- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[ lagi ]rencana DPR akan membuat Gedung baru yang mewah


TS
gembaladomba13
[ lagi ]rencana DPR akan membuat Gedung baru yang mewah
Quote:
Wacana pembangunan gedung baru DPR mencuat kembali. Rencana ini pernah menjadi polemik di periode 2009-2014 dan menimbulkan gelombang penolakan dari masyarakat hingga dibatalkan. Kini, mengapa wacana yang telah lama terkubur ini diangkat lagi?
Rencana pembangunan gedung baru DPR itu pernah muncul pada tahun 2010 silam. Biaya yang dibutuhkan fantastis yaitu senilai Rp 1,8 triliun atau Rp 10,9 juta per meter perseginya. Tak tanggung-tanggung, berbagai macam fasilitas pun disediakan untuk anggota dewan di Senayan tersebut, mulai dari kolam renang hingga spa.
Wacana pembangunan berawal dari laporan Kementerian PU yang menyebutkan bahwa Gedung Nusantara I mengalami kemiringan 7 derajat, meski kemudian Kementerian PU membantah pernah melaporkan hal tersebut. Anggota dewan tetap bersikukuh kemiringan itu ada dan rencana pembangunan harus jalan terus.
Anggaran yang telah disahkan dalam APBN-P kala itu adalah sebesar Rp 250 miliar. Kementerian PU melakukan kajian dan menyatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR cukup dengan Rp 777 miliar untuk gedung baru saja. Sementara jika ditotal dengan biaya perbaikan Gedung Nusantara yang miring, maka biaya yang dibutuhkan adalah Rp 800 miliar.
Wacana ini menimbulkan polemik. Pada saat itu, gelombang kecaman akan rencana pembangunan gedung baru DPR ini muncul dari berbagai pihak. Masyarakat meminta rencana tersebut dihentikan. Tak hanya itu saja, penolakan ternyata juga muncul dari anggota dewan.
Protes semakin masif. Rencana pembangunan gedung baru itu pun akhirnya dibatalkan. Setelah pembatalan ini, sebagian dari anggaran dikembalikan ke kas negara sebanyak Rp 620 miliar. Sementara sisanya masuk ke anggaran tambahan DPR.
Namun, diketahui anggaran tersebut tidak dikembalikan pada kas negara namun dialihkan dalam bentuk pagu anggaran perawatan gedung sebesar Rp 500 miliar.
Kini, anggota DPR periode 2014-2019 yang baru dilantik satu bulan kembali memunculkan wacana tersebut. Politikus Golkar Roem Kono yang baru terpilih sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR mengungkapkan niatnya itu usai meninjau beberapa sudut Gedung DPR.
Roem menilai ruangan-ruangan di DPR sudah terlalu sempit dan tidak layak lagi. Menurut Wasekjen Golkar ini, tiap anggota idealnya memiliki ruang kerja 160 meter persegi per orang. Ruangan-ruangan juga dianggap sempit sehingga perlu ditambah.
"Menambah ruangan kan harus membangun, masa cuma patok-patok saja hehe," kata Roem saat dipastikan apakah ia berencana membangun gedung baru, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
GD13Rencana pembangunan gedung baru DPR itu pernah muncul pada tahun 2010 silam. Biaya yang dibutuhkan fantastis yaitu senilai Rp 1,8 triliun atau Rp 10,9 juta per meter perseginya. Tak tanggung-tanggung, berbagai macam fasilitas pun disediakan untuk anggota dewan di Senayan tersebut, mulai dari kolam renang hingga spa.
Wacana pembangunan berawal dari laporan Kementerian PU yang menyebutkan bahwa Gedung Nusantara I mengalami kemiringan 7 derajat, meski kemudian Kementerian PU membantah pernah melaporkan hal tersebut. Anggota dewan tetap bersikukuh kemiringan itu ada dan rencana pembangunan harus jalan terus.
Anggaran yang telah disahkan dalam APBN-P kala itu adalah sebesar Rp 250 miliar. Kementerian PU melakukan kajian dan menyatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR cukup dengan Rp 777 miliar untuk gedung baru saja. Sementara jika ditotal dengan biaya perbaikan Gedung Nusantara yang miring, maka biaya yang dibutuhkan adalah Rp 800 miliar.
Wacana ini menimbulkan polemik. Pada saat itu, gelombang kecaman akan rencana pembangunan gedung baru DPR ini muncul dari berbagai pihak. Masyarakat meminta rencana tersebut dihentikan. Tak hanya itu saja, penolakan ternyata juga muncul dari anggota dewan.
Protes semakin masif. Rencana pembangunan gedung baru itu pun akhirnya dibatalkan. Setelah pembatalan ini, sebagian dari anggaran dikembalikan ke kas negara sebanyak Rp 620 miliar. Sementara sisanya masuk ke anggaran tambahan DPR.
Namun, diketahui anggaran tersebut tidak dikembalikan pada kas negara namun dialihkan dalam bentuk pagu anggaran perawatan gedung sebesar Rp 500 miliar.
Kini, anggota DPR periode 2014-2019 yang baru dilantik satu bulan kembali memunculkan wacana tersebut. Politikus Golkar Roem Kono yang baru terpilih sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR mengungkapkan niatnya itu usai meninjau beberapa sudut Gedung DPR.
Roem menilai ruangan-ruangan di DPR sudah terlalu sempit dan tidak layak lagi. Menurut Wasekjen Golkar ini, tiap anggota idealnya memiliki ruang kerja 160 meter persegi per orang. Ruangan-ruangan juga dianggap sempit sehingga perlu ditambah.
"Menambah ruangan kan harus membangun, masa cuma patok-patok saja hehe," kata Roem saat dipastikan apakah ia berencana membangun gedung baru, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
berhasil kah anggota dhewan kali ini membuat gedung baru yg sebelum nya batal??

Quote:
Biaya Konstruksi Fisik Rp. 1.125.074.721.000,-
Biaya Konsultan Perencana Rp. 19.126.270.257,-
Biaya Konsultan MK Rp. 16.876.120.815,-
Biaya Pengelolaan Kegiatan Rp. 1.125.074.721,-
Total Kebutuhan Biaya Rp. 1.162.202.186.793,-
![[ lagi ]rencana DPR akan membuat Gedung baru yang mewah](https://s.kaskus.id/images/2014/11/01/5624055_20141101100046.jpg)
dpr
Biaya Konsultan Perencana Rp. 19.126.270.257,-
Biaya Konsultan MK Rp. 16.876.120.815,-
Biaya Pengelolaan Kegiatan Rp. 1.125.074.721,-
Total Kebutuhan Biaya Rp. 1.162.202.186.793,-
![[ lagi ]rencana DPR akan membuat Gedung baru yang mewah](https://s.kaskus.id/images/2014/11/01/5624055_20141101100046.jpg)
dpr
dari fekaes
Quote:
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid setuju dengan wacana renovasi dan penambahan fasilitas di Gedung DPR. Menurut dia, renovasi tersebut penting karena Gedung DPR saat ini memang kurang layak.
Hidayat menceritakan pengalaman dirinya menerima kunjungan seorang lurah di ruangannya, saat menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Saat masuk ruangan, kata dia, lurah tersebut langsung terkejut.
"Katanya ruangan saya kecil, lebih besar ruang kerja dia. Tapi memang benar itu lah kenyataannya. Ruang Lurah lebih Luas dari ruang Anggota DPR," ujar Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Hidayat menambahkan, dalam Undang-Undang DPR, MPR DPD dan DPRD yang baru terdapat penambahan tenaga ahli bagi anggota Dewan. Tambahan tenaga ahli, kata dia, tentunya akan semakin mempersempit ruangan.
"Yang terpenting, saat mereka membuat program, kan studi kelayakannya harus dipertimbangkan bagaimana," ujar politisi PKS tersebut.
Sebelumnya, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Roem Kono mengatakan, banyak ruangan dan fasilitas di Gedung DPR yang tidak layak. Ruangan-ruangan yang ada, kata Roem, tidak memadai untuk kegiatan DPR sehingga harus dibangun gedung baru.
Ia memberi contoh ruangan untuk anggota yang dianggap terlalu kecil dan toilet yang dipakai 8-9 orang. Anggota DPR ingin ruangan mereka seluas 16x16 meter. (baca: Tolak Ruangan Sempit dan Toilet Dipakai Beramai-ramai, DPR Akan Bangun Gedung Baru)
Wacana pembangunan gedung baru DPR sempat muncul ketika periode 2009-2014. Setelah dikritik publik, rencana tersebut dibatalkan.
Hidayat menceritakan pengalaman dirinya menerima kunjungan seorang lurah di ruangannya, saat menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Saat masuk ruangan, kata dia, lurah tersebut langsung terkejut.
"Katanya ruangan saya kecil, lebih besar ruang kerja dia. Tapi memang benar itu lah kenyataannya. Ruang Lurah lebih Luas dari ruang Anggota DPR," ujar Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Hidayat menambahkan, dalam Undang-Undang DPR, MPR DPD dan DPRD yang baru terdapat penambahan tenaga ahli bagi anggota Dewan. Tambahan tenaga ahli, kata dia, tentunya akan semakin mempersempit ruangan.
"Yang terpenting, saat mereka membuat program, kan studi kelayakannya harus dipertimbangkan bagaimana," ujar politisi PKS tersebut.
Sebelumnya, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Roem Kono mengatakan, banyak ruangan dan fasilitas di Gedung DPR yang tidak layak. Ruangan-ruangan yang ada, kata Roem, tidak memadai untuk kegiatan DPR sehingga harus dibangun gedung baru.
Ia memberi contoh ruangan untuk anggota yang dianggap terlalu kecil dan toilet yang dipakai 8-9 orang. Anggota DPR ingin ruangan mereka seluas 16x16 meter. (baca: Tolak Ruangan Sempit dan Toilet Dipakai Beramai-ramai, DPR Akan Bangun Gedung Baru)
Wacana pembangunan gedung baru DPR sempat muncul ketika periode 2009-2014. Setelah dikritik publik, rencana tersebut dibatalkan.
Diubah oleh gembaladomba13 01-11-2014 03:47
0
13.2K
Kutip
118
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan