Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Indonesia di Mata CEO Path Dave Morin
Indonesia di Mata CEO Path Dave Morin

Indonesia dikenal sebagai basis pengguna jejaring sosial Path yang signifikan. Meskipun beberapa waktu lalu Path pernah diperkirakan akan kehilangan sejumlah pengguna di Indonesia setelah keputusannya menerima pendanaan dari Bakrie Global yang memiliki citra kurang populer di antara generasi muda Indonesia.

Di tengah kencangnya kabar akuisisi Path oleh Apple, CEO Path Dave Morin menjelaskan pandangannya mengenai Indonesia sebagai salah satu pasar paling besar bagi perusahaannya itu dalam wawancara dengan Tech Crunch (14/9). (Simak bagaimana Dave Morin merintis Path)

Morin mengiyakan saat ia ditanya bahwa Indonesia merupakan pasar yang sebetulnya tidak dibidik sejak semula oleh Path tetapi dalam perkembangannya, justru Path tumbuh besar di sini. "Kami memulai dengan ekspektasi tinggi untuk merebut pasar AS. Apakah kami sudah memenuhi ekspektasi itu? Mungkin belum tetapi kami memiliki audiens 5 juta orang yang bukan cuma di AS tetapi secara internasional,"tukas Morin.

Menurutnya, Indonesia masih menjadi salah satu pasar terbesar bagi Path, sebuah fakta unik yang menarik. Indonesia memiliki pasar mobile yang berkembang sangat pesat dan masif, ujar entrepreneur itu. "Bahkan beberapa pihak mengklaim Indonesia sebagai pasar mobile yang pertumbuhannya paling tinggi di dunia,"ia menjelaskan. Hal ini makin didukung dengan masuknya ratusan juta ponsel pintar ke Indonesia dalam 1 tahun mendatang.

"Memiliki jutaan orang [pengguna Path - pen] di negara sebesar itu adalah hal yang cukup membanggakan bagi kami,"Morin berucap.

Terkait dengan peluncuran Path Talk baru-baru ini, Morin mengakui perusahaannya harus bersaing dengan para pemain yang tidak kalah agresif seperti Line, WeChat, Kakao Talk, dan sebagainya. Pasar di Asia sangat terfragmentasi sehingga tidak heran ditemui tingkat persaingan yang tinggi dari perusahaan-perusahaan seperti Line di Jepang, Kakao di Korsel dan Tingkok dengan WeChat. Namun, Morin tidak terlalu cemas karena ia menganggap posisi bisnisnya sudah mantap di pasar Indonesia dan Asia Tenggara secara umum. Ia justru lebih fokus pada pasar dan upaya meningkatkan pengalaman pengguna (user experience), memperbanyak produk yang bisa ditawarkan ke pengguna, dan melayani pengguna dengan lebih baik lagi. (Tech Crunch/Akhlis)

sumber
0
600
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan