Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menilai, bentrokan yang kerap terjadi antara tentara dan polisi disebabkan oleh kecemburuan sosial. Kecemburuan itu, kata dia, bukan karena perbedaan kesejahteraan dan pendapatan, tetapi karena perbedaan tugas yang diemban kedua institusi.
"Banyak peran yang bisa diberikan karena polisi jumlahnya juga kurang. Artinya, jumlah polisi dan rakyatnya tidak berimbang. Konsekuensinya, penugasan dia (polisi) sangat padat, sementara di sana (tentara) kan banyak yang nganggur. Suruh latihan baris-berbaris, lari, lama-lama bosan," kata Sutiyoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2014) malam.
Sutiyoso lalu membandingkan TNI saat ini dengan kondisi TNI saat dia berkarier dulu.
"Kalau saya dulu kan kenyang tugas. Di Kalimantan Barat, saya terlibat. Di Timor Timur saya terlibat. Di Aceh, Papua.... Kalau tentara sekarang itu banyak nganggur-nya. Mereka harus diberikan peran," ujar Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ini.
Menurut dia, TNI tidak harus diterjunkan dalam perang sungguhan. Nantinya, kata dia, personel TNI bisa saja diterjunkan untuk berbagai aktivitas sosial, seperti membantu korban bencana.
"Ada orang mati, mereka suruh ngumpulin jenazah, ya kayak gitu. Yang diberikan itu. Kan dia itu perlu tugas-tugas," pungkasnya.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara anggota Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti dan anggota Brimob Polda Kepulauan Riau pada Rabu hingga Kamis dini hari.
Insiden tersebut tidak terlepas dari ketidakpuasan atas penanganan kejadian bentrokan pada September lalu. Kejadian kali ini dipicu saling pandang dan cekcok antara prajurit TNI dan polisi, yang kemudian berkembang menjadi penyerangan oleh prajurit TNI ke Markas Brimob Polda Kepulauan Riau.
Dalam baku tembak itu, seorang anggota TNI tewas, yakni Prajurit Kepala JK Marpaung dari Yonif 134/Tuah Sakti. Warga sipil bernama Kamdani juga tertembak di paha kanan.
Di Binjai, Sumatera Utara, Brigadir Beni Sihombing, anggota Gegana Kompi A Brimob Medan, tewas ditikam saat duduk di sebuah warung tuak, Kamis (20/11/2014) malam. Pelakunya adalah anggota TNI, dengan latar belakang masalah pribadi.
http://nasional.kompas.com/read/2014...ampaign=artbox
Bakal kena protes warga formil sini ga ya?

: