Inilah 7 stadion terbesar di dunia. Beberapa di antaranya dimiliki klub dan ada yang menjadi milik federasi sepakbola. Stadion kebanggan rakyat Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno pun masuk di list artikel berikut ini.

1. Stadion Rungrado May First atau Stadion May Day
(150.000 tempat duduk, Pyongyang, Korea Utara)

Agak aneh memang bila stadion sepakbola terbesar di dunia justru dimiliki Korea Utara yang bukan negara sepakbola meski pernah nyelonong ke Piala Dunia 2010. Stadion itu memang menjadi kebanggaan Korut sebagai negara komunis sekaligus menjadi pencitraan dan kebanggaan sebuah negara. Stadion yang berada di Pyongyang itu memiliki kapasitas 150.000 tempat duduk sehingga menjadikannya sebagai yang terbesar seperti tercatat di Buku Rekor Guinness.
Stadion selesai dibangun pada 1 Mei 1989. Karena bertepatan dengan Hari Buruh, maka stadion dikenal sebagai May Day.

2. Salt Lake
(120.000 tempat duduk, Kolkata, India)

Terbesar kedua. Stadion yang terletak di Kolkata ini dibangun pada 1984 dan bisa menampung 120.000 tempat duduk. Karena itu, stadion yang sebelumnya bernama Yuva Bharati Krirangan atau Stadion Pemuda India ini menjadi kebanggaan bangsa.
Stadion itu tidak hanya digunakan untuk pertandingan sepakbola tapi juga event olahraga lain. Stadion juga kerap dipakai untuk kegiatan budaya dan konser musik.
Salt Lake menjadi home base klub-klub, Mohun Bagan A.C., Kingfisher East Bengal F.C., Prayag United S.C. dan Mohammedan SC. Tiga di antaranya merupakan klub papan atas India. Saat tim-tim itu bertanding, stadion selalu dipenuhi suporter mereka.

3. Estadio Azteca
(105.064 tempat duduk, Mexico City, Meksiko)

Stadion yang menorehkan sejarah besar dalam sepakbola dunia. Azteca yang terletak di Mexico City, Meksiko, boleh bangga karena dua kali menjadi laga final Piala Dunia 1970 dan 1986. Stadion menyaksikan dua legenda sepakbola dunia, Pele dan Diego Maradona, mengangkat trofi (Jules Rimet dan World Cup).
Menariknya, Azteca selalu menyajikan laga klasik yang menyihir penggemar bola di seluruh dunia. Di final 1970, Brasil mengalahkan raksasa Eropa, Italia, 4-1. Sementara, Argentina menaklukkan tim kuat Eropa lainnya, Jerman Barat, 3-2 di final 1986.
Di Azteca pula melahirkan Hand God goal dan Goal of the Century yang semuanya diciptakan Maradona. Dan tidak ketinggalan, Game of the Century juga digelar di stadion itu saat Italia menaklukkan Jerman Barat lewat perpanjangan waktu di semifinal Piala Dunia 1970.
Azteca memiliki kapasitas 105.064 tempat duduk yang merupakan stadion terbesar di Amerika Selatan dan terbesar ke lima di dunia. Namun saat pembukaan pada 1966 yang menghadirkan klub elite Meksiko melawan klub Italia Torino disaksikan oleh 107.494 penonton.

4. Azadi
(100.000 tempat duduk, Teheran, Iran)

Stadion kebanggaan Iran. Di stadion itu pula, timnas menjamu lawan-lawannya di pertandingan internasional. Stadion didirikan pada 1974 saat Iran menjadi tuan rumah Asian Games. Stadion tersebut juga menjadi home base dua klub papan atas di Liga pro Iran, Persepolis F.C. dan Esteghlal F.C.
Hanya, Azadi itu memang tidak hanya untuk pertandingan sepakbola. Stadion yang semula bernama Aryamehr ini memiliki berbagai fasilitas untuk cabang olahraga lainnya.

5. Camp Nou
(99.354 tempat duduk, Barcelona, Spanyol)

Stadion terbesar yang dimiliki sebuah klub. Ya, Barcelona pantas bangga karena Nou Camp merupakan stadion paling besar setelah stadion milik negara. Camp Nou seolah mewakili keperkasaan Barca di kancah sepakbola Eropa dan dunia. Dan, Barca memang menjadi klub tersukses di dunia dalam urusan meraih trofi juara.
Stadion yang dibuka kembali pada 1957 setelah dilakukan renovasi ini semula memiliki tempat duduk 99.354. Namun, kapasitas itu akan berkurang menjadi 96.336 bila UEFA menyelenggarakan pertandingan. Saat UEFA memperkenalkan sistem rating pada stadion, Camp Nou mendapat status bintang lima.
Stadion itu semula bernama Estadi del FC Barcelona sampai pada 2000. Saat itu, anggota klub sepakat menggantinya dengan nama yang lebih populer Camp Nou.
Klub juga pernah merencanakan menambah kapasitas tempat duduk menjadi 104.000 pada 2007 lalu. Namun, rencana itu tertunda karena krisis ekonomi. Namun, klub tetap merancang untuk menambah tempat duduk. Bahkan rencananya kapasitasnya akan
ditambah 13.500 tempat duduk. Bila ini terwujud, Camp Nou akan menjadi stadion terbesar ketiga.
Camp Nou tidak hanya untuk laga sepakbola. Kegiatan keagamaan pernah digelar di stadion tersebut. Termasuk juga konser-konser superstar yang sudah pasti mendatangkan ratusan ribu penonton.

6. Wembley
(90.000 tempat duduk, London, Inggris)

Stadion legendaris Inggris yang dimiliki FA. Sebelum direnovasi, stadion yang sudah berusia 89 ini juga dikenal sebagai Stadion Empire atau Menara kembar (Twin Towers). Stadion kemudian direnovasi dan dibuka kembali pada 2007.
Wembley merupakan stadion terbesar kedua di Eropa. Stadion tersebut selalu digunakan saat timnas Inggris menjamu lawan-lawannya di pertandingan internasional.
Tak hanya itu. Laga final turnamen seperti Piala Liga atau Piala FA juga digelar di Wembley. Dan sudah pasti laga Community Shield yang menjadi tirai pembuka kompetisi Liga Premiere Inggris.
Wembley juga menjadi tempat penyelenggaraan konser musik yang mendunia. Sebut saja Konser Live Earth atau penghormatan atas Kematian Putri Diana. Tidak ketinggalan grup-grup musik dunia atau penyanyi papan atas belum merasa lengkap bila tidak tampil di Wembley.

7. Gelora Bung Karno
(88.083 tempat duduk, Jakarta, Indonesia)

Kita boleh bangga. Stadion Utama Gelora Bung Karno termasuk salah satu stadion terbesar di muka bumi. Salah satu warisa presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno. Gelora Bung Karno menjadi salah satu ikon Indonesia.
Stadion dibangun atas perintah Presiden Soekarno saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games keempat di Jakarta. Semula, stadion berkapasitas 100.000 tempat duduk. Namun, saat dilakukan renovasi saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, kapasitas tempat duduk dikurangi menjadi 88.083.
Pada pemerintahan Orde Baru, presiden kedua, Soeharto, berusaha melakukan de-Soekarnoisasi. Salah satunya mengganti nama stadion menjadi Gelora Senayan. Saat tampuk kepresidenan kembali pada Megawati yang tak lain putri Soekarno, stadion dikembalikan menjadi Gelora Bung Karno.
Gelora Bung Karno lebih banyak digunakan untuk pertandingan sepakbola internasional saat Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Namun, stadion juga kerap digunakan untuk kegiatan lain, terutama perayaan keagamaan atau perayaan lain yang bersifat massal.