- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sisiwa SMPN 163 Jakarta Meninggal Dunia Karena Takut Razia HP


TS
fckita
Sisiwa SMPN 163 Jakarta Meninggal Dunia Karena Takut Razia HP

Nih gan ane liat di TV ada berita seorang siswa tewas karena terjatuh saat akan menghindari razia HP
Nih beritanya:
Spoiler for 1:
Hindari Razia HP, Siswa SMP 163 Tewas Terjatuh dari Lantai 4
Liputan6.com, Jakarta - Seorang siswa kelas VII SMP 163 Pejaten, Jakarta Selatan, Putra Perdana, dilaporkan tewas setelah terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah. Kabarnya, remaja 12 tahun berinisial PP tersebut berniat menghindari razia telepon seluler (ponsel).
Kepala Urusan (Kaur) Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Agus Minarto mengatakan kejadian tersebut terjadi di SMP 163, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.30 WIB.
"Siswa SMP 163 Pejaten jatuh dari lantai 4, Jumat 10 Oktober 2014 jam 09.30 WIB. TKP SMP 163 Jl. Empang 3 Dalam Kel. Pejaten Timur, Ps Minggu," ujar Agus Minarto dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Dia menjelaskan, awalnya staf kesiswaan dan guru pendamping (BP) tengah berkeliling kelas untuk memantau aktivitas belajar mengajar. Namun sebelum saksi masuk ke ruang kelas 7 D, tiba-tiba beberapa orang siswa melaporkan guru bahwa ada yang terjatuh dari Jendela kelas 7D ke lantai bawah.
Menurut keterangan dari teman, sebelumnya Putra berniat membantu teman untuk menyembunyikan HP ke belakang jendela karena takut akan ada operasi razia ponsel dari pihak sekolah. Korban yang diduga panik melompat jendela dan langsung terjatuh ke lantai bawah.
"Korban berusaha untuk menyembunyikan HP di belakang tembok kelas, kemudian korban melompat jendela namun tiba-tiba langsung terjatuh ke lantai bawah," kata Agus Minarto.
Putra yang mengalami pendarahan di bagian kepala dan hidung langsung dilarikan ke RS Siaga Pejaten Barat. Namun kemudian meninggal dunia pada sekitar pukul 11.45 WIB. "Kasus dalam penyidikan Polsek Pasar Minggu," tandas Agus. (Mut)
Spoiler for 2:
Kepala Sekolah SMP 163 Bantah Razia HP Siswa
AKARTA- Siswa SMP 163 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan berinisial PP (12) terjatuh dari lantai empat sekolah pada pukul 09.30 WIB.
Dia terjatuh karena ingin menyembunyikan handphone temannya di balik jendela, karena saat itu pihak sekolah menggelar razia handphone.
Namun, berdasarkan keterangan saksi Kepala sekolah SMP 163, Suhadi Siswanto, sekolah tidak menggelar operasi handphone. "Keterangan dari Kepala Sekolah, mereka tidak melakukan operasi handphone," kata Kaur Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Agus Minarto kepada wartawan, Jumat (10/10/2014).
Kata Agus, kemungkinan korban terjatuh karena panik saat mendengar kabar ada razia handphone. "Kemungkinan korban merasa khawatir sendiri, sehingga berusaha untuk menyembunyikan handphone temannya," lanjutnya.
Korban panik, lantaran saat itu dia sedang meminjam handphone rekannya. Korban berusaha untuk menyembunyikan dibalik jendela. Lalu korban terjatuh dari lantai 4 ke lantai dasar dengan menimpa pot bunga.
