- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[menurut okejin] Anak Muda Tak Boleh Lupa Sejarah Orde Baru


TS
namimi
[menurut okejin] Anak Muda Tak Boleh Lupa Sejarah Orde Baru
Quote:
![[menurut okejin] Anak Muda Tak Boleh Lupa Sejarah Orde Baru](https://dl.kaskus.id/img./content/2014/11/03/65/1060256/anak-muda-tak-boleh-lupa-sejarah-orde-baru-DCgS2coLwp.jpg)
JAKARTA - Anak muda tidak boleh melupakan sejarah, misalnya tentang Orde Baru (Orba). Apalagi, tahun depan merupakan peringatan 50 tahun sejak Orba lahir.
Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menjabarkan, selama ini Orba hadir dengan konotasi buruk, namun belum banyak orang mengelaborasi keberadaannya. Padahal, sangat penting bagi anak muda untuk benar-benar memahami Orba secara mendalam.
"Apa warisannya ke kehidupan kita sekarang? Tahun depan merupakan ulang tahun emas 50 tahun berdirinya Orba sejak pembantaian massal 1965. Tahun depan perlu dijadikan momentum bagi kaum muda kita untuk berhenti ahistoris, berhenti lupa sejarah, serta berhenti meremehkan Orba dan warisan-warisan negatifnya yang kita semua terima hingga hari ini," ujar Hermawan, dalam acara Suara Pemuda Antikorupsi (Speak) Forum 'Anak Muda Mengenal Kembali Orde Baru', di Auditorium Universitas Siswa Bangsa Internasional, Pancoran, Jakarta Selatan.
Salah satu yang perlu diingat dari Orba, kata Mantan Ketua TGPF Kerusuhan Mei 1998 itu, adalah banyaknya mahasiswa yang meninggal pada 1970-an. Orba juga membatasi ruang gerak calon intelektual muda. Bahkan, mahasiswa tidak bisa bebas menulis skripsi karena takut dianggap sebagai gerakan kiri atau mengancam pemerintahan.
"Di kampuslah saya pertama kali mengenal Orba. Saya sampai harus menunda ujian hingga dua tahun," imbuhnya.
Sementara itu, menurut alumnus sekaligus dosen antropologi Universitas Indonesia (UI) Iwan Meulia Pirous, Orba adalah masa yang paling berbahaya. Banyak kejadian yang sengaja dibungkam dan disembunyikan dari khalayak ramai.
Sayangnya, referensi tentang sejarah Orba kian langka sehingga generasi muda tidak dapat mengakses pengetahuan mengenai masa ini.
"Saya sesalkan tidak ada perpustakan dan tokoh untuk menurunkan pengetahuan tentang Orba dari masa ke masa. Dan yang paling ditakutkan, tidak ada yang mengingatkan kita pada peristiwa itu," ujar Iwan.
Video Journalist Dhandy Dwi Laksono menilai, peserta didik pada jenjang SD hingga perguruan tinggi kini dibutakan dengan kurikulum yang berbeda dalam penyajian sejarah Orba. "Jadi mahasiswa 1990-an, siswa SD dan SMP dapat kurikulum yang berbeda dengan sejarah nyata," ucap sutradara film dokumenter berjudul Ke7ujuh itu.
okejin
klo kata oke jin sih bgtu.. klo menurut agan2 gmn,,,

0
1K
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan