- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Film Indonesia
kenapa orang indonesia nggak bisa bedain hiburan sama realita?


TS
Abc..Z
kenapa orang indonesia nggak bisa bedain hiburan sama realita?
langsung aja ke topiknya : kenapa kebanyakan orang indonesia nggak bisa bedain hiburan sama realita? yang gw liat, banyak sineas indo yang ngomentarin buruk mengenai film film yang sarat kekerasan / penuh dengan konten kekerasan dll. padahal itu formatnya cuman hiburan (entertainment) mau contohnya? ini dia
jadi, kalau kebanyakan orang indo nggak bisa bedain hiburan sama realita, pada setuju nggak?
Quote:
1. Firman Bintang, menghujat film The Raid 2
Liputan6.com, Jakarta Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.
Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.
"Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan,"ucap Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).
Ia tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti itu justru mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman.
Firman melanjutkan, ia menganggap dukungan terhadap film besutan sutradara Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan yang didengungkan pemerintah terhadap para insan film.
"Kita semua, insan film dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Seperti film Sang Kyai, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Soekarno, dan 99 Cahaya di Langit Eropa misalnya. Film-film itu saja dalam gala premiere-nya tidak dihadiri pemutarannya oleh perwakilan pemerintah, apalagi mendapatkan apresiasi sepatutnya seperti yang diperlihatkan dalam film The Raid 2: Berandal," keluh Firman Bintang.
linknya : http://showbiz.liputan6.com/read/203...negeri-sendiri
ada tritnya lho : http://www.kaskus.co.id/thread/533be...gt-ngaca-dong/
Liputan6.com, Jakarta Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.
Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.
"Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan,"ucap Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).
Ia tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti itu justru mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman.
Firman melanjutkan, ia menganggap dukungan terhadap film besutan sutradara Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan yang didengungkan pemerintah terhadap para insan film.
"Kita semua, insan film dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Seperti film Sang Kyai, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Soekarno, dan 99 Cahaya di Langit Eropa misalnya. Film-film itu saja dalam gala premiere-nya tidak dihadiri pemutarannya oleh perwakilan pemerintah, apalagi mendapatkan apresiasi sepatutnya seperti yang diperlihatkan dalam film The Raid 2: Berandal," keluh Firman Bintang.
linknya : http://showbiz.liputan6.com/read/203...negeri-sendiri
ada tritnya lho : http://www.kaskus.co.id/thread/533be...gt-ngaca-dong/
Quote:
2. KPI Ancam Hentikan Penayangan Serial Mahabharata di ANTV
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan surat peringatan kepada pihak Anteve atas tayangan serial Mahabharata. Katanya, jika surat peringatan tak dipatuhi, tayangan serial ini bisa dihentikan.
Dalam surat Nomor 2582/K/KPI/11/14, tertanggal 6 November 2014, KPI menilai tayangan serial Mahabarata yang ditayangkan ANTV pada 1 November 2014 pukul 20.25 WIB melakukan sejumlah pelanggaran, antara lain: tidak memperhatikan ketentuan tentang perlindungan terhadap anak-anak dan remaja; tidak memperhatikan ketentuan tentang penggolongan program siaran; serta larangan adegan kekerasan yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Secara lebih rinci disebutkan, katanya, program tersebut secara eksplisit menayangkan adegan perkelahian antara dua orang serta saling tendang dan memukul dengan menggunakan pedang hingga mengeluarkan darah. KPI menilai tayangan tersebut dapat menimbulkan kengerian dan ketidaknyamanan pada masyarakat.
“Perlu diketahui pelanggaran terhadap larangan adegan kekerasan secara detail dan menampilkan darah berimplikasi pada penghentian program siaran sebaimana diatur dalam P3SPS,” tulis KPI dalam surat peringatan yang dilayangkan.
Serial Mahabharata yang ditayangkan oleh ANTV diambil dari Epos Mahabharata. Salahsatu bagian (Parwa) dari Epos ini memang menceritakan tentang dahsyatnya perang saudara diantara keluarga besar Baharata, yakni antara “Pandawa” dari garis keturunan Pandu dengan “Kurawa” dari garis keturunan Drestrarasta. Peperangan sengit berlangsung di lapangan Kuruksetra yang dikenal dengan “Bharatayuda” (=peperangan keluarga Bharata).
Oleh kalangan umat Hindu, termasuk yang di Bali, Bharatayuda dipandang sebagai simbul peperangan antara “Dharma” (=kebenaran) melawan “Adharma” (=ketidakbenaran). Dalam perang yang dikisahkan berkecamuk selama 11 hari itu, memang terjadi beberapa kali perang tanding sengit antara tokoh di kedua kubu. Bhagawad Gita, salahsatu Kitab Suci Hindu yang sangat populer dan banyak dipelajari oleh berbagai kalangan di seluruh dunia, diintisarikan dari nasehat Bhasudewa Krisna kepada Arjuna menjelang peperangan berlangsung.
KPI, dalam suratnya, meminta kepada pihak ANTV Untuk melakukan evaluasi internal atas tayangan tersebut serta melakukan editing terhadap muatan kekerasan yang dinilai tidak sesuai dengan P3SPS atau memindahkan program siaran ke jam tayang dewasa yaitu di atas pukul 22.00 WIB. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, katanya bisa berakibat pada pelarangan tayang sepenuhnya, yang artinya serial Mahabharata terpaksa dilarang tayang samasekali.
sumber : http://popbali.com/kpi-ancam-hentika...arata-di-antv/
kalo mau cari tritnya : http://www.kaskus.co.id/thread/5462e...arata-di-antv/
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan surat peringatan kepada pihak Anteve atas tayangan serial Mahabharata. Katanya, jika surat peringatan tak dipatuhi, tayangan serial ini bisa dihentikan.
Dalam surat Nomor 2582/K/KPI/11/14, tertanggal 6 November 2014, KPI menilai tayangan serial Mahabarata yang ditayangkan ANTV pada 1 November 2014 pukul 20.25 WIB melakukan sejumlah pelanggaran, antara lain: tidak memperhatikan ketentuan tentang perlindungan terhadap anak-anak dan remaja; tidak memperhatikan ketentuan tentang penggolongan program siaran; serta larangan adegan kekerasan yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Secara lebih rinci disebutkan, katanya, program tersebut secara eksplisit menayangkan adegan perkelahian antara dua orang serta saling tendang dan memukul dengan menggunakan pedang hingga mengeluarkan darah. KPI menilai tayangan tersebut dapat menimbulkan kengerian dan ketidaknyamanan pada masyarakat.
“Perlu diketahui pelanggaran terhadap larangan adegan kekerasan secara detail dan menampilkan darah berimplikasi pada penghentian program siaran sebaimana diatur dalam P3SPS,” tulis KPI dalam surat peringatan yang dilayangkan.
Serial Mahabharata yang ditayangkan oleh ANTV diambil dari Epos Mahabharata. Salahsatu bagian (Parwa) dari Epos ini memang menceritakan tentang dahsyatnya perang saudara diantara keluarga besar Baharata, yakni antara “Pandawa” dari garis keturunan Pandu dengan “Kurawa” dari garis keturunan Drestrarasta. Peperangan sengit berlangsung di lapangan Kuruksetra yang dikenal dengan “Bharatayuda” (=peperangan keluarga Bharata).
Oleh kalangan umat Hindu, termasuk yang di Bali, Bharatayuda dipandang sebagai simbul peperangan antara “Dharma” (=kebenaran) melawan “Adharma” (=ketidakbenaran). Dalam perang yang dikisahkan berkecamuk selama 11 hari itu, memang terjadi beberapa kali perang tanding sengit antara tokoh di kedua kubu. Bhagawad Gita, salahsatu Kitab Suci Hindu yang sangat populer dan banyak dipelajari oleh berbagai kalangan di seluruh dunia, diintisarikan dari nasehat Bhasudewa Krisna kepada Arjuna menjelang peperangan berlangsung.
KPI, dalam suratnya, meminta kepada pihak ANTV Untuk melakukan evaluasi internal atas tayangan tersebut serta melakukan editing terhadap muatan kekerasan yang dinilai tidak sesuai dengan P3SPS atau memindahkan program siaran ke jam tayang dewasa yaitu di atas pukul 22.00 WIB. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, katanya bisa berakibat pada pelarangan tayang sepenuhnya, yang artinya serial Mahabharata terpaksa dilarang tayang samasekali.
sumber : http://popbali.com/kpi-ancam-hentika...arata-di-antv/
kalo mau cari tritnya : http://www.kaskus.co.id/thread/5462e...arata-di-antv/
jadi, kalau kebanyakan orang indo nggak bisa bedain hiburan sama realita, pada setuju nggak?

0
10.3K
Kutip
85
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan