Kopi Indonesia yang enak kini semakin nikmat. Inilah berkat penggunaan hidrogen yang diciptakan oleh profesor dari Universitas Kanazawa,Yukio Hirose Hirose (74). Upaya meneliti dan mengembangkan supaya kopi Indonesia menjadi enak itu bukan satu dua tahun tapi butuh waktu 18 tahun sehingga berhasil seperti sekarang.

"Rasa pahit dan manis semakin baik semakin balance berimbang bahkan semakin enak dinikmati setelah saya kembangkan dalam bentuk kopi hidrogen," papar Hirose khusus kepada Tribunnews.com, Senin (13/10/2014).

Menurutnya kopi Indonesia sangat enak, tidak heran kalau banyak yang membeli dari berbagai negara termasuk dari Jepang.

Sensei Hirose pun mengembangkan dan membuat pabrik khusus di atas tanah miliknya seluas 10.000 tsubo (1 tsubo sekitar 3,3 meter persegi) untuk mengolah kopi tersebut. Kopi dari Indonesia terutama dari Aceh, di impornya lalu diolahnya dengan hidrogen sehingga bertambah enak. Dijualnya dengan harga 1.500 yen untuk berat 100 gram.

Saya membuat dan menjualnya batu-baru ini sekitar empat bulan lalu. Saat ini tidak dijual ke mana-mana.

"Yang mau beli ya langsung ke saya," katanya lalu menambahkan pemesanan dapat dilakukan via email ke koindoku@gmail.com.

Selain kopi dari Aceh yang dibelinya atau dari Medan, Hirose belum pernah mencoba kopi lain. Tapi menurutnya kopi dari mana pun dari Indonesia pasti enak karena berada di katulistiwa sebagai persyaratan utama pertumbuhan kopi yang enak.

Usaha kopinya ini diakuinya untuk semakin mempromosikan Indonesia di Jepang, bahwa banyak produk atau kekayaan alam Indonesia dapat dikembangkan lebih lanjut. Sensei yang telah ke Indonesia sebanyak lima kali sejak 1989 ini mengaku sangat senang dengan Indonesia.

Proses penelitian dan pengembangan kopi hidrogennya tersebut bukan baru. Sejak 18 tahun lalu sensei telah berupaya meneliti manfaat hidrogen dan akhirnya menuju keberhasilan pengembangan kopi agar lebih enak lagi karena orang Jepang suka kopi.

Kopi baru ditemukan dan diproduksinya dengan nama Suiso Kohi oleh sensei berusia 74 tahun itu serta mulai dijual sejak Juni lalu yang ternyata mendapat perhatian besar dari banyak orang Jepang.

"Banyak sekali yang telah pesan membeli dan ternyata puas karena enak sesuai lidah mereka," papar sensei yang pernah dapat penghargaan Ig Nobel tahun 2003 tersebut.

http://www.tribunnews.com/internasio...dari-indonesia