- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ocehan ngawur untuk para penguasa...


TS
brankasuang
Ocehan ngawur untuk para penguasa...
Janganlah, karena kini engkau telah menjadi raja, sehingga lupa untuk mengeja kata jelata...
Karena kelak, ketika runcingnya acungan telunjukmu menularkan titah, siapa lagi yang paling setia kalau bukan mereka...
Janganlah, karena kini engkau telah menjadi penguasa, sehingga lupa akan nada dari suara rakyat biasa...
Karena kelak, ketika tiba saatnya untuk kembali mendulang suara, siapa lagi yang akan rela membuang waktunya kalau bukan mereka...
Janganlah, karena kini engkau telah menjadi walikota, hingga musuh-musuh lama akan habis kau babat musnah...
Karena kelak ketika ia ternyata masih mampu untuk bernyawa, suaranya pun masih bisa membeli tenaga tenaga perkasa untuk membuatmu jera...
Janganlah karena kini engkau telah duduk di singgasana empuk negara, sehingga lupa cara berjalan diantara perumahan kumuh di pinggiran kota...
Karena kelak ketika itu kau buktikan dengan berlehaleha di dalam istana, maka siapa lagi yang akan mengepung pertapaanmu kalau bukan mereka...
Janganlah karena kini engkau telah menguasai banyaknya meja-meja di ruang sidang paripurna, sehingga dengan seenaknya meramu ribuan cara agar tuanmu kelak berkuasa di masa selanjutnya...
Karena kelak ketika itu semua itu menjadi nyata mereka saksikan di layar kaca, maka tunggulah datangnya hujan ludah yang telah mereka persiapkan semenjak engkau di sumpah...
Janganlah, karena kini engkau telah menjadi kaya raya, sehingga lupa akan arti dari kata miskin papa...
Karena kelak ketika roda kehidupan menjatuhkanmu kedalam lubang kesengsaraan dunia, maka engkau sudah faham akan makna dari tak punya apa-apa...
Janganlah, karena kini engkau telah dipuja oleh jutaan penikmat tayangan layar kaca, sehingga dengan seenaknya berulah tanpa tahu cara bersusila...
Karena kelak ketika engkau lupa bahwa sebenarnya puja itu bersifat sementara, maka semua sudah tak ada gunanya, yang lebih muda dan punya banyak cara sudah antri panjang diujung sana...
Janganlah karena kini engkau telah...
Janganlah karena kini engkau sudah..
Karena kelak ketika engkau...
Tunggulah saatnya...
Belawan, 201014
Karena kelak, ketika runcingnya acungan telunjukmu menularkan titah, siapa lagi yang paling setia kalau bukan mereka...
Janganlah, karena kini engkau telah menjadi penguasa, sehingga lupa akan nada dari suara rakyat biasa...
Karena kelak, ketika tiba saatnya untuk kembali mendulang suara, siapa lagi yang akan rela membuang waktunya kalau bukan mereka...
Janganlah, karena kini engkau telah menjadi walikota, hingga musuh-musuh lama akan habis kau babat musnah...
Karena kelak ketika ia ternyata masih mampu untuk bernyawa, suaranya pun masih bisa membeli tenaga tenaga perkasa untuk membuatmu jera...
Janganlah karena kini engkau telah duduk di singgasana empuk negara, sehingga lupa cara berjalan diantara perumahan kumuh di pinggiran kota...
Karena kelak ketika itu kau buktikan dengan berlehaleha di dalam istana, maka siapa lagi yang akan mengepung pertapaanmu kalau bukan mereka...
Janganlah karena kini engkau telah menguasai banyaknya meja-meja di ruang sidang paripurna, sehingga dengan seenaknya meramu ribuan cara agar tuanmu kelak berkuasa di masa selanjutnya...
Karena kelak ketika itu semua itu menjadi nyata mereka saksikan di layar kaca, maka tunggulah datangnya hujan ludah yang telah mereka persiapkan semenjak engkau di sumpah...
Janganlah, karena kini engkau telah menjadi kaya raya, sehingga lupa akan arti dari kata miskin papa...
Karena kelak ketika roda kehidupan menjatuhkanmu kedalam lubang kesengsaraan dunia, maka engkau sudah faham akan makna dari tak punya apa-apa...
Janganlah, karena kini engkau telah dipuja oleh jutaan penikmat tayangan layar kaca, sehingga dengan seenaknya berulah tanpa tahu cara bersusila...
Karena kelak ketika engkau lupa bahwa sebenarnya puja itu bersifat sementara, maka semua sudah tak ada gunanya, yang lebih muda dan punya banyak cara sudah antri panjang diujung sana...
Janganlah karena kini engkau telah...
Janganlah karena kini engkau sudah..
Karena kelak ketika engkau...
Tunggulah saatnya...
Belawan, 201014
0
522
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan