Malioboro Kalianda, Terobosan Cerdas
Minggu, 14 September 2014 - 00:04:16 WIB
DL/13092014/Kalianda
Malioboro memang sangat identik dengan kota Jogjakarta. Di sana Malioboro adalah supermarket yang sangat luas dan lengkap. Mulai dari kuliner, wisata belanja, seni dan budaya, bisnis UKM ada berbaur menjadi satu kawasan, Malioboro yang berada tepat di depan kantor Gubernur DIY dan jalannya memanjang menuju Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat.
Kini gagasan cerdas mulai hinggap di Lampung Selatan, di kota Kalianda, sebagai pusat pemerintahan kabupaten Serambi Sumatera. Dari Komunitas Symphoni Bangsa (KSB), memulai dengan ide kreatif menghimpun berbagai kesenian dan budaya lokal, mulai dari kreasi musik, seni rupa dan berbagai sajian kuliner yang familiar, di sebuah lokasi strategis di sekitar Tugu Tuping memanjang sepanjang jalan menuju kantor Bupati Lampung selatan.

Ini menjadi sebuah gebrakan yang menantang. Karena memulai dengan ide “gila” memang tidak mudah. “Kami ingin ada suasana yang dirindukan di Kalianda ini, sehingga memberi kesan Kalianda yang berada di lintas Sumatera ini ada kekuatan di sebuah sisinya. Ini awal untuk membangun kebangkitan minat anak-anak muda berkreasi. Bahwa Kalianda punya potensi yang besar,” ungkap Ahmad Syarifuddin, ketua KSB Lampung, Sabtu (13/9).
Memang iven ini baru saja dimulai dan dalam konsep yang sedang mencari bentuknya. Namun gebrakan ini sudah mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat sekitar, artinya kegiatan ini dapat dijadikan agenda tetap masyarakat setempat atau pelintas untuk bersantai, seperti di Malioboro.
KSB yang selama ini dibina langsung Sekkab Lampung Selatan, Sutono, memang mengambil peran yang cukup baik dalam menggerakkan iven-iven tetap seperti ini. “Kami rencanakan Malioboro Kalianda ini terus berlangsung setiap Jumat malam, Sabtu malam dan Minggu malam. Ini waktu-waktu yang baik untuk bersantai. Karena letaknya ada di sekitar kompleks pemerintahan, dan ini diharapkan mampu memberikan daya tarik bagi para PNS yang bekerja di Kalianda tetapiu domisilinya di luar Kalianda, baik di Bandarlampung atau kota lainnya, agar tidak terburu-buru pulang kampung setiap hari Jumat,” tambah Ahmad.

Kemasan yang digelar memang kelihatan unik dan cukup menarik, karena ini merupakan sesuatu yang baru di daerah Kalianda. Jadi membuat penasaran masyarakat setempat.
Sutono, tampak puas dengan kerja cepat KSB ini dan berharap ini akan menjadi alternatif pengembangan ekonomi kreatif yang ada di Kalianda khususnya dan Lampung Selatan pada umumnya. “Saya optimis dengan kegiatan ini. Karena memang belum ada kegiatan pengemabnagn eknomi kreatif yang berjalan berkesinambungan, sehingga mampu mengangkat potensi ekonomi kemasyarakatan benar-benar ke permukaan,” kata Sutono.
Ia berharap di lokasi itu akan tumbuh eknomi kreatif yang sesungguhnya, sehingga selain akan menghidupkan ritme kreativitas anak muda, juga memancing kreasi seni budaya Indonesia bisa hidup berdampingan dan saling mendukung di Malioboro Kalianda.
Salah seorang pengunjung, Iksan, mengatakan salut dengan ide ini. “Cukup berani ide ini. Dan salut, ini akan menjadi kekuatan Kalianda di masa depan. Anak-anak Kalianda harus tertantang untuk membesarkan Malioboro Kalianda ini dengan kreativitasnya,” katanya bersemangat. (R-01)