Seorang wanita di Amerika Serikat menikam tiga anak perempuannya. Sebelum berencana membunuh mereka, wanita itu memakaikan baju serba putih dengan harapan putri-putrinya bisa bertemu Yesus Kristus setelah tewas.

Surat kabar India Today melaporkan, Rabu (15/10), Pamela Christensen bergelimang darah setelah polisi tiba di kediaman mereka, Montgomery, Negara Bagian Alabama. Christensen kepada petugas mengaku terpaksa menikam anak-anaknya, sebab mereka tidak mau meminum koktail yang sudah dicampur deterjen dan bahan kimia.

Christensen merencanakan pembunuhan itu bersama sang suami lewat telepon. Pasangan suami istri ini ingin menyiapkan putri-putri mereka bertemu penciptanya. Ketiga anak itu masing-masing usia 12. 16, dan 19 tahun. Akibat tikaman sang ibu kandung, ketiga remaja itu cedera parah, beruntung masih hidup.

Salah satunya sempat menelepon layanan darurat 911, sehingga polisi segera menuju ke lokasi kejadian.

"Saat kami datang, Christensen tidak mau mengakui kejahatannya dan lebih memilih mati dengan menusuk dada serta perutnya. Namun dia masih bernapas dan segera kami larikan ke rumah sakit," ujar petugas kepolisian tak disebutkan namanya.

Christensen dan suaminya, Vaughn, ditangkap dan dikenakan tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Sementara putri-putri mereka dirawat di tiga rumah sakit berbeda.