- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sinabung Luncurkan Awan Panas, Tebaran Debu Vulkanik Meluas


TS
jimmy.k
Sinabung Luncurkan Awan Panas, Tebaran Debu Vulkanik Meluas
*Liputan6.com, Medan -* Sejak sepekan terakhir Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, kembali mengalami erupsi disertai semburan awan panas. Bahkan hingga Rabu malam tadi, warga Kota Medan, Sumatera Utara masih merasakan tebaran abu vulkanik Sinabung.
Warga Perumahan Villa Gading Mas, Marindal, Medan, Dini menyebutkan, teras rumahnya terus diselimuti abu vulkanik hingga Rabu malam. Abu sudah dirasakan sejak pagi hari dan nyatanya berlangsung hingga malam hari.
"Sudah dipel berulang kali, tetapi sebentar saja, abu sudah penuh di lantai teras," kata Dini di Medan, Rabu (8/10/2014). Abu vulkanik itu menimbulkan sesak napas, sehingga Dini mengaku menggunakan masker sekalipun di dalam rumah.
"Semoga Sinabung tidak erupsi apalagi meletus, karena tidak terjadi saja, tebaran abunya sudah sangat mengganggu," ucap Dini.
Abu vulkanik Sinabung juga mengganggu wilayah Deli Serdang dan Binjai, Sumut.
"Sudah beberapa hari abu vulkanik itu dirasakan, tetapi yang paling menyiksa atau mengganggu terjadi Rabu karena berlangsung hingga malam hari," beber Anita, warga Jalan Irian Tanjungmorawa, Deli Serdang.
Abu semakin dirasakan karena pada Rabu 8 Oktober 2014, tidak terjadi hujan bahkan cuaca sangat panas sejak pagi hari hingga sore.
Aktivitas Vulkanik Masih Tinggi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengaku aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi, sehingga potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas juga masih tinggi.
Dia menyebutkan, sekalipun tidak terjadi erupsi, tapi guguran awan panas hingga 89 kali. Pada Rabu hingga pukul 19.00 WIB telah terjadi 4 kali guguran awan panas dari puncak gunung itu.
Sutopo menjelaskan, dimulai pada pukul 00.45 WIB, guguran awan panas tercatat hingga sejauh 3.000 meter ke arah selatan. "Pada pukul 12.42 WIB jarak luncur juga sejauh 3.000 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.500 meter," imbuh Sutopo.
Sedangkan sore hari yakni pada pukul 17.11 WIB terjadi luncuran sejauh 2.500 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.000 meter. Serta, pukul 17.30 WIB sejauh 1.500 meter ke arah selatan dan ke timur.
Ia mengatakan pula, penanganan darurat Gunung Sinabung masih terus dilakukan meski status masih tetap Siaga (Level III). Adapun Jumlah pengungsi ada 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga yang berada di 16 tempat pengungsian.
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat, pembersihan abu vulkanik di seputaran daerah gunung itu khususnya Berastagi terus dilakukan termasuk membagikan masker kepada warga. (Ant)
http://liputan6.com/news/read/211634...ulkanik-meluas
*Liputan6.com, Karo - *Warga Desa Suka Ndebi, Kecamatan Naman Teran, bergotong-royong membersihkan desa dengan menyapu dan menyiram dengan air seadanya akibat debu vulkanik Gunung Sinabung
yang menyelimuti desa mereka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (9/10/2014), mereka tetap bertahan di desa meski cemas, sebagian warga juga masih beraktivitas di lahan pertanian meski tanaman mereka terancam mati akibat tertutup debu vulkanik.
Erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi, Desa Suka Ndebi berjarak sekitar 6 kilometer dari kawah Sinabung menjadi desa yang terparah tertutup debu vulkanik.
Erupsi Gunung Api Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara yang disertai luncuran awan panas sejauh 3 kilometer ke arah tenggara, membuat kabut debu tebal sempat menyelimuti Kota Berastagi dan sekitarnya. Aktivitas warga pun sempat berhenti beberapa jam.
Menurut data badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung masih berpotensi erupsi dengan luncuran awan panas ke selatan dan tenggara di radius 3 hingga 5 kilometer. Hingga kini status Gunung Sinabung
berada pada Siaga III
. http://liputan6.com/news/read/211659...tetap-bertahan
abu vulkaniknya pun udah sampe ke deli serdang
di kota galang tempat ane tinggal juga udah kena
siap siapin masker dah
Warga Perumahan Villa Gading Mas, Marindal, Medan, Dini menyebutkan, teras rumahnya terus diselimuti abu vulkanik hingga Rabu malam. Abu sudah dirasakan sejak pagi hari dan nyatanya berlangsung hingga malam hari.
"Sudah dipel berulang kali, tetapi sebentar saja, abu sudah penuh di lantai teras," kata Dini di Medan, Rabu (8/10/2014). Abu vulkanik itu menimbulkan sesak napas, sehingga Dini mengaku menggunakan masker sekalipun di dalam rumah.
"Semoga Sinabung tidak erupsi apalagi meletus, karena tidak terjadi saja, tebaran abunya sudah sangat mengganggu," ucap Dini.
Abu vulkanik Sinabung juga mengganggu wilayah Deli Serdang dan Binjai, Sumut.
"Sudah beberapa hari abu vulkanik itu dirasakan, tetapi yang paling menyiksa atau mengganggu terjadi Rabu karena berlangsung hingga malam hari," beber Anita, warga Jalan Irian Tanjungmorawa, Deli Serdang.
Abu semakin dirasakan karena pada Rabu 8 Oktober 2014, tidak terjadi hujan bahkan cuaca sangat panas sejak pagi hari hingga sore.
Aktivitas Vulkanik Masih Tinggi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengaku aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi, sehingga potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas juga masih tinggi.
Dia menyebutkan, sekalipun tidak terjadi erupsi, tapi guguran awan panas hingga 89 kali. Pada Rabu hingga pukul 19.00 WIB telah terjadi 4 kali guguran awan panas dari puncak gunung itu.
Sutopo menjelaskan, dimulai pada pukul 00.45 WIB, guguran awan panas tercatat hingga sejauh 3.000 meter ke arah selatan. "Pada pukul 12.42 WIB jarak luncur juga sejauh 3.000 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.500 meter," imbuh Sutopo.
Sedangkan sore hari yakni pada pukul 17.11 WIB terjadi luncuran sejauh 2.500 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.000 meter. Serta, pukul 17.30 WIB sejauh 1.500 meter ke arah selatan dan ke timur.
Ia mengatakan pula, penanganan darurat Gunung Sinabung masih terus dilakukan meski status masih tetap Siaga (Level III). Adapun Jumlah pengungsi ada 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga yang berada di 16 tempat pengungsian.
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat, pembersihan abu vulkanik di seputaran daerah gunung itu khususnya Berastagi terus dilakukan termasuk membagikan masker kepada warga. (Ant)
http://liputan6.com/news/read/211634...ulkanik-meluas
Erupsi Gunung Sinabung Terus Terjadi, Warga Tetap Bertahan
*Liputan6.com, Karo - *Warga Desa Suka Ndebi, Kecamatan Naman Teran, bergotong-royong membersihkan desa dengan menyapu dan menyiram dengan air seadanya akibat debu vulkanik Gunung Sinabung
yang menyelimuti desa mereka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (9/10/2014), mereka tetap bertahan di desa meski cemas, sebagian warga juga masih beraktivitas di lahan pertanian meski tanaman mereka terancam mati akibat tertutup debu vulkanik.
Erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi, Desa Suka Ndebi berjarak sekitar 6 kilometer dari kawah Sinabung menjadi desa yang terparah tertutup debu vulkanik.
Erupsi Gunung Api Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara yang disertai luncuran awan panas sejauh 3 kilometer ke arah tenggara, membuat kabut debu tebal sempat menyelimuti Kota Berastagi dan sekitarnya. Aktivitas warga pun sempat berhenti beberapa jam.
Menurut data badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung masih berpotensi erupsi dengan luncuran awan panas ke selatan dan tenggara di radius 3 hingga 5 kilometer. Hingga kini status Gunung Sinabung
berada pada Siaga III
. http://liputan6.com/news/read/211659...tetap-bertahan
abu vulkaniknya pun udah sampe ke deli serdang

di kota galang tempat ane tinggal juga udah kena

siap siapin masker dah

0
849
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan