VIVAnews - Rektorat Universitas Nasional (Unas) mengajukan permohonan pada Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan penyisiran narkoba, Jumat 17 Oktober 2014. Diketahui, ini adalah kali pertama BNN menerima permohonan akan hal itu.

"Kami telah bekerja sama dengan sekitar 50 kampus di Jakarta, untuk mencegah peredaran gelap narkotika. Namun, kampus ini adalah kampus pertama yang meminta dilakukan penyisiran," ujar Humas BNN Komisaris Besar Sumirat saat ditemui di Unas, Jalan Sawo Manila Nomor 6, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sumirat menjelaskan, BNN biasa melakukan kerja sama di berbagai bidang. Salah satu yang sering dilakukan adalah pencegahan melalui sosialisasi terhadap mahaiswa, dosen, dan pegawai. Kemudian, pemeriksaan urin dan tes rambut yang dilakukan bersama dengan aparat kepolisian setempat dan kampus.

"Di bidang pemberantasan, kami sudah lakukan pemetaan. Sejauh ini, mayoritas kampus baru melakukan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, penyisiran belum dilakukan," kata Sumirat.

Penyisiran hari ini dimulai pada pukul 14.00 sampai 17.00 WIB. Dalam penyisiran itu ditemukan satu linting ganja di sekitar kantin belakang dan satu alat penghisap atau bong beserta pipet di Gedung Serba Guna (GSG). Juga, ganja dalam bungkusan dengan berat sekitar tiga gram yang ditemukan di plafon dekat kantin depan Unas.

"Jumlah yang kami temukan memang kecil, namun hal itu menunjukkan bahwa masih ada orang yang 'bermain' di kampus ini," kata Sumirat.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, ada puluhan orang dari BNN yang ikut melakukan penyisiran, mulai dari parkiran motor, kantin, GSG, hingga menuju ke kampus Unas lain yang terletak di Bambu Kuning, Pasar Minggu. Selama penyisiran berlangsung, BNN selain membawa anjing pelacak juga menyertakan tiga orang bersenjata untuk mengamankan kegiatan itu. (asp)

Sumur