Korban mengalami luka parah dibagian kepala dan hidung banyak mengeluarkan darah segar, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit dan menghembuskan nafas terakhir. (ugo)
Spoiler for 3:
Siswa SMP 163 Jatuh dari Lantai 4 Sekolah
VIVAnews - Seorang siswa kelas 1 SMP 163 Jakarta Selatan, terjatuh dari lantai 4 sekolahnya, Jumat, 10 Oktober 2014. Korban yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siaga, Pejaten, Pasar Minggu, meninggal dunia karena menderita luka serius di bagian kepala.Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu, AKP Murgianto menjelaskan, korban adalah siswa laki-laki bernama Putra Perdana Hermawan yang berusia 12 tahun. Dugaan awal karena terjatuh dari lantai 4 sekolah.
"Kita sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk pengecekan. Lokasi kejadian di sekolah sudah kita pasangi garis polisi," katanya.
Sementara menurut informasi dari staf bidang kesiswaan SMP 163, Ertna Ch, belum diketahui dengan jelas penyebab kejadian tersebut. Sekolah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi.
"Saat itu saya dan guru-guru sedang memantau proses belajar dan mengajar. Lalu terdengar ada teriakan ada siswa jatuh dari lantai 4," katanya.
Sementara petugas jaga di Rumah Sakit Siaga, Pasar Minggu bernama Ida membenarkan kalau korban sudah meninggal. "Pasien meninggal, korbannya ini laki-laki," kata Ida. (ita)
Spoiler for 4:
Siswa SMP 163 yang Jatuh Sering Sembunyikan HP
JAKARTA - Guru Olah Raga SMP 163 Pejaten Timur, Angkodo Burhanuddin, mengaku sempat menolong PP, siswanya yang meninggal akibat jatuh dari lantai empat sekolahnya.
"Hari ini memang tidak ada jadwal razia HP. Informasi akan ada razia HP itu dilakukan oleh siswa sendiri," ujarnya saat ditemui di sekolah, Jumat (10/10/2014).
Menurut Angkodo, informasi yang dibuat itu membuat siswa yang membawa HP meminta bantuan kepada korban untuk menyembunyikannya dibalik jendela.
"Korban sebenarnya tidak bawa HP. Selama ini korban memang suka diminta teman-temannya untuk menyembunyikan HP jika ada razia dan sudah tiga kali dilakukan," ujarnya lagi.
Angkodo tidak menyangka jika canda soal razia HP itu akhirnya membuat siswanya terjatuh dan meninggal dunia. Bahkan dia sempat menolong korban dan membawanya ke UKS.
"Saat itu korban sudah mengeluarkan darah dari kepala, hidung dan telinga. Saya sempat bawa ke UKS dan kemudian langsung dibawa ke rumah sakit," ujarnya lagi.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Pendidikan Didi S, mengatakan jika bangunan sekolah tersebut sudah sesuai dengan standarisasi. "Bangunan sudah sesuai standarisasi, namun jatuhnya korban tidak di lapangan tapi tempat parkir," katanya.
(crl)
Spoiler for 5:
Siswa SMP 163 Terjatuh karena Panik Ada Razia HP
JAKARTA - Siswa SMP 163 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berinisial PP (12) terjatuh dari lantai empat sekolah pada pukul 09.30 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu, AKP Muriganto mengatakan, berdasarkan keterangan dari teman korban, korban berniat membantu menyembunyikan telefon genggam (handphone) milik temannya.
"Korban berniat membantu teman untuk menyembunyikan handphone ke belakang jendela karena takut dan panik ada operasi handphone dari pihak sekolah," ujar Muriganto kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Kata dia, korban membantu temannya menyembunyikan handphone karena sedang ada operasi dari pihak sekolah. "Korban melompat jendela, namun tiba-tiba korban langsung terjatuh ke lantai bawah," lanjutnya.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siaga, Pejaten Barat, Jakarta Selatan untuk mendapatkan Perawatan. "Korban mengalami luka berdarah di bagian kepala dan hidung," tutupnya. (put)
Spoiler for 6:
Belajar dari Kasus Siswa Tewas di SMP 163, Fisik Bangunan Sekolah Harus Aman
akarta - Banyak sekolah di Jakarta yang fisik bangunan gedung bertingkat. Tapi sayangnya, soal faktor keamanan tak diperhatikan baik. Hingga akhirnya terjadi pada kasus Siswa SMP 163, Putra Perdana Hermawan (12) tewas jatuh dari lantai 4 saat hendak menyembunyikan handphone milik temannya.
