1. Akui kalo kita bukanlah yang terbaik dalam segala hal

2. Kenali kesalahan-kesalahan diri sendiri

3. Sukuri apa yang kamu punya

4. Jangan takut membuat kesalahan

6. Hindari pamer

7. Bertoleransi dalam percakapan

8. Jangan Serakah

Tantang dirimu untuk melihat orang lain dan hargai hal-hal yang bisa mereka lakukan, dan lebih umum, hargai orang lain karena sudah menjadi diri sendiri. Pahami bahwa tiap orang berbeda dan nimati kesempatan yang kamu miliki untuk memahami tiap orang berbeda. Kamu bakal masih tetep punya selera pribadi, kesukaan dan ketidaksukaanmu, tapi latih dirimu untuk memisahkan pendapatmu dari ketakutanmu dan kamu bakal hargai orang lain lebih – tentunya kamu lebih rendah hati.

Ketika persaingan bisa sehat dan merangsang, hampir tidak mungkin untuk rendah hati pas kita terus-terusan berjuang menjadi yang “terbaik” atau mencoba jadi lebih baik daripada yang lain. Sebagai gantinya, coba lihat dirimu sendiri lebih banyak. Ingatlah, tujuan utama bukan menjadi yang lebih baik dari yg lain, tapi menjadi orang yg lebih baik dari dirimu dulu. Ketika kamu fokuskan energimu untuk meningkatkan kualitas daripada bandingin dengan orang lain, kamu bakal temukan bahwa ternyata lebih mudah untuk jadikan diirmu lebih baik karena kamu gak perlu khawatir tentang apakah kamu lebih baik atau tidak dari orang lain.

Meskipun ini bener-bener terserah kamu untuk menentukan benar salah dari kelakuanmu, tapi bakal sesuatu yang berbeda untuk menyadari kesalahanmu dan kamu tak selalu benar. Bahkan juga lebih susah, untuk memiliki kemampuan dalam menyadari dalam banyak kasus ketika orang lain – bahkan orang-orang yang tidak setuju dengan kamu – mungkin saja benar. Mengalah dari keinginan pasangan, ke hukum yang kamu gak setuju, atau bahkan, terkadang, ke pendapat anakmu membutuhkan kemampuan dalam mengenal batasanmu dalam tingkatan berbeda.
.

Ini cara lain menghargai orang. Merenungkan pesan-pesan moral dan peribahasa tentang kerendahan hati. Berdoa, meditasi, dan lakukan apapun untuk menghindari sifat terlalu memikirkan diri sendiri dan persepsimu terhadap kepentinganmu (terutama dibandingkan dengan orang lain). Kamu bisa baca biografi yang menginspirasi, memoar, kitab suci, buku non-fiksi tentang gimana meningkatkan kualitas hidup, atau apapun yang bikin kamu bisa lebih rendah hati dan menghargai wawasan yang dibagikan oleh orang lain.

Tak ada yang sempurna, tak ada yang jadi terbaik di segala hal. Selalu ada orang yang lebih baik dari kamu dalam sesuatu, dan di situ ada kesempatan untuk kamu belajar dari mereka. Temukan orang yang kamu kagumi dalam suatu bidang, dan tanya mereka untuk bisa ajarin kamu. Pada saat diajar; mengatur batas diri, kepercayaan diri dan rasa bijak dibutuhkan. Jadi begitu kamu melewati batas “gak mau diajar”, sadarkanlah dirimu!. Mau diajar artinya kamu ngakuin bahwa kamu selalu perlu belajar lebih dalam hidup.

Bagian terbesar menjadi rendah hati adalah menghargai orang lain, dan bagian dari itu adalah membantu mereka. Perlakukan orang lain dengan sama dan tolong mereka karena itulah hal yang baik dan benar. Sudah dikatakan bahwa ketika kamu menolong orang lain yang kemungkina gak bisa nolong kamu balik, kamu sudah belajar rendah hati. Menolong orang yang membtuuhkan mengajari kamu bersyukur.

Kalo kamu sealu mengejar untuk dapat selesai pertama dan menjadi antrian depan, tantang dirimu untuk mempersilakan orang lain duluan – contohnya kepada orang-orang tua, orang cacat, anak-anak, dan orang yang sedang terburu-buru.

Berikan orang yang kamu cinta, atau bahkan orang yang kamu gak begitu kenal, sebuah pujian. Katakan ke pacarmu kalo dia ganteng/cantik; puji rekan kerjamu atas rambut barunya, atau puji kasir swalayan tentang aksesori barunya. Atau kamu bisa lebih jauh, puji aspek penting dari kepribadian seseorang. Berikan sedikitnya satu pujian sehari dan kamu bakal lihat bagaimana dia memperlakukanmu dengan sangat baik nantinya.

Jika kamu bersalah, kamu langsung mengungkapkan dan mengakuinya. Walaupun rasanya sakit, kamu harus bisa mengatasi rasa gengsimu dan bilang ke orang lain kamu meminta maaf atas kesalahnmu. Perlahan-lahan rasa sakit itu akan hilang, digantikan rasa lega karena kamu sudah mendapat ganti rugi. Ini menunjukkan ke orang tersebut bahwa kamu menghargai mereka dan kamu sadar kesalahanmu.

Ini cara hebat lain dalam menghargai orang dan menjadi lebih rendah hati. Misalnya kamu terlibat pembicaraan, biarkan orang ngomong dulu, jangan disela, dan tanya mereka untuk tetep membiarkan orang itu ngomong dan berbagi. Walau kamu seharusnya juga ikut ngomong, membiasakan diri untuk membiarkan orang ngomong lebih banyak dari kamu membuat kesan bahwa kamu tidak hanya peduli dengan apa yang terjadi di dalam hidup kamu (semacam anti sosial).

Karena kita masing-masing pribadi tahu sangat sedikit soal dunia ini, kamu bakal berharap kalo kita harus lebih sering terlibat dengan hal-hal tentang dunia. Anak-anak punya rasa heran tadi, dan itu memicu rasa penasaran yang membuat mereka pengamat yang selalu antusias dan pembelajar yang selalu mampu memahami. Contoh, apa kamu bener-bener tau gimana oven bekerja? Bisakah kamu buat satu aja sendiri? Gimana dengan mobilmu? Mengerti cara otak bekerja? Membuat setangkai mawar?

Ketenangan jiwa tentu membawa ke kerendahan hati. Gunakan ilmu ‘Aikido’ sebisa mungkin ketika menghadapi pertikaian: serap racun dari serangan orang lain dan ubah itu menjadi sesuatu positif dengan cara memahami mengapa mereka marah dan tanggapi dengan ketenangan dan hormat. Menerapkan ketenangan akan menolong kamu menemukan kembali rasa heranmu karena kamu lebih fokus ke aspek positif kehidupan.

Coba jalan-jalan di taman. Berdiri di dekat air terjun. Lihat pemandangan dari puncak gunung. Pergilah untuk pendakian yang panjang. Berenang di samudera. Temukan caramu sendiri dalam menyatu dengan alam dan sempatkan waktu untuk mensyukuri semua ini. Tutup mata dan rasakan hembusan angin di wajahmu. Seharusnya kamu bakal merasakan kerendahan hati karena alam – sebuah gaya yang luar biasa besar dalam dan kuatnya. Sebagaimana kamu mengembangkan keheranan dan menghargai semua hal yang sudah ada sebelum kamu dan bakal terus ada setelah kamu tiada, kamu bakal mulai sadar betapa kecilnya kamu di dunia ini.

Yoga merupakan penerapan dari cinta dan syukur, ini akan membantumu mengembangkan rasa heranmu tentang nafasmu, tubuhmu, cinta dan kebaikan dalam dunia sekitarmu. Yoga menyadarkan betapa waktumu di dunia semakin berkurang dan mengingatkan untuk lebih menghargai waktu. Biasakan untuk melakukan yoga paling tidak dua kali seminggu dan dapatkan semua manfaat untuk batin dan badanmu.

Anak2 kecil memiliki rasa heran terhadap dunia yang susah dimiliki orang dewasa. Habiskan lebih banyak waktu sama anak-anak dan lihat bagaimana mereka menghargai dunia, mereka terus bertanya, dan lihatlah gimana mereka mendapat kesenangan serta kenikmatan dari hal yang terkecil dan sepele. Buat anak kecil, setangkai bunga ataupun satu gulung tisu toilet bisa jadi hal paling luar biasa di dunia – walau cuman bertahan satu siang misalnya.