Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Pelajaran dari Ice Bucket Challenge
Pelajaran dari Ice Bucket Challenge
(Image credit: boston.cbslocal.com)

Sial, es yang amat dingin...

Anak perempuan saya menunjuk saya untuk melakukan tantangan ini: Ice Bucket Challenge (Tantangan Air Es). Saya memutuskan melakukannya dan menantang semua kenalan saya di seluruh dunia.

Sejujurnya, tantangan ini sudah sangat meluas dan diketahui banyak orang. Gerakan amal ini telah membuat warga AS dan negara-negara lainnya untuk nekat mengguyur diri mereka dengan air es di kepala demi mengumpulkan dana untuk ALS Association.

Bacalah media. Baca komentar-komentar. Inilah contoh klasik dari sebuah ide yang menjadi viral. Namun, ide yang tidak menjadi viral dan kurang dikenal banyak orang merupakan alasan untuk menaklukkan rasa dingin dan membeku tadi. Dan hal itu adalah penyakit yang dimaksud.

Penyakit ALS (amyotrophic lateral sclerosis) ialah penyakit degenerasi syaraf yang terus terjadi dan mempengaruhi sel-sel syaraf dalam otak dan tulang punggung. Otak kehilangan kemampuannya mengendalikan otot-otot tubuh dan akhirnya fatal. Di AS, penyakit ALS dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig setelah pemain sepakbola yang meninggal tahun 1941 di usia 36 tahun itu menderita penyakit tersebut 2 tahun sebelumnya.

Teman-teman masa kanak-kanak saya kehilangan ayah mereka karena penyakit ALS dan apa yang menarik bagi saya ialah jumlah orang yang menyaksikan ganasnya penyakit ini secara langsung, yang sudah berbicara untuk membela dan mempromosikan tantangan mengguyurkan seember air es tersebut saat sebagian orang beranggapan tantangan ini sia-sia atau membuang waktu.

Namun, pada dasarnya banyak manfaat yang datang dari fenomena viral ini.

Laporan-laporan The New York Times menyatakan bahwa ALS Association menerima donasi sebanyak $41,8 juta hanya dalam periode 1 bulan. Jumlah itu dua kali lipat lebih tinggi dari jumlah donasi yang berhasil diraup setahun penuh kemarin (2013).

Donasi rata-ratanya ialah $46,25 dan donasi terbesar dari satu pihak mencapai $100.000.

Inilah persisnya apa yang dimaksud dengan Click dan Shout - yaitu menggunakan jejaring sosial untuk membuat lebih banyak orang mengetahui sebuah isu yang penting dan patut mendapat perhatian tetapi kemudian meyakinkan bahwa apa yang terjadi di jejaring sosial juga memiliki kaitan dengan tindakan nyata di dalam realitas.

Namun, hubungan tadi tidaklah selalu tampak dalam video-video yang diunggah.

Facebook telah mencatatkan lebih dari 2,4 juta video unik yang bertema "Ice Bucket Challenges". Dan 28 juta orang sudah mengunggah, berkomentar atau menyukai video-video ini. Kini, saya yakin bahwa sebagian - pada kenyataannya, banyak orang - sudah menyumbangkan dana mereka.

Namun, bayangkan jika semua 28 juta orang tersebut hanya menyumbangkan 1 dollar. Akan ada 28 juta dollar yang terkumpul. Lebih dari separuh jumlah dana yang terkumpul saat ini. Pikirkan itu.

Ada juga sisi buruk dari gerakan amal ini. Misalnya, Deplu AS (State Department) segera melarang secara terbuka para pejabat tinggi mereka untuk mengunggah video tantangan ini dengan alasan tidak boleh ada penggunaan publik nama instansi mereka untuk mempromosikan hal apapun.

Dan fenomena ini membuat banyak orang juga ingin mempromosikan gerakan amal mereka sendiri dari larangan pengujian ilmiah untuk anak hingga riset dengan tujuan positif untuk mencuri perhatian untuk diri sendiri.

Namun, saya pikir masalah terbesarnya adalah bahwa sebagian orang telah terbuai dengan sisi bersenang-senang dalam tantangan ini dan lupa menyebutkan untuk lembaga apa sumbangan itu akan diberikan atau bahkan apakah orang yang menyaksikannya harus melakukannya juga untuk alasan sosial. Sebagian orang menggunakan tantangan unik ini untuk membuat video konyol mereka yang akan disukai teman-temannya dan itulah yang banyak terjadi.

Aspek hiburannya ialah bukti bahwa sebuah ide yang bagus dan kisah yang hebat, dapat membuat orang tertarik untuk berinteraksi. Itulah pemasaran secara sederhana. Namun akhirnya, tidak ada yang bisa menggantikan emosi murni yang muncul saat kita membantu memotivasi orang lain melakukan perbuatan yang positif. Dorongan utamanya ialah bagaimana mengumpulkan dana untuk mengobati pasien yang menderita penyakit ALS.

Jadi, unggah, sukai dan bagikan video-video itu. Tidak mengapa sedikit kedinginan. Namun, pastikan pula bahwa setelah Anda mengklik dan menyebarkannya, Anda menyumbangkan uang Anda untuk ALS Association. (David Sable- Global CEO di Y&R/ dialihbahasakan oleh Akhlis)

sumber
Diubah oleh eCIPUTRA.com 21-11-2014 03:46
0
780
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan