JAKARTA - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) membuat PT Pertamina harus bersiap-siap. Untuk itu, pihak Pertamina menyiapkan tim khusus atau satuan gabungan khusus (satgas) guna menghadapi dampak kenaikan BBM.
"Kita selalu siap saja, kami sudah membentuk tim seperti biasanya. Kita bentuk tim khusus satgas dari Sabang sampai Merauke," tutur Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Muhammad Husen di kantor Pertamina, Jakarta, Senin (3/11/2014).

Lebih lanjut dia menjelaskan, Pertamina sudah mengetahui apa sajak yang harus dilakukan. "Biasalah Pemerintah menaikkan minyak itu sudah beberapa kali. Pemerintah naikkan Pertamina sudah tahu apa yang harus dilakukan," tutur dia.

Selain itu, untuk penambahan pasokan, Pertamina mengaku telah menyiap pasokan mencapai 46 kiloliter (KL) hingga November 2014. Menurutnya, untuk menjaga BBM dapat terpenuhi hingga akhir tahun maka dipastikan akan ada penambahan pasokan.

"Kalau dari kami sih, dengan keadaan pembatasan, di akhir November bisa 46 kl. Pemerintah juga sudah mengerti caranya," kata dia.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah hanya menargetkan penambahan produksi sebesar 9 persen. Pasalnya, pasokan produksi masih terbatas pada sistem pengeboran. "Kendalanya kita di pengeboran,serta kendala lainnya di luar kami," tutur dia.

"Misalnya Kalimantan Ring ada kendala di luar kami, perizinan banyak terkendala untuk mendapatkan lahan. Sampai terakhir tahun ini, kita belum dapat perizinannya," tukas dia.

....