Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

indonesiaber1lgAvatar border
TS
indonesiaber1lg
Sampah DKI di KBT: salah siapa?
Jumat, 21/11/2014 14:07 WIB
Tukang Bersih Sungai KBT Perang dengan 'Sampah Luar Biasa'

Sampah DKI di KBT: salah siapa?
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews


Sampah-sampah biasa hingga 'luar biasa' mengalir di sungai KBT ini (Foto: Edward Febriyatri Kusuma/detikcom)

Jakarta - Tukang bersih-bersih sungai di Kanal Banjir Timur (KBT) di kawasan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, tiap hari, sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, 'berperang' dengan sampah-sampah orang Jakarta. Sampah mulai dari yang biasa-biasa saja hingga luar biasa.

Pantauan detikcom di KBT kawasan Ujung Menteng di Jalan Bekasi Raya, Jumat (21/11/2014), sampah-sampah itu seperti plastik bungkus makanan, plastik bekas air mineral hingga sisa-sisa makanan. Namun, ada kalanya sampah-sampah itu 'luar biasa'.

"Adalah itu, pasti ada (sampah aneh-aneh). Kebayang tak kau, ada 1 kantong plastik isinya eek semua! Maksud aku satu plastik isinya pampers penuh, tidak hanya satu atau dua, tapi 10 sampai 12. Main dilempar-lempar saja ke kali," kata salah satu tukang bersih sampah perempuan, Sinaga (46) dengan logat Batak.

Sinaga yang menjadi tukang bersih sungai di KBT bersama suaminya, Sihombing (49), tak habis pikir. Pembuang sampah pampers itu mestilah orang mampu, mengapa sampai bisa membuang sampah di sungai?

"Itu kadang-kadang orang-orang berduitlah, karena aku katakan nggak mungkin orang menengah ke bawah bisa beli pampers," celoteh Sinaga yang sedang beristirahat bersama suaminya, Sihombing, yang tergelak mendengar penuturan sang istri.

Sihombing lantas menyahut, dirinya beberapa kali menemukan sampah yang lebih aneh lagi: bangkai. Dan itu bukan bangkai tikus got yang kerap bergeletakan di jalanan ibu kota ini.

"Bukan tikus, bangkai kambing, bangkai ayam. Kalau lagi kaya gini-gini (musim hujan) pastilah kita menemukan bangkai kambing. Nggak cuma satu dua (ekor), kadang sampai lima (ekor). Bahkan sapi pun pernah kami temukan," cerita pria yang sudah setahun menjadi tukang bersih sungai ini.

Musim hujan memang suka menghanyutkan sampah yang aneh-aneh. Selain bangkai, Sihombing kerap mendapati sampah peralatan rumah tangga.

"Terlebih musim hujan kaya gini, pasti ada saja kasur," tutur dia.

Volume sampah yang dijaring pun lebih banyak dari hari-hari di musim kemarau. "Tergantung, tergantung kondisinya. Kalau kaya gini (musim hujan) terkadang bisa sampai satu truk bahkan lebih. Bukan truk tiga perempat tapi truk yang besar itu," kata dia.

Menurut Sihombing, kondisi sungai KBT ini sudah agak lebih baik dibanding setahun lalu, saat dirinya mulai terjun menjadi pembersih sungai. Setahun lalu, sungai KBT dipenuhi enceng gondok yang menutupi permukaan sungai.

Sihombing dan Sinaga, bersama sekitar 30-an orang lainnya menjadi tukang bersih sungai yang dibayar lepas oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Mereka dibayar Rp 82 ribu per hari per orang setelah 8 jam sehari 'berperang' dengan sampah.
Diubah oleh indonesiaber1lg 21-11-2014 10:13
0
2.6K
39
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan