Jakarta - Rapimnas terakhir Golkar di Yogyakarta memutuskan percepatan Munas Golkar. Dengan waktu persiapan sekitar 10 hari lagi siapa kandidat yang paling siap menghadapi Munas?

Selain Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) yang mengklaim didukung 460 DPD I dan II Golkar, masih ada 7 kandidat calon ketua umum yang siap bersaing. Antara lain Priyo Budi Santoso yang didukung 380 DPD I dan II Golkar, Agung Laksono (285 DPD II), Agus Gumiwang Kartasasmita (175 DPD).

Selain itu masih ada Hajriyanto Y Thohari, Zainuddin Amali, dan Airlangga Hertanto yang terus bergerak dalam 'silent operation'. Sementara itu seorang caketum lagi yakni MS Hidayat malah mulai menghitung ulang apakah akan maju sebagai caketum atau tidak. MS Hidayat bahkan mewacanakan akan menggabungkan 7 kekuatan caketum Golkar untuk menaklukkan ketua umum incumbent.

Menurut Ketua Umum Satkar Ulama (salah satu organisasi sayap Partai Golkar), Ali Yahya, sekalipun mayoritas DPD I Golkar mendukung pencalonan Ical namun itu bukan jaminan untuk memenangkan Munas Golkar. Sebab mayoritas suara di Munas Golkar berada di tangah DPD II Golkar.

"Kalau sekarang A mungkin dalam waktu 10 hari ke depan sudah berubah menjadi B. Politik tidak seperti matematika yang satu ditambah satu hasilnya selalu dua," kata Ali Yahya, dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat (21/11/2014).

Percepatan Munas memang memperpendek persiapan bagi 7 caketum lainnya. Namun menurut Ali Yahya, persaingan justru akan semakin seru karena akan mengerucutkan suara ke sejumlah caketum.

"Sekarang kan bisa dilihat kalau jumlah dukungan terbanyak di Pak Aburizal dan Priyo Budi Santoso," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi terpisah, sejumlah caketum Golkar penantang Aburizal tak takut meski Munas dipercepat. Agus Gumiwang misalnya memamerkan dukungan yang sudah dikumpulkan dari sepertiga pemilik suara. Sementara itu Priyo Budi Santoso mengungkap kesiapannya menghadapi Munas Golkar 30 November mendatang.

"Dukungan dari pemilik suara kepada saya sangat solid. Saya yakin para pemilik suara dalam munas akan menggunakan hati nuraninya dan berpikir rasional bagi kejayaan Partai Golkar di masa mendatang," ungkap Priyo.

"Terlebih tantangan Golkar semakin berat karena pileg dan pilpres akan dilakukan secara serentak di 2019. Karena itu dibutuhkan figur yang fresh, energik, dan menjual. Bukan figur yang justru membebani Partai Golkar," imbuh Ketua DPP Golkar bidang politik ini.

Lalu siapakah kandidat caketum yang mampu menaklukkan Aburizal Bakrie? Akankah 7 caketum Golkar bersatu untuk mengalahkan Ical di Munas?

Sumur

masi berusaha bertahan ternyata si daguman