Kaskus

Entertainment

hardy2000Avatar border
TS
hardy2000
Kisah Orang Samin (Sedulur Sikep) yang perlu diketahui
Beberapa tahun lalu saya melihat film Lari dari Blora (1). Sebuah film dibintangi WS Rendra tentang kehidupan orang samin, sedulur sikep. Entah kenapa saya kok suka dengan film itu. Nggak tahu berapa kali saya putar ulang via you tube. Mungkin yang membuat suka karena alam pedesaannya yang mengingatkan pada kampung halaman. Atau lagu lagunya yang melankolis. Atau akting WS Rendra yang meyakinkan. Atau bisa jadi suasana beragama masyarakat desa pada umumnya yang memang seperti itu.

Keyakinan masyarakat desa sampai saat ini juga masih seperti itu. Bedanya, orang samin berani mengatakan, saya orang samin. Saya orang sikep. Dalam wawancara (2) yang saya lihat, mereka dengan terus terang mengaku tidak sholat karena lebih mengambil jalan pintas menuju makrifatullah. Sedangkan orang desa pada umumnya, yang bukan di daerah pesantren, mereka tidak sholat tapi tetep mengaku islam. Mereka melaksanakan adat sesuai dengan yang diajarkan leluhurnya.

Saya tidak akan menghakimi, menyalahkan atau mengambil kesimpulan atas ajaran yang sudah bertahun tahun ini. Sementara sikap mereka yang zuhud, apa adanya dan menghargai sesama adalah sikap terpuji dalam kemasyarakatan yang di zaman sekarang sudah mulai pudar. Apalagi jika samin ini adalah sebuah aliran kepercayaan yang sudah mendarah mendaging di masyarakat, tentu kita akan sangat menghormatinya.
Namun di wawancara yang ada di you tube itu, dijelaskan oleh bapak itu, bahwa agamanya tetep islam. Beliau mengatakan islam itu ada 4 jalur, syariat, tarekat, hakekat dan makrifat. Satu satunya jalan yang bisa menuju Allah hanyalah makrifat. Sementara syariat tidak bisa menuju Allah.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada sedulur sikep ini, saya justru berpikiran, ini adalah sebuah kepercayaan yang sudah ada di dalam masyarakat kemudian dimasuki oleh islam (walaupun nggak lengkap), atau dulunya adalah sebuah aliran tarekat tertentu (sebagaimana dikatakan guru Ramadian dalam film nya). Menarik sekali.

Satu hal yang sangat mengesankan adalah ketika ditanya masalah perkimpoian, yang tidak pakai surat. Beliau mengatakan di masyarakat Samin setiap orang tua menikahkan sendiri anaknya. Bukan oleh petugas KUA. "Wong anake dewe kok dinikahne uwong" katanya. Benar, kata bapak saya, pada zaman dahulu setiap orang tua yang punya anak gadis harus berani menikahkan anaknya sendiri. Bukan oleh orang lain. (Maaf saya tidak membahas fiqh tentang boleh tidaknya)

Saya sering merasakan lebih menyukai sekelompok masyarakat yang mempunyai sikap atas keyakinan yang dimiliki, daripada yang sekedar apatis, ditanya ini nggak tahu, ditanya itu nggak tahu. Ditanya isu agama nggak mudeng. Dan cuma bisa rubuh rubuh gedhang.

Samin merupakan saudara kita. Hasil dari pemikiran untuk sebuah kehidupan dan keharmonian dalam masyarakat. Tugas kita adalah meneladani sikapnya yang baik dan menyaring yang buruk demi kehidupan yang lebih baik

Spoiler for Tokoh yang dalam wawancara gan:


Spoiler for WS RENDRA memerankan simbah:


Spoiler for Film nya gan:




Spoiler for Wawancaranya gan:
Diubah oleh hardy2000 04-11-2014 14:20
0
2.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan