Kaskus

News

tonggiAvatar border
TS
tonggi
[PONGASI AND THE GANK] Kini Ada Gejala Kelompok Remaja Ramai-ramai rudapaksa Cewek
POS KUPANG.COM, MOJOKERTO -- Kian mengkhawatirkan perilaku remaja dan ABG di Mojokerto. Kini sedang menggejala remaja atau ABG ramai-ramai memilih merudapaksa korban sesama ABG cewek.

Setidaknya ini yang tengah ditangani Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TPA) Kabupaten Mojokerto. Ada 12 pelajar secara berkompok memerkosa satu cewek ABG.

Korban saat ini masih duduk di bangku kelas tiga sebuah SMP di Kabupaten Mojokerto. "Saya langsung diminta oleh ketua saya (Ketua P2TPA Ikfina Kamal Pasa) untuk menyikapi rudapaksaan yang dilakukan secara berkelompok ini. Sebab baik pelaku maupun korban di bawah umur," terang Sekertaris P2TPA Yudha Hadi, Selasa (28/10/2014).

Yudha yang baru saja pulang dari ibadah haji langsung diminta menelusuri peristiwa tersebut. Yudha bahkan diminta langsung kerja dan tak perlu cuti untuk malakukan pendampingan baik kepala korban maupun pelaku. Menurut Yudha, peristiwa pemerkosaan ramai-ramai itu belum lama terjadi.

Peristiwa yang membuat miris ini terjadi di sebuah tempat di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Korban masih kelas tiga SMP dan 12 pelaku adalah tiga teman satu SMP dan selebihnya siswa SMK. Belum diketahui persis sekolah-sekolah yang dimaksud. Yang membuat Yudha tak habis pikir, salah satu pelaku tidak lain adalah pacar korban.

Informasi yang diterima, para pelaku tersebut ada yang tinggal di Puri dan ada pula yang tinggal di Mojoanyar. "Utamanya korban saat ini sudah kita dampingi dan mulai bisa menghilangkan trauma. Beban psikisnya juga mulai berkurang. Besok (Kamis) akan kita mediasi, pertemukan seluruh pelaku, orang tua, dan sekolah di kantor KB. Silakan diikuti, tapi tidak usah diambil gambar dari depan," tambah Yudha.

Sebenarnya, sejumlah pelaku saat ini sudah diamankan Polres Mojokerto. Ada tiga pelaku ditahan, dua kabur, dan tujuh yang lain harus wajib lapor. Saat ini, ketujuh pelaku itu dalam pendampingan tim P2TPA.

"Akan kami identifikasi persoalan agar kejadian yang sama tak terulang dan pelaku tak mengulangi perbuatannya. Kami sudah menggelar mediasi awal," kata Yudha yang juga Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB.

Hasilnya sementara menunjukkan bahwa baik pelaku maupun korban ada di tengah-tengah keluarga bermasalah. Keluarga mereka broken home. Cewek yang juga korban selama ini juga bergaul bebas dengan pelaku. Bahkan, cewek kerap mengajak pacar dan rekan-rekannya mendem (mabuk) bareng.

Sampai saat ini, P2TPA mengaku sudah mendampingi tiga kasus rudapaksaan dengan korban di bawah 18 tahun. Satu kasus di antaranya dengan pelaku mencapai 10 orang.

Pemerkosaan yang sama terjadi di Kecamatan Puri. Dua kasus sebelumnya adalah pemerkosaan dan pelecehan seksual (sodomi) dengan korban masih di bawah umur. Korban perempuan disodomi oleh tiga anak. Pelaku adalah dua siswa SMP dan satu siswa SMK.

Dikatakan, rudapaksaan maupun sodomi ramai-ramai seperti itu bebannya jauh lebih berat bagi korban. Trauma yang ditimbulkan membekas lebih dalam. Secara fisik, lukanya juga lebih parah. ’’Korban perlu pendampingan lebih lama. Karena itu kita dampingi secara intensif. Pendidikan mereka harus tetap berlanjut. Baik pendidikan korban dan pelaku," katanya. (Surya Online)


copas: http://kupang.tribunnews..com/2014/10/29/kini-ada-gejala-kelompok-remaja-ramai-ramai-rudapaksa-cewek
0
4.2K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan