1. Tersebar di seluruh penjuru Jepang

Love Hotels tersebar di berbagai penjuru Negeri Matahari Terbit. Mulai dari Tokyo, Osaka, Hokkaido, Kanto, Tohoku, Chubu, Kansai, Shikoku, Kyushu, sampai Okinawa.

Masing-masing hotel punya nama berbeda. Di Tokyo misalnya, ada R-21 dan Sun 8 yang terletak di kawasan Shibuya. Sedangkan di Osaka ada The Black Beaver, Hotel First, Hotel Loire, juga Casa Swan yang berlokasi di kawasan Umeda.

2. Menjadi kultur Jepang sejak ratusan tahun lalu

Love Hotels, atau dalam bahasa Jepang 'Rabu Hoteru' disinyalir sudah ada sejak zaman Edo ratusan tahun lalu. Tentu saja dulu tak ada gedung-gedung hotel bertingkat, melainkan Ryokan alias rumah penginapan asli Jepang.

Dengan kecilnya rumah di Jepang, banyak orangtua yang menginginkan privasi saat bercinta. Love Hotels pun menyediakannya, lengkap dengan aneka aksesori seperti seragam perawat dan kamar-kamar bertema 'nakal'.

3. 'Rest' dan 'Stay'

Ada 2 pilihan menginap di Love Hotels: 'Rest' dan 'Stay'. Kalau memilih 'Rest', berarti Anda hanya check-in selama beberapa jam. Kalau memilih 'Stay', berarti Anda menginap di kamar tersebut.

Mayoritas tamu memilih 'Stay' jika sudah larut malam, lebih dari pukul 22.00 waktu setempat. Waktu check out 12 jam dari waktu check-in.

4. Apakah bisa diinapi traveler?

Ini dia yang penting, apakah Love Hotels bisa diinapi traveler? Tentu saja! Banyak alasan turis lebih memilih menginap di hotel sejenis ini.

Pertama, harganya murah dan fasilitasnya lengkap. Anda akan mendapatkan kamar nyaman dengan queen bed, juga kamar mandi lengkap dengan shower. Perlengkapan dalam kamar mandi juga tersedia lengkap.

Pasti terdapat TV di tiap kamar, lengkap dengan DVD Player. Meski kebanyakan film yang tersedia bergenre porno, tak jarang terdapat film action atau horor yang seru.

Terakhir, mayoritas Love Hotels punya onsen alias pemandian air panas sendiri. Ya, mandi adalah hal penting bagi masyarakat Jepang. Anda bisa mandi di Onsen selepas seharian jalan-jalan!