Lama sudah PERSIB tak menjadi juara. Angkat trofi tertinggi liga sepak bola Indonesia bagi Maung Bandung terakhir kali terjadi pada 30 Juli 1995 saat era Liga Indonesia pertama kali digulirkan. Gol tunggal Sutiono Lamso ke gawang Petrokimia Putra yang dijaga Darryl Sinerine menjadi momen emas terakhir bagi publik Jawa Barat dan Bandung di kancah sepak bola Indonesia.
Tahun demi tahun berganti hingga hampir dua dasawarsa sudah PERSIB puasa gelar. Hanya piala turnamen pra musim dan persahabatan saja yang mampir ke Bandung. Salah satunya trofi Celebes Cup musim lalu yang diantarkan Djadjang Nurdjaman.
Berikut beberapa alasan utama kenapa Persib Bandung jadi Juara ISL 2014. Sebelumnya, kesampingkan dulu apatisme terhadap sepak bola Indonesia yang akhir-akhir ini mulai menyeruak kembali. Setingan juara atau mafia sepak bola dan yang lain-lain, ada baiknya kita singkirkan dulu. Mari kita kembalikan ke lapangan.
Quote:
1. Dukungan Finansial dan Manajemen
PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) sebagai badan hukum yang mengatasi urusan manajemen Persib sudah bekerja secara profesional, salah satu bukti yaitu permasalahan khas sepakbola Indonesia saat ini, tunggakan gaji, tidak pernah ada masalah. Gaji selalu lancar dibayarkan. Di awal musim anggaran dana belanja pemain pun disediakan untuk Djadjang agar bisa merekrut pemain bermental juara. Bukan sekadar berlabel bintang. Tidak ada intervensi, Djadjang pun bisa leluasa bisa meramu timnya. Strateginya bisa lepas tanpa ada tekanan atau kendala dari manajemen.
Kehadiran pa Haji Umuh Muchtar sebagai manajer Persib saat ini bisa mengatur urusan non teknis dengan sempurna. Kucuran bonus dari kantong pribadinya karena keikhlasan dan kecintaannya terhadap Persib salah satu pelecut motivasi para pemain. Di saat Persipura belum bisa menjanjikan apa-apa untuk bonus sebagai Juara, Umuh Muchtar dengan tegas memberikan statement :
“Persib tidak pernah sedekat ini untuk juara sejak 1994-1995. Ini menjadi kebanggaan untuk semua dan kalau juara. Saya bernazar akan membawa tim untuk menyampaikan syukur sambil umroh,” terang Manajer Persib, Umuh Muchtar, sebelum pertandingan final dimulai.
“Untuk yang non muslim, ke tempat ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing,”tegas Umuh (Persib.co.id).
Sungguh beruntung Persib mempunyai sosok manajer yang tidak ada duanya di Indonesia ini.
Quote:
2. Komposisi Pemain dan Pelatih
Sikap profesional manajemen dan manajer untuk mempertahankan pelatih Djadjang Nurjaman adalah solusi jitu. Dengan memberi kepercayaan penuh dan tanpa intervensi kepada Janur, komposisi pemain Persib mayoritas adalah pemain di kompetisi tahun sebelumnya hanya beberapa tambahan pemain saja.
Sedikit masalah dengan kepergian S. Van Dijk di awal musim bisa ditutupinya dengan kehadiran pemain lainnya. Tetap dipertahankannya Konate Makan dan Djibril Coulibaly serta masuknya Vujovic memberi warna lain di Persib, ditambah adanya tambahan pemain lokal Ferdinand, Taufiq, Tantan dan Ahmad Juprianto memperkuat amunisi Persib Bandung untuk menjuarai ISL 2014.
Quote:
3. Dukungan Bobotoh
Tidak ada yang meragukan dukungan dan kecintaan bobotoh untuk Persib, berita duka sempat menghampiri bobotoh dengan kepergian sang Panglima Viking kang Ayi Beutik di tengah kompetisi, dan menjadi salah satu pelecut semangat para pemain dan official Persib untuk mempersembahkan gelar juara baginya.
Dimanapun Persib bermain bobotoh selalu setia menemani, walau hukuman tandang tanpa atribut sempat membuat bobotoh kecewa, dukungan penuh Walikota Bandung Ridwan Kamil perlu di acungkan jempol, mendamping semifinal dan final salah satu buktinya. Demi gelar juara Persib pemkot Bandung carter hercules ke Palembang. Tidak ada walikota dimanapun yang berani menanggalkan bajunya demi solideritas sesama pendukungnya.
I love u pa Walikota…. Selain itu seperti diberitakan tempo.com, sekitar 14.000 pendukung Maung Bandung diangkut menggunakan 70 unit bus dari Kota Kembang.
Quote:
4. Kekeluargaan di Tubuh Persib
Seperti komentar Konate di persib.co.id di awal musim, Salah satu alasan kenapa dirinya enggan pindah disebabkan oleh nuansa kekeluargaan dan keharmonisan yang kental di tubuh Maung Bandung. Konate mengakui PERSIB sudah menjadi seperti keluarga keduanya. Dari mulai pelatih, pemain maupun manajemen sudah dirasa kompak dan dekat.
Begitu pula Firman utina, Firman Utina sangat terkesan dengan situasi kekeluargaan yang hidup di tubuh tim. Seluruh elemen tim, baik pemain, pelatih, para jurnalis, sampai ke pendukungnya pun bisa menghangatkan situasi tim di lapangan (inilah..com).
Quote:
5. Dewi Fortuna dan Mitos Sejarah
Bukti bahwa mitos sejarah Liga Indonesia masih berlaku saat ini. Dewi fortuna menaungi Persib selain 4 faktor diatas, kartu merah Bio dan gol bunuh diri Wanggai buktinya. Penyelamatan gemilang Made dan sempurnanya tendangan penalti Jupryanto membuktikan bahwa mitos sejarah juara liga indonesia secara beruntun belum terpecahkan dan siklus juara Persipura pada tahun ganjil kembali terbukti.
Akankah persib bisa mempertahankan juara tahun depan untuk memecahkan mitos ini??
Quote:
6. Terulangnya Liga Gabungan
Ada satu hal yang perlu digaris bawahi ketika PERSIB menjuarai Liga Indonesia I musim 1994-1995. Yakni, liga tersebut merupakan era liga baru yang merupakan gabungan dari Perserikatan dan Galatama. Kini, liga yang akan bergulir juga merupakan gabungan. Liga yang banyak orang mulai menyebutnya dengan Liga Unifikasi ini adalah penyatuan dari Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL).
Quote:
7. Dipertahankannya Djadjang Nurdjaman
Dipertahankannya pelatih yang karib disapa Djadjang Nurdjaman oleh manajemen merupakan modal bagi PERSIB untuk menapaki tangga podium juara. Sebab, yang pertama, gelar juara seolah mengiringi kebersamaan Djadjang dengan PERSIB. Ya, pelatih yang biasa disapa Djanur ini lah asisten dari Indra Thohir saat Maung Bandung menjuarai Liga Indonesia I 1994-1995. Sementara semasa menjadi pemain Maung Bandung, tiga kali gelar juara Kompetisi Perserikatan pada 1986, 1989-1990 dan 1993-1994 mampu dibawa ke Bandung oleh pelatih kelahiran Majalengka ini.
Bahkan, pertandingan final menghadapi Perseman Manokwari di Stadion Utama Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) diakuinya sebagai kenangan yang tak akan pernah ia lupakan semasa hidupnya. Kala itu, Djadjang merupakan pahlawan kemenangan PERSIB lewat gol tunggal yang dicetaknya pada menit ke-77.
Kalau kepercayaan manajemen pada Djadjang di musim pertamanya langsung dibalas dengan gelar Celebes Cup dan finis di peringkat musim lalu, bukan tak mungkin gelar juara liga lah yang akan datang pada musim ini.
Modal kedua adalah PERSIB saat menjuarai Liga Indonesia I kala itu mempertahankan pelatihnya. Indra Thohir di era Perserikatan tetap dipertahankan saat memasuki liga gabungan dengan Galatama. Sama persis dengan kali ini. Djanur dipertahankan di era liga gabungan yang baru.
Selain itu, dipertahankannya Djadjang adalah mempertahankan kebersamaan di PERSIB yang sudah terjalin sejak musim lalu. Meski terlihat paling aktif di bursa transfer dengan mendatangkan setidaknya tujuh pemain baru, tapi itu hanyalah untuk menambal kelemahan dan menambah kekuatan. Djadjang tidak merombak total. Kebersamaan tetap ia jaga dari sekitar 60% pemain yang dipertahankan. Terutama pemain kuncinya dari skema serangan 4-2-3-1 miliknya macam Hariono, M Ridwan, Tony Sucipto, Supardi, Firman Utina.
Kalau kepercayaan manajemen pada Djadjang di musim pertamanya langsung dibalas dengan gelar Celebes Cup dan finish di empat besar musim lalu, maka tak aneh jika gelar juara diraih Persib musim ini.
Quote:
Komentar Pemain, Pelatih dan Walikota Bandung
Quote:
Komentar Pelatih Persib : Djadjang Nurjaman
“Selalu, saya ingin mengucapkan selamat kepada pemain kami yang pada malam hari ini keluar sebagai pemenang dari pertandingan yang sangat dramatis, 2×45 menit, perpanjangan waktu sampai adu penalti. Apapun itu, yang penting menang, juara,” kata Janur dalam konferensi pers setelah pertandingan.
“Dan kami cukup emosional karena kenyataannya Persib cukup lama menanti. Kemenangan ini kami persembahkan untuk warga Jawa Barat,” sambungnya (Simamaung.com).
Quote:
Komentar Tantan :
“Maaf saya tidak bisa cetak gol, tapi saya gembira karena Persib tetap juara. Saya pribadi sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Allah dan Bobotoh yang selalu mendukung kami di setiap pertandingan,” kata Tantan sambil terisak kepada INILAHCOM.
Quote:
Komentar Ferdinand :
“Terimakasih untuk dukungan bobotoh, manajemen dan masyarakat Jawa barat. Sangat bahagia sekali musim pertama saya di Persib bisa langsung meraih juara,” tuturnya.
Quote:
Komentar I Made Wirawan :
“Sebenarnya dulu ada I Made Pasek wijaya sewaktu era Perserikatan dan Galatama, tapi itu sudah lama sekali. Saya senang dan mempersembahkan gelar ini untuk seluruh warga Bali dan juga seluruh bobotoh yang sudah hadir ke Palembang,” ungkap Made
Quote:
Komentar Firman Utina :
“As.trimakasih bobotoh atas dukungan yg ta henti2 kepada kmi.penantian panjang akhirnya kita merasakan lgi euforia juara,” tulis Firman
“Skalilagi trimakasih rekan2 atas kerja keras kita slama ini untuk menjadikan persib juara.ahirnya tercapai.alhamdulillah persib nu aing,” tulis Firman (@Firman_15_Utina).
Quote:
Komentar S. Van Dijk
“Bagaimanapun Persib adalah tim terbaik di Indonesia. Saya bangga pernah bermain buat Persib,” kata Sergio dari akun twitternya.
Quote:
Komentar Ridwan Kamil
“Kalau lebaran suka mohon maaf lahir bathin, saat ini saya merasa bahagia lahir bathin,” ujar Emil saat ditemui di ruang ganti pemain Stadion Jakabaring.
Soal nazarnya memotong rambutnya hingga plontos, Emil menyatakan akan menepatinya. “Nanti minggu siang dibotakin,” janjinya (Detik.com).
Quote:
Komentar Sutiono
“Saya merasa plong dan lepas. Alhamdulillah Persib juara, Alhamdulillah,” kata Sutiono (tribunnews.com).
Di akhir Thread ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bobotoh, mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung, tak lain maksud saya menulis tentang Persib hanyalah menyalurkan kecintaan sebagai seorang bobotoh untukmenyemangati para bobotoh maupun pemain untuk mencapai juara.
Alhamdulillah sekarang terwujud, Congratz Persib dan BOBOTOH… mari rayakan juara ini dengan santun… BRAVO PERSIB BANDUNG… PERSIB selalu di hati…