dolphinpainkAvatar border
TS
dolphinpaink
Jangan Biarkan Anakmu Tuli dan Buta (Supaya Bisa Belajar ...)
MedanBisnis - Medan. Ketua Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian Sumatera Utara Prof Dr dr Defitri Munir SpTHT-KL(K) mengajak warga Sumatera Utara secara umum dan Kota Medan khususnya agar tidak membiarkan anak-anaknya menjadi tuli dan bisu. Sebab, masalah tuli dan bisu bisa diatasi kalau dilakukan sejak dini.

"Kalau sejak dini ditanggulangi bisa teratasi masalah tuli dan bisu, sehingga anak anda bisa sekolah dan jadi berguna bagi bangsa dan Negara," kata Defitri Munir dalam seminar kesehatan dengan yang diikuti masyarakat awam diselenggarakan Rumah Sakit Columbia Asia Medan (RSCAM), Sabtu (10/3), di Conference Room Lantai I, Jalan Listrik, Medan.

Seminar kesehatan dengan topic "Teknologi Baru Penanggulangan Gangguan Pendengaran" itu sebagai nara sumber Prof Dr dr Defitri Munir SpTHT-KL(K), dr Devira Zahara SpTHT-KL, dr Fikri Mirza Putranto SpTHT-KL(K) dan Emilia SPSi.

Defitri Munir menegaskan satu orang hingga tiga orang dari 1.000 kelahiran bayi tuli dan bisu, sedangkan jumlah kelahiran di Kota Medan mencapai 4.000 orang. "Kita senang saat anak atau cucu kita lahir, tapi tak tahu apakah bayi itu bisa mendengar atau tidak. Untuk mengetahuinya, segera lakukan pemeriksaan," katanya.

Faktor pemicu bayi tuli atau mengalami kerusakan pendengaran (biasa mengalami gangguan di rumah siput telinga) yakni adanya riwayat keluarga (faktor keturunan), si ibu saat hamil terserang infeksi TORCH (Toxoplasmons, Robella, Cytonyalovirus, Herves, Sifilis). Kemudian, saat lahir bayi lahir tidak menangis, berat badan lahir tidak sampai 1500 gram, meningitis, bayi kuning.

"Bila hal tersebut dialami bayi, maka segera lakukan pemeriksaan atau intervensi dini. Kemudian segera pasang alat inplan rumah siput (koklea), sehingga bisa dilatih bicara dan pada usia tiga tahun sudah bisa bicara. Anak bisa bicara karena bisa mendengar karena meniru suara yang didengarnya," jelas Defitri.

Ciri-ciri bayi normal pendengarannya, kata Defitri, antara lain, saat bayi berumur 0 - 4 bulan maka bayi yang sedang tidur akan terbangun mendengar suara keras, terkejut mendengar suara ibunya, aktivitasnya berhenti bila mendengar suara percakapan. Kemudian bayi berusia 5-6 bulan, bayi mulai meniru suara, bayi berusia 16-18 bulan bayi dapat mengikuti suara, bayi berusia 19-24 bulan dapat menunjuk bagian tubuhnya. "Kalau diluar itu, hati-hati dan lakukan pemeriksaan," katanya.

Defitri mengatakan bila bayi mengalami gangguan pendengaran maka harus segera melakukan habilitasi (pemasangan alat bantu dengar), melakukan implantasi koklea (pemasangan siput di telingan) karena siput telinga tidak normal. Kemudian melatih bayi mendengar dan berbicara.
"Implantasi akan ada di telinga seumur hidup. Pemasangan implant koklea sebaiknya bayi berumur di bawah lima tahun karena akan lebih mudah melatih berbicara. Sebab ada juga pemasangan implant saat berusia 20 tahun, tapi sudah sulit berbicara," jelas Defitri.
(mulyadi hutahaean)

Sumur Kehidupan

Harus diantisipasi, soalnya kaskus sedang ramai soal ini



Andaikata kejadian tidak enak anak kita bisu dan buta sejak lahir, alhasil tertutup kemungkinan bagi anak kita untuk bisa berbicara bahasa arab, apalagi sampai fasih. Ini menutup kemungkinan bagi anak kita untuk bisa enjoy di akhirat, runyam sekali ya.

emoticon-Ngakak

Mungkin kaskuser bisa memecahkan masalah pelik ini, ini penting menyangkut nasib anak kita gan,
0
1.6K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan