http://news.detik.com/read/2014/10/2...n-dpr-berpihak

Jakarta - Sidang paripurna DPR yang membahas alat kelengkapan dewan berujung ricuh karena dua kubu di PPP saling protes. Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang berada di kubu Romahurmuziy menuding pimpinan DPR berpihak ke salah satu kubu.

"Yang ditayangkan di paripurna itu susunan alat kelengkapan dewan versi Epyardi (loyalis Suryadharma Ali). Saya kan memasukkan juga (nama-nama susunan Alat Kelengkapan Dewan). Tapi itu nggak ditayangkan. Pimpinan dewan tidak terlebih dahulu mengundang kami. Pimpinan cenderung ke satu pihak, itu tidak boleh, tidak etik," kata Hasrul di Ruang Fraksi PPP, Lantai 15 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakpus, Selasa (28/10/2014).

Hasrul menuturkan bahwa pimpinan DPR yang terdiri dari Setya Novanto, Fadli Zon, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, serta Fahri Hamzah seharusnya menunda pembahasan alat kelengkapan dewan untuk Fraksi PPP. Pimpinan DPR seharusnya bisa menunggu konflik internal partai kakbah selesai.

"Pimpinan dewan 5 org itu tahu bahwa ada dualisme, konflik, kenapa tidak ditunda dulu. Kenapa dia ikut campur terhadap internal. Seharusnya pimpinan dewan itu lebih arif bijaksana menyelesaikan masalah fraksinya, bukan justru mengakui satu pihak," ujarnya.

Hasrul selaku Ketua Fraksi PPP kubu Romi memasukkan nama-nama susunan alat kelengkapan dewan setelah Ketua Fraksi PPP kubu Suryadharma Ali, Epyardi. Surat itu diserahkan pada Senin (27/10) kemarin.

Hasrul juga mengkritik gaya Wakil Ketua DPR Agus Hermanto saat memimpin sidang. Dia menyebut Agus tidak memperhatikan anggota yang ingin interupsi sebelum mengesahkan alat kelengkapan dewan dari Fraksi PPP.

"Agus itu kayaknya tidak capable pimpin sidang. Dia bilang dia, 'setuju? Setuju? (ke arah peserta rapat)'. Ketika dia menanyakan itu, dia tidak perhatikan yang ingin interupsi,. Matanya ke bawah. Harusnya matanya ke PPP dong. Ini nggak. Matanya malah ke bawah. Agus tidak layak pimpin sidang," keluhnya.

Sidang yang berlangsung ricuh itu diwarnai aksi pembantingan meja yang mengakibatkan gelas-gelas pecah. Hasrul membanting meja di hadapannya dan langsung naik ke panggung meja pimpinan. Dia membawa map hijau berlogo PPP dan diserahkan ke Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Peserta sidang langsung meneriaki Hasrul karena naik ke tempat pimpinan. Dua buah meja yang dibanting merupakan tempat bagi Hasrul, Romahurmuziy, Arwani Thomafi, dan Ketua Fraksi Hanura Dossy Iskandar. Romahurmuziy langsung mengejar pimpinan DPR yang meninggalkan ruangan.

udah tau bos ama penghuni DPR cuman taunya duit, insult ama bekingan, mestinya Romahurmuziy belajar dari SDA, dari awal bergaul ama yang punya power biar ada bekingannya.