Kaskus

News

bonta87Avatar border
TS
bonta87
Investasi China semakin menggurita
JAKARTA. Jalinan bisnis Indonesia dan China makin mesra. Lihat saja kesepakatan investasi dan deal-deal bisnis yang tercipta selama Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertandang ke Beijing, China awal pekan ini. Tak kurang dari 12 nota kesepakatan investasi antara 11 perusahaan domestik dengan investor China senilai US$ 17,8 miliar diteken.

Misalnya, Grup Maspion menjalin Shining Resources Co Ltd untuk membangun pabrik plat tembaga di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 120 juta. Perusahaan lain yang merintis kerjasama bisnis otomotif adalah PT Indomobil Sukses Internasional Tbk.

Komisaris Utama Indomobil, Soebronto Laras saat dihubungi KONTAN Rabu (12/11) belum mau membukanya. Namun menurut penjelasan Jusak Kertowijoyo, Presiden Direktur Indomobil, pihaknya akan bekerjasama membangun industri komponen otomotif dengan China. Indomobil tak lagi memasukkan mobil dari China lantaran kalah bersaing dengan mobil Jepang.

Saat ini produk otomotif China yang masuk pasar Indonesia antara lain Geely, Chery, Foton, dan FAW. Untuk alat berat ada merek Sunny Robby Sani.

Direktur PT Astra Otopart Tbk tak menampik kemungkinan ini. Ia melihat, investor China bakal memasok bahan baku untuk komponen otomotif. "Misalnya aluminium," kata dia. Maraknya kerjasama itu kian mengukuhkan gurita bisnis pemodal Tiongkok di Indonesia. Mereka masuk pembangkit listrik, migas, bank, dan properti.

China Sonangol, sebagai contoh. Selain membiayai bisnis minyak PT Surya Energi Raya milik Surya Paloh di Blok Cepu, China Sonangol, masuk bisnis properti. Berdasarkan laman resminya, anak usaha Grup Sonangol Angola itu membeli EX Plaza Jakarta. Nilainya mencapai US$ 71 juta sekitar tiga tahun lalu.

China Sonangol juga berkongsi dengan Grup Sampoerna dan memiliki saham Sampoerna Strategic Square Jakarta. Di Bali, China Sonangol masuk ke Intercontinental Bali Resort, hasil kongsi dengan Grup Media milik Surya Paloh.

Di bisnis energi, perusahaan plat merah asal Tiongkok, China Huadian, akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan 8. Nilai investasi PLTU berkapasitas 2x600 Megawatt (MW) ini sekitar US$ 1,5 miliar. China Huadian menggandeng PT Bukit Asam Tbk di proyek ini.

Menurut Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, targetnya, PLTU ini beroperasi tahun 2018. Pengolahan mineral juga tak luput. China Metallurgical Group Corp menggandeng PT Indosmelt menggarap smelter. Menurut Natsir Mansur, Direktur Utama Indosmelt, China yang menanggung semua biayanya.

Sheng Kai, Chief Executive Officer Huawei Indonesia menilai positif peningkatan kerjasama RI-China. Huawei menargetkan meraup pendapatan US$ 1,4 miliar di akhir 2014. "Indonesia negara penting bagi kami," katanya.

http://industri.kontan.co.id/news/in...kin-menggurita
0
1.2K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan