- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[NYESALNYA TELAT MAS] Pembunuhan Sadis di Depok, Pelaku Menyesal


TS
rock2metal
[NYESALNYA TELAT MAS] Pembunuhan Sadis di Depok, Pelaku Menyesal
ilustrasi kriminal
Jumat, 31 Oktober 2014, mungkin akan menjadi hari yang tak kan pernah terlupakan bagi keluarga Haji Nasir. Bagaimana tidak, putra kesayangannya meregang nyawa dengan cara yang cukup sadis, direndam di dalam bak mandi di dalam rumahnya di Jalan Kembang Beji no 84 Rt 01/2, Beji Depok.
Nasib nahas itu menimpa Hadi Normansyah Nazmi, 33, salah satu putra kesayangan Nasir, pria yang di kenal sebagai juragan matrial di Depok, Jawa Barat. Pelaku pembunuhan sadis itu belakangan diketahui bukanlah orang asing bagi keluarga sang juragan.
Kedua pelaku masing-masing AL (56) dan ND (36) itu adalah anak buahnya yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh serabutan. Keduanya nekat menghabisi nyawa Hadi diduga hanya karena sakit hati masalah proyek.
Hadi dibunuh dengan cara disekap menggunakan serbet, Jumat pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Adalah AL yang diduga kuat sebagai otak atas kasus ini. Setelah berhasil membekap korban, AL kemudian memanggil ND dan bersama-sama mengikat korban dan memboyongnya ke lantai dua untuk selanjutnya direndam di dalam bak mandi.
Jasad korban ditemukan dengan posisi kepala di bawah dan kakinya di atas terikat kabel penanak nasi. Kematian Nasir yang mengenaskan itu baru diketahui pada Jumat sore sekitar pukul 17.30 WIB saat kedua orangtuanya pulang kerja.
"Usai menghabisi korban, pelaku kemudian membawa kabur uang Rp1,2 juta, HP dan jam tangan serta cincin. Para pelaku kemudian kabur melalui pintu belakang," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim, Senin, 1 Desember 2014.
Pelaku menyesal
Tak kurang dari 24 jam setelah kejadian, aparat kepolisian pun akhirnya berhasil meringkus para pelaku. Hal ini berawal dari ditemukannya sepasang sandal milik AL. Kedua pelaku dibekuk di dua lokasi berbeda. ND diciduk di kawasan Sumedang sedangkan AL di kawasan Kalimulya Depok.
"Ini berawal dari masalah proyek. Pelaku mungkin sakit hati setelah tidak dipinjamkan uang Rp2 juta oleh keluarga korban. Iya, ayah korban memiliki matrial. Nah, keduanya bekerja di sana. Jadi mereka ini bukan orang baru," ujar Agus.
Ditemui di Mapolresta Depok, ND salah satu pelaku mengaku menyesali perbuatannya. Namun ia menyangkal jika disebut sebagai otak pelaku pembunuhan. Ia mengaku hanya disuruh AL.
"Saya menyesal pak, saya cuma disuruh dia (AL). Dia yang ngajak saya," ucap ND kepada VIVAnews.
Sementara AL yang mendengar pengakuan ND tak bisa bicara banyak. Pria 65 tahun ini hanya bisa tertunduk pasrah menanti ancaman hukuman yang menjeratnya diatas 28 tahun penjara, lantaran dijerat dengan ancaman pasal 338 tentang pembunuhan berencana.
SUMBER
---
Kenapa selalu begitu, menyesal belakangan

Diubah oleh rock2metal 02-12-2014 14:38
0
2.7K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan