- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
UNTUK INDONESIAKU TERCINTA


TS
abma.lanank
UNTUK INDONESIAKU TERCINTA
Quote:
JIKA DENGAN HINAAN, UMPATAN, CACI MAKI BAHKAN ANARKI KAMI TAK BISA MENGETUK HATIMU
SEMOGA DENGAN CARA INI BISA SEDIKIT MELULUHKAN EGOMU
SEMOGA DENGAN CARA INI BISA SEDIKIT MELULUHKAN EGOMU
Quote:
Wahai penguasa, pejabat dan wakil rakyat yang terhormat
Tidakkah hatimu pilu bila melihat fondasi bangunan rumahmu yaitu negaramu hancur...
Tidakkah hatimu pilu bila melihat kekayaan negara dikorupsi beramai-ramai untuk keuntungan pribadi...
Tidakkah hatimu pilu bila aparat semakin hari lebih memilih hanya memperhatikan ketebalan dompet sendiri daripada jiwa melayani bagi masyarakat dan bangsa...
Tidakkah hatimu pilu bila tidak ada aparat yang berani berkorban untuk mengatasi permasalahan di masyarakat tetapi malah membuat permasalahan sebagai komoditas yang mampu diperdagangkan di bawah meja...
Tidakkah hatimu pilu bila dana yang dipakai untuk pendidikan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dikorupsi secara berjamaah..
Tidakkah hatimu pilu bila dana yang ddipakai untuk kesehatan masyarakat di nusantara khususnya bagi rakyat miskin disunat secara massal dari atas ke bawah...
Tidakkah hatimu pilu bila dana pembangunan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dimakan oleh koruptor baik yang kelas kakap maupun kelas teri..
Mengapa yang kau cemaskan hanya kursimu yang empuk, kasurmu yang tebal, egoisme hatimu yang senantiasa seperti serigala mencari mangsa, dan pikiran yang serasa ingin selalu menguasai dunia...
Wahai penguasa, pejabat dan wakil rakyat yang terhormat
Masih banyak jutaan, puluhan juta dan mungkin ratusan juta rakyat miskin di negeri ini..
Mungkin mereka semua bisa kau tipu dengan suara yang bisa dikarang indah..
Tetapi hati nurani para pahlawan bangsa yang sudah berjuang dengan darah dan keringat sejak bangsa ini selalu dijajah..
Tidak akan bisa kau tipu..
Mereka sedang menangis darah melihat masa depan bangsa pelan-pelan hilang oleh nafsu dan hasrat kekuasaan di atas segala-galanya
Oh, bangsa Indonesia..
Sungguh malang nasibmu mempunyai pemimpin-pemimpin yang tidak layak menjadi pemimpin...
sumberTidakkah hatimu pilu bila melihat fondasi bangunan rumahmu yaitu negaramu hancur...
Tidakkah hatimu pilu bila melihat kekayaan negara dikorupsi beramai-ramai untuk keuntungan pribadi...
Tidakkah hatimu pilu bila aparat semakin hari lebih memilih hanya memperhatikan ketebalan dompet sendiri daripada jiwa melayani bagi masyarakat dan bangsa...
Tidakkah hatimu pilu bila tidak ada aparat yang berani berkorban untuk mengatasi permasalahan di masyarakat tetapi malah membuat permasalahan sebagai komoditas yang mampu diperdagangkan di bawah meja...
Tidakkah hatimu pilu bila dana yang dipakai untuk pendidikan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dikorupsi secara berjamaah..
Tidakkah hatimu pilu bila dana yang ddipakai untuk kesehatan masyarakat di nusantara khususnya bagi rakyat miskin disunat secara massal dari atas ke bawah...
Tidakkah hatimu pilu bila dana pembangunan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dimakan oleh koruptor baik yang kelas kakap maupun kelas teri..
Mengapa yang kau cemaskan hanya kursimu yang empuk, kasurmu yang tebal, egoisme hatimu yang senantiasa seperti serigala mencari mangsa, dan pikiran yang serasa ingin selalu menguasai dunia...
Wahai penguasa, pejabat dan wakil rakyat yang terhormat
Masih banyak jutaan, puluhan juta dan mungkin ratusan juta rakyat miskin di negeri ini..
Mungkin mereka semua bisa kau tipu dengan suara yang bisa dikarang indah..
Tetapi hati nurani para pahlawan bangsa yang sudah berjuang dengan darah dan keringat sejak bangsa ini selalu dijajah..
Tidak akan bisa kau tipu..
Mereka sedang menangis darah melihat masa depan bangsa pelan-pelan hilang oleh nafsu dan hasrat kekuasaan di atas segala-galanya
Oh, bangsa Indonesia..
Sungguh malang nasibmu mempunyai pemimpin-pemimpin yang tidak layak menjadi pemimpin...
Quote:
Wakil rakyat…..
Janji terus mereka lontarkan
Selalu saja rakyat yang didustakan
Kata-kata indah penuh dengan omong kosong
Semua itu hanya untuk kursi mewah
Tapi…
Tapi ketika mereka mendapatkan semua
Janji yang dulu
Dianggap angin yang lewat
Uang telah menggelapkan hati
Tahta telah membutakan jiwa
Mereka hanya tikus….
Tikus yang menggrogoti negri ini
Rakyat hanyalah objek mati
Tapi Tuhan….
Takkan membiarkan makhluk munafik
terus manjadi pemenang
sumber
Quote:
1. Suap Orang Sipil
Kami orang nggak punya
Emang kami orang nggak kaya
Kami punya hati
Juga harga diri
Orang kaya banyak tingkahnya
Orangkaya banyak mau nya
Kata orang, negeri kita negeri hukum
Yang besar salah pura-pura nggak tau
Yang kecil salah cepat-cepat di hukum
Sakitnya minta ampun
Rezki rakyat kau ambil
Kamu suap orang-orang sipil
Kami ambilkan upil
Lewat mulut supaya kamu mikir
Hey pejabat dasar keparat
Rizki rakyat
Kau simpan rapat-rapat
By
alang Wanataka
2. PANTUN POLITIK " NEGERI AJAIB "
Pergi mudik memakai taksi
Pulangnya naik motor
Ada partai kampanye berantas korupsi
Eh tahu-tahu kadernya koruptor
Buah duren dicuri maling
Di dekat rumah Mi’ing
Banyak wakil rakyat studi banding
Padahal ke Mall Shoping
Jalan-jalan ke kota Garut
Pulang beli wajit
Mengaku wakil rakyat
Kerjanya cuma cari duit
Soto Bandung soto babat
Di makan dekan lorong-lorong
Mengaku pejabat
Padahal garong
Pergi jalan-jalan di pinggir pantai
Pantainya, pantai Carita
Banyak didirikan partai-partai
Namun rakyat makin menderita
Pisang ambon susah dibeli
Dicari ke sana- ke mari
Hukum di Indonesia bisa dibeli
Yang penting uang dapat selomari
Buka puasa di rumah Pak Amin
Makannya soto babat
Rakyat kurang gizi dan vitamin
Buncit perutnya para pejabat
Buang sampah sambil kuliah
Pulangnya bertemu Ahong
Bersumpah Demi Alloh
Padahal cumah pembohong
Kota Malang Kota Merakyat
Banyak pelancong ingin istirahat
Katanya berjuang demi rakyat
Padahal tetap jadi penjahat
Negeri ini subur makmur, nikmat dipakai istirahat
Murah keliling naik taksi
Subur makmur para pejabat
Duitnya dapat korupsi
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan perwakilan rakyat
Namun hidup tak merakyat
Kepercayaan terjual oleh harta
Hidup bagaikan dewa diatas budak
Hidup diatas penderitaan semua orang
Tak peduli sesama
Bahagia mereka
Duduk manis di gedung DPR
Nyaman kursi membuat jati diri mereka hilang
Nyaman ruang DPR dipenuhi AC kantuk diri ini
Mereka tidur
Dikala rakyat menderita tak mendapatkan kenyamanan
4. Negeri Tanpa Telinga
Hingar bingar
Campur aduk
Hiruk pikuk
Sepak terjang
Benci dendam
Silang sengketa
Kacau balau
Ya… begitulah negeri ini
Negeri yang pekak dan tuli
Negeri yang mungkin pernah mati
Lalu hidup lagi
Dalam rupa setengah jadi
Negeri tanpa telinga
Muncul komisi pemberantasan korupsi
Namun pionirnya justru ambisi membela diri
Terpilih pemegang kursi baru DPR RI
Namun rapatnya sambil tiduran bahkan nonton blue movie
Ditetapkan banyak kebijakan guna perbaiki negeri
Tapi malah bingung bagaimana cara mengaplikasi
Disahkan banyak Undang-undang monopoli
Malah bikin rakyat miskin dan terkebiri
Kami butuh negeri yang bisa mendengar
Sehingga...
Buruh sejahtera
Petani bahagia
Guru bermartabat
Koruptor tobat
Aparat tidak keparat
Wakil rakyat merakyat
Pelajar ter
pelajar
Pemimpin bukan wayang
Inilah nasib hidup di negeri tanpa telinga
Merdeka tapi tak benar-benar merdeka
Oleh: Rochmatul Hidayah
5. 1 jam bersama rakyat
Berkacamatalah dengan pantatku
Namaku bukan untukmu
Tempatkanlah.
Di sisi mana.
Cari sendiri, kau bukan binatang
Tak perlu di atur seperti binatang
Cumi – cumi jalan miring
Kau lebih pandai dari cumi – cumi
Jalanmu lurus tapi berbau busuk
Lidahmu mengambang
Di lalap api kebohongan
Aku berdiri disini.
Menyaksikan dengan rakyat
Betapa indahnya tenggorokanmu
Berbicara tentang kebohongan
Perutmupun ikut bicaca
Penamupun ikut bicara
Jarimupun ikut bergerak
Kakimupun menyertainya.
Mata telinga mu pun jadi saksi
Mulutmu tidak bisa diam
Hambir sama dengan ketutku
Berbau busuk.
Pantatku lebih indah dari mulutmu
Aku berdiri.
Menyaksikan kepahitan rakyat
Aku pun tidak bisa berbuat apa – apa
Kalian lebih tau dari pada aku
Ini suara kami.
Meraung – raung
Tidak seperti kalian menjilat – jilat
Pantatku yang menjijikkan
Semoga kalian mendengar
Tak mengurusi perut kalian lagi
By : Dalang Wanataka
sumber
Kami orang nggak punya
Emang kami orang nggak kaya
Kami punya hati
Juga harga diri
Orang kaya banyak tingkahnya
Orangkaya banyak mau nya
Kata orang, negeri kita negeri hukum
Yang besar salah pura-pura nggak tau
Yang kecil salah cepat-cepat di hukum
Sakitnya minta ampun
Rezki rakyat kau ambil
Kamu suap orang-orang sipil
Kami ambilkan upil
Lewat mulut supaya kamu mikir
Hey pejabat dasar keparat
Rizki rakyat
Kau simpan rapat-rapat
By

2. PANTUN POLITIK " NEGERI AJAIB "
Pergi mudik memakai taksi
Pulangnya naik motor
Ada partai kampanye berantas korupsi
Eh tahu-tahu kadernya koruptor
Buah duren dicuri maling
Di dekat rumah Mi’ing
Banyak wakil rakyat studi banding
Padahal ke Mall Shoping
Jalan-jalan ke kota Garut
Pulang beli wajit
Mengaku wakil rakyat
Kerjanya cuma cari duit
Soto Bandung soto babat
Di makan dekan lorong-lorong
Mengaku pejabat
Padahal garong
Pergi jalan-jalan di pinggir pantai
Pantainya, pantai Carita
Banyak didirikan partai-partai
Namun rakyat makin menderita
Pisang ambon susah dibeli
Dicari ke sana- ke mari
Hukum di Indonesia bisa dibeli
Yang penting uang dapat selomari
Buka puasa di rumah Pak Amin
Makannya soto babat
Rakyat kurang gizi dan vitamin
Buncit perutnya para pejabat
Buang sampah sambil kuliah
Pulangnya bertemu Ahong
Bersumpah Demi Alloh
Padahal cumah pembohong
Kota Malang Kota Merakyat
Banyak pelancong ingin istirahat
Katanya berjuang demi rakyat
Padahal tetap jadi penjahat
Negeri ini subur makmur, nikmat dipakai istirahat
Murah keliling naik taksi
Subur makmur para pejabat
Duitnya dapat korupsi
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan perwakilan rakyat
Namun hidup tak merakyat
Kepercayaan terjual oleh harta
Hidup bagaikan dewa diatas budak
Hidup diatas penderitaan semua orang
Tak peduli sesama
Bahagia mereka
Duduk manis di gedung DPR
Nyaman kursi membuat jati diri mereka hilang
Nyaman ruang DPR dipenuhi AC kantuk diri ini
Mereka tidur
Dikala rakyat menderita tak mendapatkan kenyamanan
4. Negeri Tanpa Telinga
Hingar bingar
Campur aduk
Hiruk pikuk
Sepak terjang
Benci dendam
Silang sengketa
Kacau balau
Ya… begitulah negeri ini
Negeri yang pekak dan tuli
Negeri yang mungkin pernah mati
Lalu hidup lagi
Dalam rupa setengah jadi
Negeri tanpa telinga
Muncul komisi pemberantasan korupsi
Namun pionirnya justru ambisi membela diri
Terpilih pemegang kursi baru DPR RI
Namun rapatnya sambil tiduran bahkan nonton blue movie
Ditetapkan banyak kebijakan guna perbaiki negeri
Tapi malah bingung bagaimana cara mengaplikasi
Disahkan banyak Undang-undang monopoli
Malah bikin rakyat miskin dan terkebiri
Kami butuh negeri yang bisa mendengar
Sehingga...
Buruh sejahtera
Petani bahagia
Guru bermartabat
Koruptor tobat
Aparat tidak keparat
Wakil rakyat merakyat
Pelajar ter
pelajar
Pemimpin bukan wayang
Inilah nasib hidup di negeri tanpa telinga
Merdeka tapi tak benar-benar merdeka
Oleh: Rochmatul Hidayah
5. 1 jam bersama rakyat
Berkacamatalah dengan pantatku
Namaku bukan untukmu
Tempatkanlah.
Di sisi mana.
Cari sendiri, kau bukan binatang
Tak perlu di atur seperti binatang
Cumi – cumi jalan miring
Kau lebih pandai dari cumi – cumi
Jalanmu lurus tapi berbau busuk
Lidahmu mengambang
Di lalap api kebohongan
Aku berdiri disini.
Menyaksikan dengan rakyat
Betapa indahnya tenggorokanmu
Berbicara tentang kebohongan
Perutmupun ikut bicaca
Penamupun ikut bicara
Jarimupun ikut bergerak
Kakimupun menyertainya.
Mata telinga mu pun jadi saksi
Mulutmu tidak bisa diam
Hambir sama dengan ketutku
Berbau busuk.
Pantatku lebih indah dari mulutmu
Aku berdiri.
Menyaksikan kepahitan rakyat
Aku pun tidak bisa berbuat apa – apa
Kalian lebih tau dari pada aku
Ini suara kami.
Meraung – raung
Tidak seperti kalian menjilat – jilat
Pantatku yang menjijikkan
Semoga kalian mendengar
Tak mengurusi perut kalian lagi
By : Dalang Wanataka
sumber
Diubah oleh abma.lanank 25-11-2014 01:37
0
1.4K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan