jelang dilaksanakannya MEA 2015. Oleh karena itu, dalam mendukung kesuksesan Indonesia dalam MEA, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari para pemangku kebijakan publik hingga pada tataran masyarakat untuk kembali mengangkat nama Indonesia menjadi disegani tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga negara maju lainnya.