- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Adab Kita Kepada Pemimpin


TS
superstring39
Adab Kita Kepada Pemimpin
Wahai saudara-saudaraku sesama Muslim. Islam adalah agama yang mulia dan santun. Agama kita mengajarkan bagaimana kita harus bersikap kepada saudara-saudara kita dengan santun. Agama kita juga telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya sikap kita kepada pemimpin. Memang banyak dari kita tidak puas atau kecewa dengan keputusan yang diambil oleh para pemimpin Negeri ini. Sehingga banyak protes-protes atau demonstrasi dilakukan untuk menyampaikan aspirasi. bahkan tidak sedikit aksi-aksi tersebut bukan menghasilkan manfaat justru kemudharatan yang terjadi. Tidak sedikit saudara kita menjadi korban atau fasilitas-fasilitas umum menjadi rusak. Tapi bagaimanakah kita seharusnya bersikap terhadap pemimpin yang zhalim?
Nabi SAW bersabda,
“Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah (orang) yang kalianmembencinya dan mereka pun membenci kalian, kalian melaknatnya dan mereka punmelaknat kalian”. Para shahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, tidakkah kita bolehmenyingkirkannya ?”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak, selama mereka mendirikan shalatdi tengah-tengah kalian” (HR Muslim)
“Dengar dan taatlah sekalipun hartamu diambil dan punggungmu dipukul”. (HR. Muslim)
Rasululah SAW mengajarkan kita bahwa, sekalipun kita sangat membenci seorang pemimpin bahkan kita sampai melaknatnya dan begitu juga sang pemimpin membenci rakyatnya, kita harus tetap mengikutinya dan tidak boleh menurunkannya, selama pemimpin itu melakukan shalat. Bahkan saking zalimnya pemimpin tersebut hingga memukul dan merampas harta kita, tetap pemimpin seperti itu tetap ditaati dengan sabar. Semoga Allah membalas kita dengan yang lebih baik dan meridhai kita semua.
Ibn umar r.a berkata : bersabda nabi saw : seorang muslim wajib mendengar dan ta’at pada pemerintahannya, dalam apa yang disetujui atau tidak disetujui, kecuali jika diperintah ma’siyat. Maka apabila disuruh ma’siyat, maka tidak wajib mendengar dan tidak wajib ta’at.
Adab Menyampaikan Pesan Kepada Pemimpin
Allah SWT telah mengajarkan kita bagaimana menyampaikan pesan kepada pemimpin melalui Ayat Al Quran Surat Thaha ayat 43 - 46 :
20:43. Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;
20:44. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.
20:45. Berkatalah mereka berdua: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas”.
20:46. Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat”.
Perhatikanlah perintah Allah kepada Nabi Musa untuk menyampaikan pesan kepada Fir'aun yang notabene adalah pemimpin yang paling zalim dizamannya. Allah menyuruh Nabi Musa untuk menyampaikan pesan dengan kata-kata yang lemah lembut, bukan dengan suara yang lantang dan keras. Kemudian pesan tersebut disampaikan langsung kepada pemimpin, bukan dengan teriak-teriak di jalan atau menjelek-jelekkan pemimpin di jalan-jalan atau media-media yang lain.
Sungguh orang-orang yang mengaku muslim dan ingin menerapkan ajaran Islam mengikuti Al Qur'an dan As Sunnah perhatikanlah pelajaran di atas. Demonstrasi di jalan-jalan, teriak-teriak , menjelek-jelekkan dan membuka aib pemimpin, itu sama sekali bukan ajaran Islam bahkan menyisih ajaran Islam.
Begitulah yang saya pahami tentang sikap yang seharusnya kita ambil terhadap pemimpin. Jika ada kesalahan dalam tuslisan ini maka kesalahan itu berasal dari saya pribadi jika benar maka kebenaran itu hanya milik Allah.
Jika anda setuju dengan tulisan saya ini tolong disampaikan atau paling tidak jadikan bahan renungan.
Nabi SAW bersabda,
“Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah (orang) yang kalianmembencinya dan mereka pun membenci kalian, kalian melaknatnya dan mereka punmelaknat kalian”. Para shahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, tidakkah kita bolehmenyingkirkannya ?”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak, selama mereka mendirikan shalatdi tengah-tengah kalian” (HR Muslim)
“Dengar dan taatlah sekalipun hartamu diambil dan punggungmu dipukul”. (HR. Muslim)
Rasululah SAW mengajarkan kita bahwa, sekalipun kita sangat membenci seorang pemimpin bahkan kita sampai melaknatnya dan begitu juga sang pemimpin membenci rakyatnya, kita harus tetap mengikutinya dan tidak boleh menurunkannya, selama pemimpin itu melakukan shalat. Bahkan saking zalimnya pemimpin tersebut hingga memukul dan merampas harta kita, tetap pemimpin seperti itu tetap ditaati dengan sabar. Semoga Allah membalas kita dengan yang lebih baik dan meridhai kita semua.
Ibn umar r.a berkata : bersabda nabi saw : seorang muslim wajib mendengar dan ta’at pada pemerintahannya, dalam apa yang disetujui atau tidak disetujui, kecuali jika diperintah ma’siyat. Maka apabila disuruh ma’siyat, maka tidak wajib mendengar dan tidak wajib ta’at.
Adab Menyampaikan Pesan Kepada Pemimpin
Allah SWT telah mengajarkan kita bagaimana menyampaikan pesan kepada pemimpin melalui Ayat Al Quran Surat Thaha ayat 43 - 46 :
20:43. Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;
20:44. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.
20:45. Berkatalah mereka berdua: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas”.
20:46. Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat”.
Perhatikanlah perintah Allah kepada Nabi Musa untuk menyampaikan pesan kepada Fir'aun yang notabene adalah pemimpin yang paling zalim dizamannya. Allah menyuruh Nabi Musa untuk menyampaikan pesan dengan kata-kata yang lemah lembut, bukan dengan suara yang lantang dan keras. Kemudian pesan tersebut disampaikan langsung kepada pemimpin, bukan dengan teriak-teriak di jalan atau menjelek-jelekkan pemimpin di jalan-jalan atau media-media yang lain.
Sungguh orang-orang yang mengaku muslim dan ingin menerapkan ajaran Islam mengikuti Al Qur'an dan As Sunnah perhatikanlah pelajaran di atas. Demonstrasi di jalan-jalan, teriak-teriak , menjelek-jelekkan dan membuka aib pemimpin, itu sama sekali bukan ajaran Islam bahkan menyisih ajaran Islam.
Begitulah yang saya pahami tentang sikap yang seharusnya kita ambil terhadap pemimpin. Jika ada kesalahan dalam tuslisan ini maka kesalahan itu berasal dari saya pribadi jika benar maka kebenaran itu hanya milik Allah.
Jika anda setuju dengan tulisan saya ini tolong disampaikan atau paling tidak jadikan bahan renungan.
0
796
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan