Dilatar belakangi oleh:trit ini dan trit satunya lagi tentang permasalahan kebutuhan BBM utk kapal permukaan (Kaper) TNI AL,

Menimbang kebutuhan BBM untuk kaper begitu besar namun jatah BBM utk TNI AL yg kurang,

Mari kita menimbang helo untuk mensubsitusi fungsi kaper utk tugas Kamla. Apakah helo lebih efektif dan efisien dibandingkan dgn kaper utk tugas Kamla?? Terutama utk menekan pemakaian BBM TNI-AL?? Jika tdk bisa mensubsitusi kaper, apakah helo setidaknya bisa jadi andalan dlm Kamla TNI-AL??

Ilustrasi dari gw:
1. Jaringan peringatan dini yang stand by 24/7 dan mengcover seluruh perairan.
2. Armada helo Penerbal yg disebar di lanudal2x TNI AL dgn jumlah yg proporsional.
3. Tipe helo angkut yg bisa dipersenjatai minimal oleh GPMG. Kemampuan angkut dan endurance yg mumpuni.
4. Kapal asing dari luar (maling ikan) terdeteksi oleh peringatan dini.
5. Kerahkan helo utk mencegat dan menindak kapal asing tsb. Jumlah minimal 2 unit dgn rincian 1 unit utk dropping pasukan ke kapal asing tsb dan 1 unit lagi utk cover.

Keuntungan helo drpd kaper:
1. Waktu reaksi lebih cepat

Kerugian helo drpd kaper:
1. daya angkut dan endurance terbatas

Jadi pertanyaan:
1. Apakah konsumsi BBM helo / jam lebih murah drpd kaper (minimal Tedong Naga class) perjamnya??

Ilustrasi di negara lain :
US Coast Guard jg pake helo utk menindak kapal. Personel di helo tsb dibekali senpi utk menembak mesin kapal sampai kapal asing berhenti. Walaupun mereka jg punya armada kaper.

Ketentuan diskusi akan ditambah seiiring berjalannya diskusi jika diperlukan

Monggo diskusinya