"Penanggung jawab dan pengelola lembaga pendidikan bertanggungjawab untuk mewujudkan sekolah ramah anak, termasuk dalam penyediaan sarana prasarana," jelas Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Saleh, Sabtu (11/10/2014).
Menurut Niam, sarana prasarana pendidikan harus menjamin keamanan dan kenyamanan anak dalam proses pendidikan.
"Fisik bangunan, jika bertingkat harus dipastikan manajemen keamananannya buat siswa, dengan pembatas tangga, pagar, teralis dan lain-lain yang menjamin keamanan anak," imbuh dia.
Hal lainnya, buku pelajaran juga harus dipastikan layak bagi proses pmbelajaran, baik buku pelajaran maupun buku pengayaan. Jika ada sumber belajar berbasis online, harus dipastikan mekanisme penggunaan internet secara aman dan sehat.
"Kantin dan jajanan yang disediakan juga harus menjamin gizi, kehalalan, dan kesehatan
bebas dari produk makanan yang mmbahayakan kesehatan, hal yang diharamkan, termasuk tidak memberi ruang untuk rokok dan merokok," imbuhnya.
Nih ada tanggapan dari Koh Ahok tentang masalah ini
Spoiler for Tanggapan Koh Ahok:
Siswa SMP 163 Terjatuh Dari Lantai 4, Ahok: Ponsel Itu Harus Disimpan di Loker
Siswa SMP 163 Terjatuh Dari Lantai 4, Ahok: Ponsel Itu Harus Disimpan di Loker – Kejadian naas terjadi di SMP 163 dimana seorang siswa dikabarkan terjatuh dari lantai 4 karena takut akan razia yang dilancarkan oleh gurunya. Gubernur DKI Jakarta, Ahok menanggapi kejadian ini dengan mengatakan jika saat jam pelajaran, ponsel harus disimpan di tempat lain dan jangan sampai menghidupkan ponsel sebelum jam istirahat maupun jam pulang.
“Hampir semua sekolah kan pasti nggak izinkan bawa handphone ke dalam (kelas). Dan biasanya harus disimpan di loker,” ujar Ahok kepada wartawan di Kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014).
Menurut Ahok, aturan tentang ponsel di sekolah harus dituruti oleh semua siswa yang bersekolah di SMP 163. Ahok mencontohkan dengan keadaan sekolah anaknya yang mengatur jika ponsel boleh dibawa asal taruh di loker.
“Anak saya biasanya bawa handphone, tapi dia simpan di loker,” jelasnya.
Siswa tersebut kemarin pagi terjatuh dari jendela kelasnya yang berada di lantai 4 setelah berusaha menghindari isu razia handphone. Diketahui jendela tersebut tidak menggunakan terali. Apakah setelah kejadian ini terali memang harus diwajibkan untuk dipasang untuk menghindari kejadian serupa?
“Nggak mungkin lah, kita pasang terali. Namanya semua sekolah ada standar kan,” ungkap Ahok.
Dirinya mengaku tidak terlalu mengetahui kejadian yang menewaskan seorang siswa ini. “Saya belum dapat laporan ini. Nanti (saya) tanya sama kepala dinas,” pungkasnya.
Dengan kejadian yang menimpa salah satu murid SMP 163, kita bisa menjadikannya bahan pelajaran agar kita jangan sampai menghidupkan ponsel pada saat jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan lebih baik dimatiin atau taruh di tempat lain.
Quote:
Ikut berduka gan semoga amal ibadahnya diterima disisi-Nya 

Diubah oleh fckita 11-10-2014 20:00
0
6.5K
Kutip
64
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan