- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pak Kades Yang Serba Bisa


TS
manggor18
Pak Kades Yang Serba Bisa

SEBAGAI Kades, Darnoto, 40, nguris (tak tahu malu)-nya minta ampun. Ada warganya yang jadi janda, diselingkuhinya tanpa mengenal empan papan (tempat). Bila sedang kebelet, janda Minthul, 35, bisa dikencaninya di mana saja. Di tengah sawah bisa, di kandang kambing juga bisa. Pokoknya, bersama Darnoto semua bisa.
Kades adalah pemimpin tertinggi sebuah desa. Sebagai pemimpin, perilakunya jadi percontohan warganya. Pendek kata, dia harus menjadi panutan penduduk; didengarkan kata-katanya, dan dilaksanakan segala perintahnya. Yang begini ini namanya Pak Kades tokoh yang disegani warga. Bukankah pepatah mengatakan, Kades kencing berdiri, pak bayan kencing berlari?
Tapi rupanya Kades Darnoto di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri ini masih jauh dari itu. Dia belum bisa dijadikan tokoh keteladanan. Soalnya beberapa kali Pak Kades yang mustinya jadi panutan itu malah “mut-mutan” dengan janda tetangga desa, di Widoro masih kecamatan yang sama. Nggak tahu apanya yang diemut. Yang jelas, gara-gara ulahnya, Kades Darnoto sempat dipermalukan warga tetangga desa.
Kisahnya bermula dari status janda yang disandang oleh Ny. Minthul. Orangnya memang lumayan cantik, bodi seksi. Kenapa dan apa penyebabnya dia menjanda, tidak jelas. Yang pasti, dengan penampilan seperti itu, dalam kondisi minthal-minthul (tanpa busana) si Minthul pasti mudah menarik mata dan syahwat kaum lelaki. Mau lihat orangnya, lelaki yang tidak mudah tergiur pada kemolekan tubuh si janda muda ini.
Lantaran banyak nilai plusnya, banyak lelaki yang kepengin ngebun-ebun enjang (melamar) si Minthul. Tapi dari sekian peminat, yang dapat peluang hanyalah Darnoto, Kades Kebon Agung. Ini sungguh aneh rasanya. Lelaki bujangan masih banyak, kenapa justru memilih yang sudah punya anak istri. Tertarik pada posisi Kadesnya, atau karena Darnoto sudah sangat ber-“pengalaman” dalam bidangnya?
Minthul sudah kadung seneng pada Kades Darnoto. Tapi untuk menikahi Mintul, jelas dia terkendala oleh aturan bahwa Pak Kades tidak boleh beristri lebih dari satu. Lantaran sudah sama-sama ngebet, nikah secara resmi belum bisa, ya apa salahnya “ngebon” dulu. Maka, meski belum jadi suami istri, keduanya sudah biasa berhubungan intim bak suami istri. Paling konyol, Kades Darnoto ini orangnya luwesan. Saking tak maunya formil-formilan, mengencani Minthul bisa saja di tengah sawah, bisa pula di kandang kambing.
Ulah Pak Kades dari tetangga desa ini sungguh bikin malu warga Desa Widoro temnpat tinggal Mintul. Sudah diingatkan berulang kali agar nikah resmi saja dulu, tapi tak pernah digubris. Sebab sesungguhnya yang ada dalam benak Darnoto memang bukan niat, tapi sekedar syahwat. Sekarang boleh menggebu-gebu, tapi besuk bisa saja sudah jemu. Karenanya, desakan warga hanya disanggupi, tanpa ada realisasi.
Lama-lama stok kesabaran nasional warga sirna. Saat Kades Darnoto masuk ke halaman rumah Minthul dengan sepeda motornya, warga siap-siap untuk menggerebeknya. Tak lama kemudian pintu rumah Minthul digedor-gedor. Anehnya tuan rumah mengaku tak ada Kades Darnoto di rumahnya. “Lha ini ada motor Pak Kades, apa setan yang membawa ke sini?” sergah warga.
Singkat cerita warga tak percaya pada omongan Minthul, sehingga kamar di rumah janda muda itu digeledah. Terbukti kan, Darnoto nampak ngumpet di dalam salaj satu kamar di rumah itu. Meski tidak dalam kondisi “berbuat” keduanya digelandang ke rumah Pak Kades Widoro, untuik disidangkan. Dalam musyawarah itu didapat kesepakatan, Darnoto siap menikahi Minthul, tapi harus ceraikan dulu istri perdananya.
Kehilangan istri perdana, tapi punya pulsa perdana, kan?
Kades adalah pemimpin tertinggi sebuah desa. Sebagai pemimpin, perilakunya jadi percontohan warganya. Pendek kata, dia harus menjadi panutan penduduk; didengarkan kata-katanya, dan dilaksanakan segala perintahnya. Yang begini ini namanya Pak Kades tokoh yang disegani warga. Bukankah pepatah mengatakan, Kades kencing berdiri, pak bayan kencing berlari?
Tapi rupanya Kades Darnoto di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri ini masih jauh dari itu. Dia belum bisa dijadikan tokoh keteladanan. Soalnya beberapa kali Pak Kades yang mustinya jadi panutan itu malah “mut-mutan” dengan janda tetangga desa, di Widoro masih kecamatan yang sama. Nggak tahu apanya yang diemut. Yang jelas, gara-gara ulahnya, Kades Darnoto sempat dipermalukan warga tetangga desa.
Kisahnya bermula dari status janda yang disandang oleh Ny. Minthul. Orangnya memang lumayan cantik, bodi seksi. Kenapa dan apa penyebabnya dia menjanda, tidak jelas. Yang pasti, dengan penampilan seperti itu, dalam kondisi minthal-minthul (tanpa busana) si Minthul pasti mudah menarik mata dan syahwat kaum lelaki. Mau lihat orangnya, lelaki yang tidak mudah tergiur pada kemolekan tubuh si janda muda ini.
Lantaran banyak nilai plusnya, banyak lelaki yang kepengin ngebun-ebun enjang (melamar) si Minthul. Tapi dari sekian peminat, yang dapat peluang hanyalah Darnoto, Kades Kebon Agung. Ini sungguh aneh rasanya. Lelaki bujangan masih banyak, kenapa justru memilih yang sudah punya anak istri. Tertarik pada posisi Kadesnya, atau karena Darnoto sudah sangat ber-“pengalaman” dalam bidangnya?
Minthul sudah kadung seneng pada Kades Darnoto. Tapi untuk menikahi Mintul, jelas dia terkendala oleh aturan bahwa Pak Kades tidak boleh beristri lebih dari satu. Lantaran sudah sama-sama ngebet, nikah secara resmi belum bisa, ya apa salahnya “ngebon” dulu. Maka, meski belum jadi suami istri, keduanya sudah biasa berhubungan intim bak suami istri. Paling konyol, Kades Darnoto ini orangnya luwesan. Saking tak maunya formil-formilan, mengencani Minthul bisa saja di tengah sawah, bisa pula di kandang kambing.
Ulah Pak Kades dari tetangga desa ini sungguh bikin malu warga Desa Widoro temnpat tinggal Mintul. Sudah diingatkan berulang kali agar nikah resmi saja dulu, tapi tak pernah digubris. Sebab sesungguhnya yang ada dalam benak Darnoto memang bukan niat, tapi sekedar syahwat. Sekarang boleh menggebu-gebu, tapi besuk bisa saja sudah jemu. Karenanya, desakan warga hanya disanggupi, tanpa ada realisasi.
Lama-lama stok kesabaran nasional warga sirna. Saat Kades Darnoto masuk ke halaman rumah Minthul dengan sepeda motornya, warga siap-siap untuk menggerebeknya. Tak lama kemudian pintu rumah Minthul digedor-gedor. Anehnya tuan rumah mengaku tak ada Kades Darnoto di rumahnya. “Lha ini ada motor Pak Kades, apa setan yang membawa ke sini?” sergah warga.
Singkat cerita warga tak percaya pada omongan Minthul, sehingga kamar di rumah janda muda itu digeledah. Terbukti kan, Darnoto nampak ngumpet di dalam salaj satu kamar di rumah itu. Meski tidak dalam kondisi “berbuat” keduanya digelandang ke rumah Pak Kades Widoro, untuik disidangkan. Dalam musyawarah itu didapat kesepakatan, Darnoto siap menikahi Minthul, tapi harus ceraikan dulu istri perdananya.
Kehilangan istri perdana, tapi punya pulsa perdana, kan?
sumber




cun976 dan putrawayang memberi reputasi
2
2.7K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan