Quote:
Merdeka.com - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Herman Khaeron curiga, kenaikan BBM subsidi yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pesanan SPBU asing. Hal ini dilakukan agar harga BBM lokal dengan asing bisa kompetitif, jika subsidi BBM dikurangi pemerintah.
Herman merasa heran dengan penarikan subsidi BBM yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Sebab, harga minyak dunia sedang turun di bawah asumsi batas subsidi yakni USD 105 per barel. Minyak dunia saat ini di bawah USD 80 per barel.
"Kemudian kita masih ingat bahwa baru saja rakyat juga dibebani oleh kenaikan harga gas dan tarif dasar listrik, yang dalam teori ekonomi pasti berefek domino, berpengaruh terhadap sendi-sendi perekonomian lainnya," kata Herman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/11).
Herman yakin, kenaikan BBM ini akan semakin menyengsarakan rakyat. Karena, Wakil Ketua Komisi IV DPR bidang pangan dan pertanian ini menyatakan bahwa biaya hidup rakyat semakin meningkat dengan adanya kenaikan BBM.
"Dampak yang ditimbulkannya juga jelas bahwa kenaikan BBM akan memicu kenaikan harga-harga lainnya termasuk biaya transportasi, harga pangan, biaya bertani semakin meningkat, biaya nelayan melaut naik, dan secara umum beban hidup masyarakat dipastikan meningkat, dan dapat dipastikan pula jumlah rakyat miskin akan meningkat," imbuhnya.
Dia pun mempertanyakan, apa sebetulnya kompensasi yang diberikan oleh pemerintah atas kenaikan BBM ini. Dia menyayangkan jika Jokowi tak beri kompensasi terhadap rakyat miskin.
"Semestinya untuk menaikkan harga BBM, disertai langkah-langkah pasti antisipasi berbagai kemungkinan yang diakibatkannya termasuk program perlindungan dan kompensasi untuk rakyat miskin dan kurang mampu. Jangan sampai kenaikan BBM ini juga adalah pesanan SPBU asing dan pesanan negara-negara kapitalis, agar usaha mereka di Indonesia lebih kompetitif, tetapi pada saat yang sama kebijakan ini membebani rakyat," pungkasnya.
http://m.merdeka.com/politik/demokrat-curiga-jokowi-naikkan-bbm-pesanan-spbu-asing.html
lg pada galau yah partai demokkerat...... Gak dpt uang panas.... Kasian