p45t1Avatar border
TS
p45t1
Kangen sama kue Dongkal? Kesini aja Gan!
Rindu makananan tradisional yang sulit ditemui lagi di pasaran? Atau Anda bosan dengan menu makanan cepat saji yang bahkan sekarang bertebaran sepanjang jalan? Nah, cobalah dongkal! Bagi Anda yang tergolong generasi muda mungkin nama kuliner tradsional yang satu ini terasa asing. Tapi, cobalah tanyakan pada generasi yang lebih tua. Kebanyakan dari mereka mengenalnya.

Di tengah menjamurnya makanan cepat saji (fast food) saat ini, Anas (32), pria kelahiran Cianjur, menyajikan menu makanan yang tidak biasa bagi pencinta kuliner. Dia membuka usaha kuliner ini di kawasan Kelurahan Rangkapan Jaya atau yang lebih di kenal dengan nama Rawa Denok, satu wilayah di Kota Depok.

Berbekal pengalamannya berjualan dongkal bersama orang lain di Bandung, Anas memutuskan untuk mulai membuka usaha kue “Dongkal Khas Betawi” bersama istrinya di Jalan Raya Keadilan, Rangkapan Jaya, Depok. Usaha ini dimulainya sejak tiga bulan yang lalu. Ternyata respons yang diterimanya cukup menggembirakan. Setiap harinya sekitar 25-30 Kg tepung beras dongkal ludes terjual dalam waktu 4–5 jam saja.

“Saya mulai jualan dari pukul 15:30-21:00 WIB. Tapi, adakalanya tidak sampai pukul sembilan malam dagangan saya sudah habis. Apalagi kalau sore harinya hujan, yang beli pasti antre,” lanjut Anas sambil setengah berpromosi.

Penjelasan Anas memang bukan omong kosong. Ketika sore menjelang, ia dan istrinya terlihat sibuk melayani pembeli yang antrie untuk membeli kue dongkal. Setidaknya ada 4 varian yang ditawarkannya tentunya dengan harga yang berbeda. Untuk ukuran kotak kecil Rp7 ribu, kotak besar Rp10 ribu, kukusan kecil Rp60 ribu, kukusan besar Rp80 ribu.

Asri, seorang ibu rumah tangga asal Depok, yang kini menetap di Pasuruan, terlihat sangat senang dengan kue dongkal ini.

“Emang udah lama kepengen makan kue dongkal, cuma carinya susah. Apalagi di Pasuruan, gak ada yang jual. Makanya mumpung lagi main ke Depok langsung deh ke sini. Itu juga dikasih tahu sama saudara,” ujar wanita yang tengah hamil 8 bulan ini.

Lain lagi cerita Neng, wanita 36 tahun yang kini menetap di Rawamangun. “Dongkal ini makanan favorit saya waktu kecil di Bogor, kalau di sana disebutnya dodongkal. Enak banget, apalagi kalau makannya waktu masih hangat, masih ngebul, pokoknya mak nyosslah!” katanya sambil menyerahkan dua lembar uang puluhan ribu kepada Anas.

Untuk membuat dongkal ternyata tidaklah sulit. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain, tepung beras, kelapa, dan gula merah.

Selain Anas, ternyata ada beberapa orang yang menjual kue dongkal di wilayah Depok dan sekitarnya yang masih ada ikatan saudara dengannya. Seperti di wilayah Jembatan Serong, Pabuaran dan Jl. Tegar Beriman (Pemda) Cibinong.

Bagi Anda yang sedang mencoba untuk berwirausaha, mungkin bisa mengikuti jejak Anas. Coba galilah perbendaharaan kuliner makanan tradisional kita. Bagaimanapun, kuliner tradisional kita banyak peminatnya.

emoticon-I Love Kaskus (S)

dongkal

tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
9.5K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan