- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[kasus] Izin Landasan Pacu Susi Air Dipersoalkan


TS
gembaladomba13
[kasus] Izin Landasan Pacu Susi Air Dipersoalkan
Quote:
Pejabat Bupati Pangandaran Endjang Naffandy mengatakan, pihaknya sedang mengkaji dan meneliti perizinan landasan pacu Susi Air di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Menurut dia, maskapai penerbangan milik milik Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu akan membahas ihwal perizinan tersebut awal November nanti.
"Sesuai jadwal yang diberikan pihak Susi, awal November akan ada pertemuan. Jadwal ini diatur sebelum Bu Susi diangkat menjadi menteri," kata Endjang saat ditemui Tempo di Pangandaran, Kamis 30 Oktober 2014. Namun, selama menjabat di Pangandaran, ia mengakui belum memproses izin apa pun terkait landasan pacu tersebut.
Endjang menjelaskan, pihaknya akan melihat hasil kajian atau pertemuan untuk memverifikasi soal perizinan itu. Pemerintah Pangandaran belum dapat menentukan sanksi apa pun sampai ada kejelasan dari pihak Susi Air. "Mungkin ada argumen atau ada payung hukum lain yang menjadi pedoman dari Susi Air sehingga membangun landasan pacu."
Penanggung jawab PT ASI Pudjiastuti Marine, Rustam Effendi, mengatakan, pihaknya hanya memanfaatkan tanah milik negara yang tidak bermanfaat untuk landasan pacu pesawat. Biaya pembangunan landasan ini, kata dia, murni seluruhnya dari Susi Air. "Hanya memanfaatkan tanah negara yang tidak bermanfaat," kata Rustam di kantornya.
Rustam tidak memungkiri bahwa tanah di pinggir pantai tersebut sebagian besar dipakai untuk kepentingan Susi Air. Namun, landasan itu juga pernah dipakai untuk kepentingan lain. Ia mengatakan selama ini landasan pacu itu juga dipakai untuk kepentingan lain seperti aktivitas olahraga paralayang sampai pertandingan pesawat dengan remote.
Ia menegaskan, selama ini izin landasan pacu hanya untuk pemanfaatan. "Kalau izin menguasai tidak mungkin, itu tanah negara. Kami hanya izin pakai, tapi boleh juga dipakai orang lain," katanya. Zaenal Mustofa, kepala desa Wonoharjo, lokasi landasan pacu berada mengatakan, Susi Air sedang bergiat membenahi landasan pacu tersebut.
GD13"Sesuai jadwal yang diberikan pihak Susi, awal November akan ada pertemuan. Jadwal ini diatur sebelum Bu Susi diangkat menjadi menteri," kata Endjang saat ditemui Tempo di Pangandaran, Kamis 30 Oktober 2014. Namun, selama menjabat di Pangandaran, ia mengakui belum memproses izin apa pun terkait landasan pacu tersebut.
Endjang menjelaskan, pihaknya akan melihat hasil kajian atau pertemuan untuk memverifikasi soal perizinan itu. Pemerintah Pangandaran belum dapat menentukan sanksi apa pun sampai ada kejelasan dari pihak Susi Air. "Mungkin ada argumen atau ada payung hukum lain yang menjadi pedoman dari Susi Air sehingga membangun landasan pacu."
Penanggung jawab PT ASI Pudjiastuti Marine, Rustam Effendi, mengatakan, pihaknya hanya memanfaatkan tanah milik negara yang tidak bermanfaat untuk landasan pacu pesawat. Biaya pembangunan landasan ini, kata dia, murni seluruhnya dari Susi Air. "Hanya memanfaatkan tanah negara yang tidak bermanfaat," kata Rustam di kantornya.
Rustam tidak memungkiri bahwa tanah di pinggir pantai tersebut sebagian besar dipakai untuk kepentingan Susi Air. Namun, landasan itu juga pernah dipakai untuk kepentingan lain. Ia mengatakan selama ini landasan pacu itu juga dipakai untuk kepentingan lain seperti aktivitas olahraga paralayang sampai pertandingan pesawat dengan remote.
Ia menegaskan, selama ini izin landasan pacu hanya untuk pemanfaatan. "Kalau izin menguasai tidak mungkin, itu tanah negara. Kami hanya izin pakai, tapi boleh juga dipakai orang lain," katanya. Zaenal Mustofa, kepala desa Wonoharjo, lokasi landasan pacu berada mengatakan, Susi Air sedang bergiat membenahi landasan pacu tersebut.
kisah sebelum nya....
Quote:
Bagi nelayan di Cianjur selatan, Susi Pudjiastuti sangat berjasa. Selain membuka infrastruktur pendukung usaha penjualan hasil laut, Susi juga mendirikan sekolah menengah kejuruan jurusan kelautan. Berikut catatan wartawan Kompas.com yang pernah meliput Susi saat uji coba pesawat menuju Cianjur selatan.
Nadin Pascale kecil merengek. Anak perempuan Susi Pudjiastuti ini ingin pergi ke Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, satu pesawat bareng sang ibu. Melihat itu, Susi mendekati sang anak.
Dengan lembut ia mendekati sang anak, memeluk, dan mendudukkannya di pangkuan. Dalam bahasa Inggris, Susi menjelaskan kenapa Nadin tidak boleh berada dalam satu pesawat dengan dirinya.
“Penerbangan kali ini berbeda. Kita akan uji coba mendaratkan pesawat di runway yang baru selesai dibangun. Jadi, setelah pendaratan kali ini berhasil, baru Nadin akan dijemput untuk menyusul,” tutur Susi di Bandara Nusawiru Pangandaran, Agustus 2005 silam.
Setelah berhenti merengek dan dihadiahi senyuman serta kecupan sang ibu, Nadin mengantarkan sang ibu, ayah, dan enam orang wartawan naik pesawat dengan lambaian tangan. Di perjalanan, Susi menjelaskan kekayaan laut di Jawa Barat. Sesekali ia pun menunjukkan biota laut yang terlihat dari atas pesawat.
“Potensi ikan di lautan Jabar itu besar dan berkualitas ekspor. Tapi potensi itu belum dimanfaatkan optimal karena nelayan sulit memasarkannya,” ungkap Susi.
Ia menjelaskan, infrastruktur darat di Cianjur selatan yang belum mendukung berimbas pada rendahnya harga ikan. Kondisi ini diperparah dengan kesegaran ikan. Jika terlalu lama di darat tanpa pembekuan yang bagus, ikan akan cepat busuk yang ujungnya akan berpengaruh pada harga. Jadi, sebesar apa pun potensi ikan, nelayan tidak banyak diuntungkan karena banyak faktor.
Hal itulah yang menarik Susi untuk membuat runway di Cianjur. Keputusan Susi disambut baik para nelayan dan warga Cianjur selatan. Sebab, begitu Susi masuk, harga ikan naik dua kali lipat. Seperti ikan layur, yang tadinya hanya dihargai Rp 10.000 per kilogram, naik menjadi Rp 30.000 per kilogram.
“Buat nelayan, Susi sangat membantu,” ungkap Taufik Maulana, tokoh pemuda Cidamar, Cidaun, Rabu (29/10/2014).
Sambutan hangat warga ini diperlihatkan begitu pesawat berhasil mendarat dengan mulus. Berbagai macam makanan disediakan oleh warga. Susi pun tampak akrab bercengkerama bersama nelayan dan keluarganya. Tak ada batas sedikit pun.
“Buat kami mah, Bu Susi teh penyelamat. Berkat beliau, saya jadi punya tabungan. Asalnya mah enggak,” ujar Yuli, warga Cidaun.
Susi memang dikenal warga Cidaun sebagai seorang dermawan. Siapa pun yang membutuhkan bantuannya, dengan tangan terbuka ia akan menolongnya. Termasuk ketika ia melihat perjuangan warga Cidaun untuk mengenyam pendidikan.
Nadin Pascale kecil merengek. Anak perempuan Susi Pudjiastuti ini ingin pergi ke Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, satu pesawat bareng sang ibu. Melihat itu, Susi mendekati sang anak.
Dengan lembut ia mendekati sang anak, memeluk, dan mendudukkannya di pangkuan. Dalam bahasa Inggris, Susi menjelaskan kenapa Nadin tidak boleh berada dalam satu pesawat dengan dirinya.
“Penerbangan kali ini berbeda. Kita akan uji coba mendaratkan pesawat di runway yang baru selesai dibangun. Jadi, setelah pendaratan kali ini berhasil, baru Nadin akan dijemput untuk menyusul,” tutur Susi di Bandara Nusawiru Pangandaran, Agustus 2005 silam.
Setelah berhenti merengek dan dihadiahi senyuman serta kecupan sang ibu, Nadin mengantarkan sang ibu, ayah, dan enam orang wartawan naik pesawat dengan lambaian tangan. Di perjalanan, Susi menjelaskan kekayaan laut di Jawa Barat. Sesekali ia pun menunjukkan biota laut yang terlihat dari atas pesawat.
“Potensi ikan di lautan Jabar itu besar dan berkualitas ekspor. Tapi potensi itu belum dimanfaatkan optimal karena nelayan sulit memasarkannya,” ungkap Susi.
Ia menjelaskan, infrastruktur darat di Cianjur selatan yang belum mendukung berimbas pada rendahnya harga ikan. Kondisi ini diperparah dengan kesegaran ikan. Jika terlalu lama di darat tanpa pembekuan yang bagus, ikan akan cepat busuk yang ujungnya akan berpengaruh pada harga. Jadi, sebesar apa pun potensi ikan, nelayan tidak banyak diuntungkan karena banyak faktor.
Hal itulah yang menarik Susi untuk membuat runway di Cianjur. Keputusan Susi disambut baik para nelayan dan warga Cianjur selatan. Sebab, begitu Susi masuk, harga ikan naik dua kali lipat. Seperti ikan layur, yang tadinya hanya dihargai Rp 10.000 per kilogram, naik menjadi Rp 30.000 per kilogram.
“Buat nelayan, Susi sangat membantu,” ungkap Taufik Maulana, tokoh pemuda Cidamar, Cidaun, Rabu (29/10/2014).
Sambutan hangat warga ini diperlihatkan begitu pesawat berhasil mendarat dengan mulus. Berbagai macam makanan disediakan oleh warga. Susi pun tampak akrab bercengkerama bersama nelayan dan keluarganya. Tak ada batas sedikit pun.
“Buat kami mah, Bu Susi teh penyelamat. Berkat beliau, saya jadi punya tabungan. Asalnya mah enggak,” ujar Yuli, warga Cidaun.
Susi memang dikenal warga Cidaun sebagai seorang dermawan. Siapa pun yang membutuhkan bantuannya, dengan tangan terbuka ia akan menolongnya. Termasuk ketika ia melihat perjuangan warga Cidaun untuk mengenyam pendidikan.
dan mendirikan SMK kelautan
Quote:
Berada di ujung Cianjur membuat Cidaun seperti daerah terisolasi. Untuk pergi ke Cianjur kota, warga membutuhkan waktu enam jam dengan menggunakan kendaraan dan melintasi jalanan bebatuan yang melelahkan.
Karena akses yang sulit, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjual hasil bumi, terkadang warga Cidaun lebih memilih Ciwidey, Kabupaten Bandung. Jarak keduanya lebih dekat, meskipun kondisi jalan saat itu belum terlalu bagus. Bagi orang yang belum terbiasa, perjalanan ini bisa membuat badan remuk redam.
Begitu pun dalam hal pendidikan. Banyak anak Cidaun yang tidak melanjutkan pendidikan karena terbentur biaya. Setidaknya, bagi orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya, ia harus menyiapkan uang puluhan ribu untuk naik ojek atau angkutan umum. Namun, jangankan untuk menyekolahkan, kebutuhan hidup sehari-hari pun sulit untuk mereka penuhi.
Hingga akhirnya Susi mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang fokus di bidang kelautan. Warga pun semringah, apalagi ketika Susi menjanjikan lulusan SMK tersebut akan bekerja di perusahaan yang dimiliki Susi.
Kebahagiaan warga bertambah tatkala warga yang tidak mampu tidak dibebankan biaya. Yang penting anak tersebut bersedia sekolah.
GD13Karena akses yang sulit, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjual hasil bumi, terkadang warga Cidaun lebih memilih Ciwidey, Kabupaten Bandung. Jarak keduanya lebih dekat, meskipun kondisi jalan saat itu belum terlalu bagus. Bagi orang yang belum terbiasa, perjalanan ini bisa membuat badan remuk redam.
Begitu pun dalam hal pendidikan. Banyak anak Cidaun yang tidak melanjutkan pendidikan karena terbentur biaya. Setidaknya, bagi orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya, ia harus menyiapkan uang puluhan ribu untuk naik ojek atau angkutan umum. Namun, jangankan untuk menyekolahkan, kebutuhan hidup sehari-hari pun sulit untuk mereka penuhi.
Hingga akhirnya Susi mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang fokus di bidang kelautan. Warga pun semringah, apalagi ketika Susi menjanjikan lulusan SMK tersebut akan bekerja di perusahaan yang dimiliki Susi.
Kebahagiaan warga bertambah tatkala warga yang tidak mampu tidak dibebankan biaya. Yang penting anak tersebut bersedia sekolah.
sudah jadi mentri pasti urusan beginian beres

Quote:
Original Posted By WAMIN►Bandar Udara Nusawiru adalah bandar udara yang terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Nusawiru merupakan bandara terdekat ke kawasan wisata Pangandaran. Berjarak sekitar 6 km dari Green Canyon, 12 km dari Pantai Batu Karas, dan 30 km dari Pananjung, Pangandaran.
Susi Air melayani penerbangan dari Nusawiru ke Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma), Cilacap (Bandara Tunggul Wulung), dan Bandung (Bandara Husein Sastranegara).
https://www.google.co.id/maps/place/...7f2a7dd1?hl=id
keren
![[kasus] Izin Landasan Pacu Susi Air Dipersoalkan](https://s.kaskus.id/images/2014/10/31/1567761_20141031092017.jpg)
Susi Air melayani penerbangan dari Nusawiru ke Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma), Cilacap (Bandara Tunggul Wulung), dan Bandung (Bandara Husein Sastranegara).
https://www.google.co.id/maps/place/...7f2a7dd1?hl=id
keren

![[kasus] Izin Landasan Pacu Susi Air Dipersoalkan](https://s.kaskus.id/images/2014/10/31/1567761_20141031092017.jpg)
Quote:
Original Posted By guskhan►landasan memakai tanah negara :
nilai +:
- pemerintah tidak keluar biaya
- menguntungkan perusahaan bu susi
- mensejahterakan masyarakat di sekitarnya
- mengurangi pengangguran di daerah sekitarnya
- bisa dipakai untuk kegiatan2 positif yang lainnya
nilai -
- tidak ada izin /menyalahi prosedur
- tidak ada pendapatan daerah
nilai +:
- pemerintah tidak keluar biaya
- menguntungkan perusahaan bu susi
- mensejahterakan masyarakat di sekitarnya
- mengurangi pengangguran di daerah sekitarnya
- bisa dipakai untuk kegiatan2 positif yang lainnya
nilai -
- tidak ada izin /menyalahi prosedur
- tidak ada pendapatan daerah
Diubah oleh gembaladomba13 31-10-2014 09:32
0
7K
Kutip
93
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan