- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Alasan Pembangunan Bandara Halim Dipegang Lion Group


TS
bonta87
Ini Alasan Pembangunan Bandara Halim Dipegang Lion Group
Lion Group berencana membangun dan mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma. Dalam pembangunan ini, Lion akan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Adhi Karya Tbk, untuk membangun konstruksi bandara yang diperkirakan akan mencapai Rp2 triliun ini.
Bandara Halim Perdanakusuma hingga saat ini masih dikelola oleh PT Angkasa Pura II. Lalu apakah pembangunan ini akan menggeser AP II sebagai pengelola bandara ini?
Direktur Umum Lion Group, Edward Sirait, menceritakan kronologi pembangunan bandara ini. Menurutnya, Lion Group pada 2004 melakukan kesepakatan dengan TNI-AU untuk pemanfaatan tanah di kawasan Halim. Tanah ini adalah tanah yang sekarang menjadi Bandara Halim.
Edward mengatakan, dengan kesepakatan ini, maka setelah pembangunan bandara baru, bandara lama akan dihancurkan dan pengelolaannya akan dilakukan oleh Lion.
Aturan yang ada pun, menurut Edward, sudah memperbolehkan swasta melakukan pengelolaan bandara dengan skema Public Private Partnership (PPP).
Dia mengatakan, pembangunan bandara akan menggunakan sistem built on transfer selama 25 tahun dengan opsi perpanjangan.
Menurutnya, pengembangan Bandara Halim sangat dibutuhkan, karena jika tidak ada perubahan, maka bandara di Jakarta akan stuck dan membuat maskapai sulit berkembang.
Dia memaparkan, saat ini saja sudah ada tujuh maskapai asing yang tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia, karena slot pesawat dan rute sudah terisi penuh. Bahkan, untuk penerbangan domestik pun pihak maskapai selalu terbentur terbatasnya slot yang tersedia.
Edward membantah jika dibilang merampok bisnis yang dijalankan oleh Angkasa Pura, karena bisnis ini merupakan hasil kesepakatan pihaknya dengan TNI-AU.
Dia menambahkan, anak usaha Lion, PT Angkasa Transportindo Selaras, merupakan buah kerja sama dengan TNI-AU. Komposisi sahamnya, kata Edward, adalah 20-80 di mana Lion memegang saham mayoritas
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...edium=facebook
Bandara Halim Perdanakusuma hingga saat ini masih dikelola oleh PT Angkasa Pura II. Lalu apakah pembangunan ini akan menggeser AP II sebagai pengelola bandara ini?
Direktur Umum Lion Group, Edward Sirait, menceritakan kronologi pembangunan bandara ini. Menurutnya, Lion Group pada 2004 melakukan kesepakatan dengan TNI-AU untuk pemanfaatan tanah di kawasan Halim. Tanah ini adalah tanah yang sekarang menjadi Bandara Halim.
Edward mengatakan, dengan kesepakatan ini, maka setelah pembangunan bandara baru, bandara lama akan dihancurkan dan pengelolaannya akan dilakukan oleh Lion.
Aturan yang ada pun, menurut Edward, sudah memperbolehkan swasta melakukan pengelolaan bandara dengan skema Public Private Partnership (PPP).
Dia mengatakan, pembangunan bandara akan menggunakan sistem built on transfer selama 25 tahun dengan opsi perpanjangan.
Menurutnya, pengembangan Bandara Halim sangat dibutuhkan, karena jika tidak ada perubahan, maka bandara di Jakarta akan stuck dan membuat maskapai sulit berkembang.
Dia memaparkan, saat ini saja sudah ada tujuh maskapai asing yang tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia, karena slot pesawat dan rute sudah terisi penuh. Bahkan, untuk penerbangan domestik pun pihak maskapai selalu terbentur terbatasnya slot yang tersedia.
Edward membantah jika dibilang merampok bisnis yang dijalankan oleh Angkasa Pura, karena bisnis ini merupakan hasil kesepakatan pihaknya dengan TNI-AU.
Dia menambahkan, anak usaha Lion, PT Angkasa Transportindo Selaras, merupakan buah kerja sama dengan TNI-AU. Komposisi sahamnya, kata Edward, adalah 20-80 di mana Lion memegang saham mayoritas
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...edium=facebook
0
678
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan