Bogor -Badan Informasi Geospasial (BIG) siap memasok informasi geospasial dasar (IGD) atau peta dasar guna mendukung rencana pembangunan tol laut seperti yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala BIG Priyadi Kardono mengatakan untuk mendukung tol laut, diperlukan peta lingkungan laut nasional dan lingkungan pantai Indonesia.

"Saat ini, skala peta yang tersedia untuk itu yakni 1:500.000 dan 1:250.000. Memang yang skala besar belum," katanya usai pelantikan dirinya di Aula BIG, Cibinong, Bogor, Selasa (2/12).

Priyadi Kardono dilantik menjadi kepala BIG yang baru menggantikan Asep Karsidi. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.

Priyadi menambahkan, aspek pelabuhan penghubung sangat penting untuk mendukung tol laut. BIG akan mendukung dengan peta lingkungan pantai Indonesia di sisi makronya. "Untuk pelabuhannya di skala 1:10.000," kata dia.

Ia berharap kebijakan satu peta (one map policy) perlu terus didorong. "Kita harus menggunakan peta dasar yang sama, sehingga konflik bisa dihindari," ucapnya.

Terkait penyediaan peta dasar di tahun 2015, BIG menargetkan peta dasar 1:50.000 untuk seluruh Indonesia. Saat ini sudah ada peta skala 1:25.000 namun hanya untuk Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi.

BIG juga akan terus mendorong standar nasional Indonesia untuk pedoman peta tematik. Saat ini sudah ada kelompok kerja untuk pemetaan tutupan lahan di seluruh wilayah Indonesia. "Peta tema terkait yang dibuat BIG, dan Kementerian Kehutanan, dan Lingkungan Hidup disatukan, dan semua institusi bisa bersama menggunakan," kata dia.

Suara Pembaruan

Penulis: R-15/WBP

Sumber:Suara Pembaruan
-
ember: http://www.beritasatu.com/lingkungan...-tol-laut.html
-

Menristek: Agar Tahu Peta Laut, Geospasial Sangat Diperlukan


Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Drs. M. Nasir, usai melantik Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Dr. Priyadi Kardono, di Kantor Badan Informasi Geospasial, Cibinong, Selasa (2/12/2014). K97-14

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir, menyebutkan pentingnya informasi geospasial dalam penerapan sistem teknologi pertahanan kemaritiman Indonesia. Menurut Nasir, dengan informasi geospasial, batas laut dan pertahanan kelautan Indonesia dapat terdeteksi.

"Dengan informasi geospasial, batas laut dan pertahanan kelautan akan lebih valid dan akurat. Tentu saja tidak cukup dengan data statistik, data spasial juga penting dalam proses pengumpulan informasi," ucap Nasir setelah melantik Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Dr. Priyadi Kardono, di Cibinong, Selasa (2/12/2014).

Pria yang meraih gelar doktor dari University of Science di Penang, Malaysia, ini juga menambahkan, pentingnya informasi geospasial dalam pemetaan laut.

"Kalau Anda akan bepergian ke luar kota, apa yang akan dilihat terlebih dulu? Peta kan. Demikian pula, jika anda akan melakukan perjalanan laut. Untuk mengetahui apa yang ada di dalam laut, butuh yang namanya peta laut. Oh di sini ada karang toh, oh di sini ada itu toh. Agar kita tahu peta laut, geospasial sangat perlu," kata Nasir.

Informasi geospasial, lanjut Nasir, juga berguna dalam rencana pemerintah yang akan membuat tol dalam laut. Dia mencontohkan, jika akan membuat tol laut dari Jakarta menuju Makassar, informasi geospasial bisa menjadi salah satu acuan pengumpulan data awal dalam pembuatan jalur tol laut.

"Misalnya, kita mau membuat tol laut dari Jakarta ke Makassar atau dari Makassar ke Papua. Kira-kira jalurnya gimana, jangan sampai nanti kalau kapal besar lewat malah terhenti di tengah laut," tutup Nasir.
-
ember: http://regional.kompas.com/read/2014...gat.Diperlukan
-

semoga lancar dan berhasil, mari kita optimalkan sumber daya air kita
-
salam dari Kota Kelahiran Bung Hatta, Bukittinggi