- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kesalahpahaman Persepsi Terhadap Sarjana Hukum
TS
wahyurishandi
Kesalahpahaman Persepsi Terhadap Sarjana Hukum
Pertama-tama ane mau puji syukur dengan mengucapkan Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga ane dapat menyelesaikan tread pertama ane sebagai seorang Aktivis Kaskus.
Disadari adanya banyak kekurangan dan keberantakan tread yang ane buat dalam tread ini,
untuk itu dengan besar hati dan dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para juragan untuk menyempurnakan tread ini dikemudian hari, karena tiada sesuatu yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. 
Ok gan, ane mau curhat sama juragan-juragan tentang persepsi yang menurut ane adanya kesalahpahaman terhadap sarjana hukum.
Semoga juragan tidak berfikir buruk terhadap tread yang ane buat
noh gan, Kagak repost kan gan
Yuuuuk gan ke TKP
om ini salah satu pengacara loh gan dan om ini juga berani sumpah pocong, tapi allhamdulillah om ini kagak jadi nyapres,.
Ini gan yang banyak diperkirakan orang terhadap sarjana hukum, seorang sarjana hukum itu bakal jadi seorang pengacara, padahal seorang sarjana hukum hanya segelintir saja yang memilih karirnya sebagai pengacara.
Kebanyak orang menganggap seorang sarjana hukum mengerti dan mendalami semua hal tentang hukum, baik itu hukum pidana, perdata, acara, maritim, bisnis, international maupun hukum rimba dan hukum-hukum lainnya gan.
Tapi seorang sarjana hukum wajib dapat memberikan win-win solution apa bila ada yang bertanya tentang masalah yang sedang dihadapi dilingkungannya secara hukum, setidaknya ia bisa mencari tahu dari rekan yang ia anggap mengerti tentang masalah yang sedang dihadapi.
Alhamdulillah gan, untuk win-win solution ane sanggup
Ini gan tempat kerja pembuatan perundang-undangan di tanah air.
Seorang sarjana hukum pada saat perkuliahan tidak dituntun (digugat) untuk menghafal KUHP maupun undang-undang lainnya, pkerjaan seperti itu tidak banyak gunanya, terlebih jika perundang-undangan yang dengan susah payah dihafal direvisi, bukan hanya sekali, bahkan bisa berkali-kali revisi
.
Bahkan hakim, pengacara, notaris, sekalipun profesor tidak sepenuhnya menghafal undang-undang, kalaupun ada, itu hanya beberapa pasal yang mereka hafal, itu pun terhafal secara alamiah karena sering dibahas dalam menjalankan profesinya
.
Memang ada pasal yang wajib dihafal, itu pun pasal yang sangat mendasar, karena seorang sarjana bukan untuk menghafal perundang-undangan, melainkan untuk, memahami, menganalisa, meneliti, dan mengaplikasikannya dimasyarakat.
Maaf gan, tadi picnya salah, ini yang benar
Ini gan, hal yang menurut ane paling ngeselin di tanah air, emangnya kalau orang yag punya uang kenapa?
Ane kasih tahu ni gan, adanya pro bono yang memiliki arti suatu perbuatan/pelayanan hukum yang dilakukan untuk kepentingan umum atau pihak yang tidak mampu tanpa dipungut biaya dan juga Pro Deo, yaitu proses berperkara di pengadilan secara cuma-cuma dengan dibiayai negara melalui anggaran Mahkamah Agung RI.
Entah dimana letak keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum yang merupakan tujuan hukum yang sering di ajarkan pada kami sebagai mahasiswa hukum.
Sebagai sarjana hukum, hanya bisa diam. Mempelototi tayangan televisi yang tiap harinya mempertanyakan penegakan hukum di Indonesia, sebagai sarjana hukum hanya bisa diam ditengah-tengah masyarakat luas yang selalu menanyakan dimana itu keadilan.
Semasa perkuliahan sering sekali berdiskusi bersama dosen mengenai penegakan hukum di Indonesia dan diskusi kami hanya berujung pada komentar sinis mengenai hukum dan bangsa ini.
Ane sering merasakan teori tidak seperti kanyataannya.
Kalau yang ini simpel gan, tanpa basa-basi, gak semua sarjana hukum itu pinter ngomong, karena sebagain ada yang pinter menganalisa, meneliti, pengamat, konseptor dan lainya.
Terimaksih kepada mimin dan momod kaskus yang telah memberi tempat dan kesempatan ane curhat di kakskus tercinta.
Akhir kata ane ucapkan banyak terimaksih kepada agan yang meluangkan waktunya untuk membaca tread ane yang sederhana ini, apa bila para juragan mempunyai pengalaman lain yang juragan anggap kesalahpahaman persepsi tentang sarjana hukum dimasyarakat bolehlah dikomen di tread ane.
NB : Ane haus ne gan
, ane juga gak nolak bintang-bintang
Mata Air : Pengalaman ane sebagai seorang mahasiswa fakultas hukum
Pic : Biasa gan, ngutip di google
Disadari adanya banyak kekurangan dan keberantakan tread yang ane buat dalam tread ini,
untuk itu dengan besar hati dan dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para juragan untuk menyempurnakan tread ini dikemudian hari, karena tiada sesuatu yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Ok gan, ane mau curhat sama juragan-juragan tentang persepsi yang menurut ane adanya kesalahpahaman terhadap sarjana hukum.
Semoga juragan tidak berfikir buruk terhadap tread yang ane buat
noh gan, Kagak repost kan gan
Yuuuuk gan ke TKP
Spoiler for 1. Setelah Tamat Dari Fakultas Hukum Akan Menjadi Pengacara:
om ini salah satu pengacara loh gan dan om ini juga berani sumpah pocong, tapi allhamdulillah om ini kagak jadi nyapres,.
Ini gan yang banyak diperkirakan orang terhadap sarjana hukum, seorang sarjana hukum itu bakal jadi seorang pengacara, padahal seorang sarjana hukum hanya segelintir saja yang memilih karirnya sebagai pengacara.
Spoiler for 2. Mengerti Semua Tentang Hukum:
Kebanyak orang menganggap seorang sarjana hukum mengerti dan mendalami semua hal tentang hukum, baik itu hukum pidana, perdata, acara, maritim, bisnis, international maupun hukum rimba dan hukum-hukum lainnya gan.
Tapi seorang sarjana hukum wajib dapat memberikan win-win solution apa bila ada yang bertanya tentang masalah yang sedang dihadapi dilingkungannya secara hukum, setidaknya ia bisa mencari tahu dari rekan yang ia anggap mengerti tentang masalah yang sedang dihadapi.
Alhamdulillah gan, untuk win-win solution ane sanggup
Spoiler for 3. Hafal Semua Perundang-Undangan:
Ini gan tempat kerja pembuatan perundang-undangan di tanah air.
Seorang sarjana hukum pada saat perkuliahan tidak dituntun (digugat) untuk menghafal KUHP maupun undang-undang lainnya, pkerjaan seperti itu tidak banyak gunanya, terlebih jika perundang-undangan yang dengan susah payah dihafal direvisi, bukan hanya sekali, bahkan bisa berkali-kali revisi
.Bahkan hakim, pengacara, notaris, sekalipun profesor tidak sepenuhnya menghafal undang-undang, kalaupun ada, itu hanya beberapa pasal yang mereka hafal, itu pun terhafal secara alamiah karena sering dibahas dalam menjalankan profesinya
.Memang ada pasal yang wajib dihafal, itu pun pasal yang sangat mendasar, karena seorang sarjana bukan untuk menghafal perundang-undangan, melainkan untuk, memahami, menganalisa, meneliti, dan mengaplikasikannya dimasyarakat.
Maaf gan, tadi picnya salah, ini yang benar
Spoiler for 4. Hanya Orang Yang Punya Uang Mendapat Bantuan Hukum:
Ini gan, hal yang menurut ane paling ngeselin di tanah air, emangnya kalau orang yag punya uang kenapa?
Ane kasih tahu ni gan, adanya pro bono yang memiliki arti suatu perbuatan/pelayanan hukum yang dilakukan untuk kepentingan umum atau pihak yang tidak mampu tanpa dipungut biaya dan juga Pro Deo, yaitu proses berperkara di pengadilan secara cuma-cuma dengan dibiayai negara melalui anggaran Mahkamah Agung RI.
Spoiler for 5. Teramat Banyak Yang Nanya Dimana Itu Keadilan, yang mana seorang sarjana hukum pun sering bertanya tentang dimana keadilan:
Entah dimana letak keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum yang merupakan tujuan hukum yang sering di ajarkan pada kami sebagai mahasiswa hukum.
Sebagai sarjana hukum, hanya bisa diam. Mempelototi tayangan televisi yang tiap harinya mempertanyakan penegakan hukum di Indonesia, sebagai sarjana hukum hanya bisa diam ditengah-tengah masyarakat luas yang selalu menanyakan dimana itu keadilan.
Semasa perkuliahan sering sekali berdiskusi bersama dosen mengenai penegakan hukum di Indonesia dan diskusi kami hanya berujung pada komentar sinis mengenai hukum dan bangsa ini.
Ane sering merasakan teori tidak seperti kanyataannya.
Spoiler for 6. Pintar Ngomong:
Kalau yang ini simpel gan, tanpa basa-basi, gak semua sarjana hukum itu pinter ngomong, karena sebagain ada yang pinter menganalisa, meneliti, pengamat, konseptor dan lainya.
Terimaksih kepada mimin dan momod kaskus yang telah memberi tempat dan kesempatan ane curhat di kakskus tercinta.
Akhir kata ane ucapkan banyak terimaksih kepada agan yang meluangkan waktunya untuk membaca tread ane yang sederhana ini, apa bila para juragan mempunyai pengalaman lain yang juragan anggap kesalahpahaman persepsi tentang sarjana hukum dimasyarakat bolehlah dikomen di tread ane.
NB : Ane haus ne gan
, ane juga gak nolak bintang-bintang Mata Air : Pengalaman ane sebagai seorang mahasiswa fakultas hukum
Pic : Biasa gan, ngutip di google
Diubah oleh wahyurishandi 19-10-2014 22:05
0
9K
117
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan