- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DPR Wacanakan Gedung Baru, MPR: Harus Dilihat Dulu Kebutuhannya


TS
Abc..Z
DPR Wacanakan Gedung Baru, MPR: Harus Dilihat Dulu Kebutuhannya
http://news.detik.com/read/2014/10/3...u-kebutuhannya
Jakarta - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR mewacanakan pembangunan gedung baru. Namun MPR menasihati agar DPR benar-benar menakar kebutuhan yang mendasari pembangunan gedung baru itu.
"Harus dilihat dulu kebutuhannya. Mustinya sgala sesuatu dikaitkan dengan kebutuhannya. Itu bagian yang penting untuk didialogkan," tutur Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Hidayat mengaku belum mengetahui persis wacana penambahan ruangan DPR itu. Namun demikian, bila benar akan mengadakan pembangunan, mesti dikaji dulu studi kelayakannya.
"Saya nggak ngikutin juga. Tentu kalau ada program pembangunan maka harus dibasiskan kepada kajian dan studi kelayakan," tutur Hidayat.
Namun demikian, Hidayat menyatakan memang di UU MD3 yang baru sudah diatur penambahan tenaga ahli. Dan penambahan tenaga ahli itu tentu perlu ruangan yang bisa menjadi tempat mereka bekerja.
"Kalau dirujuk di UU MD3 yang baru, memang ada penambahan tenaga ahli, penambahan itu kemudian mau ditempatkan bagaimana?" ucap Hidayat.
Mantan anggota DPR ini lantas bercerita tentang pengalamannya mendengar reaksi Kepala Desa di Daerah Pemilihannya, yakni Jawa Tengah V yang meliputi Solo, Boyolali, dan Klaten. Salah satu Kepala Desa itu membandingkan bahwa ruangan anggota DPR lebih sempit daripada ruangan kantornya.
"Waktu saya di DPR periode kemarin, kunjugan kerja ke Jawa Tengah V, ada seorang Lurah mengatakan bahwa Pak Hidayat, saya Lurah, saya datang ke ruangan DPR, ternyata kantor Lurah di daerah saya lebih lebih luas daripada ruangan anggota DPR," tutur Hidayat.
daripada gedung baru, mendingan DPR diisi sama orang yang benar benar baru deh, bukannya yang tukang jalan jalan, belanja, tukang ngoceh sama bos mafia
Jakarta - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR mewacanakan pembangunan gedung baru. Namun MPR menasihati agar DPR benar-benar menakar kebutuhan yang mendasari pembangunan gedung baru itu.
"Harus dilihat dulu kebutuhannya. Mustinya sgala sesuatu dikaitkan dengan kebutuhannya. Itu bagian yang penting untuk didialogkan," tutur Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Hidayat mengaku belum mengetahui persis wacana penambahan ruangan DPR itu. Namun demikian, bila benar akan mengadakan pembangunan, mesti dikaji dulu studi kelayakannya.
"Saya nggak ngikutin juga. Tentu kalau ada program pembangunan maka harus dibasiskan kepada kajian dan studi kelayakan," tutur Hidayat.
Namun demikian, Hidayat menyatakan memang di UU MD3 yang baru sudah diatur penambahan tenaga ahli. Dan penambahan tenaga ahli itu tentu perlu ruangan yang bisa menjadi tempat mereka bekerja.
"Kalau dirujuk di UU MD3 yang baru, memang ada penambahan tenaga ahli, penambahan itu kemudian mau ditempatkan bagaimana?" ucap Hidayat.
Mantan anggota DPR ini lantas bercerita tentang pengalamannya mendengar reaksi Kepala Desa di Daerah Pemilihannya, yakni Jawa Tengah V yang meliputi Solo, Boyolali, dan Klaten. Salah satu Kepala Desa itu membandingkan bahwa ruangan anggota DPR lebih sempit daripada ruangan kantornya.
"Waktu saya di DPR periode kemarin, kunjugan kerja ke Jawa Tengah V, ada seorang Lurah mengatakan bahwa Pak Hidayat, saya Lurah, saya datang ke ruangan DPR, ternyata kantor Lurah di daerah saya lebih lebih luas daripada ruangan anggota DPR," tutur Hidayat.
daripada gedung baru, mendingan DPR diisi sama orang yang benar benar baru deh, bukannya yang tukang jalan jalan, belanja, tukang ngoceh sama bos mafia
0
1.2K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan