- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Aku menikah karena dijodohkan (Sebuah renungan...)


TS
andoyoandoyo
Aku menikah karena dijodohkan (Sebuah renungan...)
30 Nopember – 6 Desember 2006
Jakarta …, ah rasanya aku sendiri sudah malas mendengar kota itu. Kota yang penuh sesak, pengap, udara kotor dan macet. Aku sering stress setiap melihat kemacetan di Jakarta . Hari ini aku terpaksa harus sampai ke Jakarta untuk interview kerja di sebuah perusahaan kontraktor telekomunikasi di mana sekarang aku bekerja.
Dengan berbekal buku directory penerima beasiswa beasiswa aku nekat berangkat ke Jakarta. Kota yang sebenarnya malas aku datangi, kota dimana aku tak mengenal saudara dan teman secara langsung. Aku hanya bermodal kepercayaan pada teman-teman di Jakarta yang masuk dalam daftar directory itu. Aku percaya dengan beberapa nomor telpon yang tercantum di directory itu aku bisa menghubungi mereka, sekedar untuk mendapatkan tumpangan tidur selama aku interview kerja.
Akhirnya aku sampai di terminal Pulogadung, lalu naik bis 507 jurusan Tanah Abang menuju tempat interview. Setelah interview aku baru pusing tujuh keliling mencari tempat numpang tidur. Dari puluhan nomor telpon di directory Djarum aku hubungi, tapi ternyata mereka tidak siap menerima tumpangan. Ketidakbisaan mereka memberiku tumpangan bermacam-macam. Ada yang karena sudah bekerja jauh dari rumah, kejauhan dari tempat intervie dan sebagainya. Alhamdulillah, seorang teman yang berhasil bisa kuhubungi dan siap menyediakan tempat untuk menumpang tidur, di Citayam Depok. Tempat gung liwang liwung yang sama sekali belum aku tahu.
Aku harus naik kereta yang gerbongnya penuh sesak. Setiap perhentian stasiun aku selalu bertanya tentang stasiun Citayam. Alhamdulillah akhirnya aku sampai, di sambut seorang gadis berjilbab coklat dengan seorang gadis kecil yang belum aku kenal.
Selama lima hari aku tinggal di rumah gadis itu. Makan, minum dan tempat tidur disediakan secara gratis. Hanya cuci baju yang harus aku kerjakan sendiri. Tak ada kenangan yang berkesan. Hanya kereta penuh sesak yang membuatku terkesan, jengkel karena baju yang sudah aku seterika rapi tapi saat sampai kantor sudah lecek tak karuan karena berdesakan dalam kereta ekonomi.
7 – 10 Desember 2006
Aku pulang ke rumahku di Kota B untuk mengurus surat ijin mengemudiku. Tapi hari Minggu, aku sudah sampai di Jakarta lagi. Menginap di tempat yang sama dan kereta penuh sesak yang sama tiap aku berangkat ke kantor.
Hari Senin, sebelas Desember aku harus berangkat ke Palu, Sulawesi Tengah untuk menangani pekerjaan baruku dengan penerbangan pagi. Ayah gadis itulah yang mengantarkanku ke terminal Pasar Minggu untuk kemudian aku melanjutkan perjalanan ke Bandara dengan taksi. Ah…syukurlah. Aku lepas dari Jakarta . Saat di Palu sesekali aku menghubungi gadis yang memberiku tumpangan saat di Jakarta, terkadang kami berkirim email.
28 Februari 2007
Date: Wed, 28 Feb 2007 15:28:59 -0800 (PST)
From: ARNO ARNO
Subject: Re: info penerbangan gratis..
To: annycute@yahoo.com
Asswrwb... Ah...maafkan aku. Aku sulit memulai apa yg ingin kusampaikan padamu. Sebuah pertemuan yg sebentar, tapi telah meninggalkan banyak kenangan. Citayam, Depok, UI dan gerbong kereta api yang penuh sesak. Baju rapi yang kemudian lecek sesampai di kantor, inilah Jakarta . Aku tak tahu ada rahasia apa dibalik setiap yang Allah rencanakan untuk kita?
Apakah kelak kita bermusuhan? Ataukah justru saling mencintai dan menyayangi? Mimpi mana yg akan kau pilih? Karena dalam hidup hidup ini tak pernah ada ketidaksengajaan, Sang Khalik telah merencanakan semua dengan sengaja, detail dan rapi. Penuh hikmah. Kitalah yg kemudian mengatakan “Aku tidak sengaja,” Sering orang bercita-cita ingin jadi ini dan itu. Padahal kita tak tahu besok masih hidup atau tidak? Lalu apa yang harus kita lakukan dengan mimpi masa depan? Dan apa yang harus kita lakukan dengan kenangan masa lalu? Mungkin kita pernah berharap suatu saat kelak manusia bisa menciptakan mesin waktu sehingga kita bisa melaksanakan wisata waktu.
Padahal Allah telah menciptakan “mesin waktu” dalam diri setiap manusia. Mesin waktu untuk menembus masa lalu itu adalah kenangan yang ada dalam diri umat manusia. Dan mimpi, adalah mesin waktu untuk menembus masa yang akan datang. Masa sekarang adalah realitas hidupyang harus kita hadapi dengan dua mesin waktu yang telah Allah anugerahkan kepada kita.
Akankah kita meninggalkan kenangan tanpa hikmah apa-apa untuk menggapai Mimpi yang kita dambakan? Ataukah dengan dua mesin waktu yang Allah anugerahkan itu kita menghadapi dan menyiapkan realitas hidup ini dengan lebih baik? Lalu kenapa manusia masih bermimpi untuk menciptakan mesin waktu? Karena mesin waktu mungkin saja diciptakan oleh umat manusia jika manusia mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya. Semoga kita dapat belajar dari kenangan dan mimpi. Wasswrwb... Salam hormatku, Arno
5 – 8 Maret 2007
Hari ini aku pulang dari Palu dengan penerbangan pagi. Tak ada yang menjemputku di Bandara, sendirian. Tidak juga gadis itu. Di Jakarta aku menginap di tempat yang sama pertama aku datang ke Jakarta .
Sampai di rumah itu aku merasakan kesendirian. Lalu aku bertanya kepada ibu gadis itu dimana putrinya berada. Kenapa aku tak menjemput gadis itu di kampusnya? Ah… entahlah. Akhirnya kuhubungi gadis itu melalui ponsel, ternyata dia sedang di kampus dan hendak pulang.
“Bolehkah aku menjemputmu?” tanyaku padanya.
“Iya, gapapa. Kita ketemu di stasiun Pondok Cina aja yah”.
Satu saat ibu gadis itu mengajukan pertanyaan yang membuatku gagap untuk menjawabnya. Aku tak tahu harus menjawab apa, takut salah dan membuatnya kecewa. Aku bersyukur, karena aku dapat jatah libur dua hari. Libur itu aku manfaatkan untuk berkunjung ke rumah saudaraku di Tangerang sekaligus memikirkan pertanyaan itu. Aku ingin memecahkan kekalutan hatiku. Gadis itu kuhubungi melalui ponsel. Aku sampaikan bahwa aku telah mengirimkan email tentang kegundahan hatiku padanya dan menantikan balasannya.
8 Maret 2007
Date: Thu, 8 Mar 2007 16:07:52 -0800 (PST)
From: ARNO ARNO
Subject: Re: Wajib dibaca dan direnungkan
To: annycute@yahoo.com
From ARNO ARNO Thu Mar 8 16:07:52 2007
Assalamualaikum wr wb.
Aku lupa hari apa ibu (ibu Anny*) mengatakan ini padaku. Aku hanya ingat permohonan seorang ibu yang begitu tulus padaku. “Arno, jika Arno mau, menikahlah dengan Anny...,”.
“Iya bu, insya Allah. Saya istikharoh dulu Bu,” jawabku saat itu.
Aku punya dua jawaban atas pertanyaan ibu.
Jawaban pertama adalah dari hasil istikharohku. Jawaban kedua adalah ke-rido-an dan kerelaan dari keluargaku, ayah, ibu dan saudara-saudaraku.
Saat itu aku bersyukur atas kepercayaan seorang ibu padaku. Tapi saat kurenungkan kembali, siapkah aku dengan tanggung jawab yang hendak kupikul? Kemudian aku juga bertanya...
Siapkah orang yang kelak menjadi pendamping hidupku menerimaku, keluargaku dan keadaanku apa adanya? Kami petani, kami orang desa, kami terbiasa hidup sederhana. Siapkah jika kelak aku terpaksa membawamu hidup di pedesaan? Bisakah orang yang kelak menjadi pendamping hidupku menerima jika kelak aku jatuh miskin, hidup dalam kesusahan dan tanpa pekerjaan? Aku sudah tahu keluargamu, rumahmu, saudara-saudaramu dan lingkunganmu. Meskipun belum banyak. Dan hatiku mengatakan, “Iya, aku menerimamu dan keluargamu apa adanya.”
Masih ingatkan Engkau akan kata-kataku kemarin? “Menikah bukan hanya dua hati yang saling mencintai, tapi menikahi banyak hati, keluarga dan masyarakatnya. Saat menikah, kau berarti menikahi banyak hati, menikahi keluarganya, masyarakatnya, budayanya, kekurangannya, kelebihannya dan sebagainya.”
Aku sering berdoa, “Ya Allah, jika kelak Allah menikahkanku, jadikanlah itu sebagai pernikahan yang membawa keberkahan, ketenangan, manfaat dan menjadi teladan. Janganlah ENGKAU jadikan pernikahan kami menjadi beban bagi siapa pun, kabulkanlah ya Allah,”...
Maafkan, karena aku belum tahu akan memanggilmu apa... Kita bukan muhrim...
Aku ingin “kita berdua” membicarakannya dan mendiskusikan atas segala pertanyaan ini...
Dengan kesadaran dan keyakinan bahwa kelak kita akan bersama... Jika ada waktu, balaslah e-mail ini. Aku menantikannya...
Dariku... Arno
4 - 6 April 2008
Semenjak email itu kegundahan hatiku semakin menjadi. Kantorku juga memberiku tugas-tugas luar kota yang membuatku susah bertatap muka dengan gadis itu. Kadang sebulan sekali aku sempatkan berkunjung ke rumah gadis itu di saat-saat libur, atau saat pekerjaan tidak terlalu banyak. Meskipun hanya sehari, kami sempatkan saling berbincang serius. Kadang kami juga bercanda.
Sebelum pesta pernikahan kami, hari Jum’at hadir Pak Dony dan Pak Dudi mengunjungi kami. Mereka mewakili Pemberi beasiswa dan RSO Jakarta mengucapkan selamat atas rencana pernikahan kami besok hari Minggu.
Puji syukur pada Allah, hari ini hari Minggu Wage tanggal enam April 2008 jam sepuluh pagi kami, Arno (Semarang, Universitas Negeri Semarang) dan Anny ( Jakarta, Universitas Indonesia ) melaksanakan akad nikah.
Ada ayah ibu kami berdua, saudara-saudari kami dan rombongan dari kampungku sebanyak satu bis yang menjadi saksi pernikahan kami.
Kami adakan pesta kecil, beberapa teman kami undang. Beberapa rekan sesama penerima beasisswa juga hadir, Rachma, Esti, Agus, Oka, Mala, Fatmi, Fitri, mbak Dian, mbak Andin, Shanti (mereka dari Jakarta), Erick (Beswan Surabaya), Nurdia (Semarang). Mohon maaf jika ada beberapa penerima beasiswa yang hadir dan kami lupa menyebutkan namanya.
4 – 18 Juni 2008
Kami berbulan madu di Surabaya ….
Mohon doanya untuk kebahagiaan dan kesehatan kami dan kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga dan teman-teman yang telah mendukung pernikahan kami.
8 Oktober 2009
On Thursday, October 8, 2009 3:46 PM, Anny <annycute@gmail.com> wrote:
Aslm.wrwb.
Sayang,apa kabar? Bunda ama Dedeknya Alhamdulillah sehat. Semoga yayang jg sehat selalu...Amin...
Sayang,melalui e-mail ini Bunda ingin mencurahkan hati dan perasaan Bunda yg selama ini terpendam...Betapa setiap saat Bunda megingat bagaimana aroma tubuhmu, sikap tegasmu dan kekuatan hatimu yg begitu sabar dan ikhlas menerima Bunda apa adanya...
Sayang,semoga kita bisa melewati ini semua dengan baik. Walaupun jauh Bunda selalu mengingat dan mendoakan yg terbaik untukmu...Sayang,kita sama2 berjuang yahhh...Berjuang menjalani hidup ini yg penuh rintangan...Sayang,kami disini selalu menunggumu...menunggumu tuk bersama lagi...Sayang,kami mencintaimu dengan segala apa yg telah Allah berikan kepadamu...Bersamamu melewati hari adalah hari terindah...
Love youuuuu...........
Anny & Dedek
---------- Forwarded message ----------
From: Arno <arno_arno@yahoo.com>
Date: 2009-11-21 15:21 GMT+07:00
Subject: FOTO2 SUAMIMU
To: annycute@gmail.com, anny <annycute@yahoo.com>, anny <annycute@yahoo.com>
Cc: arnoarno@gmail.com, Arno <arno_arno@hotmail.com>
Assalamualaikum wr wb
Sayang, gimana kabar adek dan dedek kecilnya? Suamimu kangen banget. Suka rindu dengan aktivitas yang sering kita jalani berdua, berbelanja, sholat jamaah, masak berdua, mandi berdua dsb.
Suka sedih tiap kali membeli chicken and chips, makanan yang istrinya suka memohon-mohon tapi suaminya ga mengijinkan kecuali seminggu sekali. Mohon maaf ya suamimu ini. Suamimu ingin segera berkumpul lagi denganmu, dengan anak kita yang akan segera lahir.
Bekerja sembari kuliah di sini bukanlah hal yang mudah. Bisa mendapatkan tidur 6 jam sehari adalah sesuatu yang mewah, sesuatu yang suamimu mungkin jarang dapatkan untuk saat ini. Mungkin cuma 2 minggu sekali, kadang satu bulan tidak sama sekali, cukup tidur 4 jam dalam sehari.
Mata suamimu sekarang semakin cekung, kerut dan kantong matanya semakin besar. Kadang mas tidak menyadari hal itu. Mungkin karena kurang tidur, usia yang semakin bertambah atau bisa jadi kurang istirahat. Suamimu berharap adek bersabar ya untuk saat ini hidup berdua dengan anak kita.
Mas berharap dalam waktu dekat bisa segera pulang, berkumpul lagi seperti dulu. Berjamaah kembali saat sholat..., mas rindu itu. Ya Allah, jadikanlah kami keluarga yang menjadi contoh kebaikan dunia dan akhirat. Menjadi keluarga yang memberikan kemudahan dan manfaat bagi banyak orang.
Salam rindu dari suamimu.... Jagalah anak kita... Suamimu sayang padamu.
Arno
Appartment Johnson Street Floor 09/04
Mount Cook Wellington New Zealand 6021
Mobile Phone: +64-218*********
Email: arno_arno@yahoo.com
arnoarno@gmail.com
Website: [url=http://www.arnocute.com[/B]]www.arnocute.com[/B][/url]
[B]September 2014
Alhamdulillah saat ini kami telah memiliki 2 anak yang lucu-lucu. Rumah mungil yang menjadi tempat tinggal kami. Kami juga telah menyelesaikan pendidikan S2 kami.
Pesan kami, menikah karena dijodohkan tidak selamanya buruk selama niat menikahnya dilandasi ibadah dan lurus.
Insya Allah berkah dunia akhirat. Aamiin ya robbal alamiin

Jakarta …, ah rasanya aku sendiri sudah malas mendengar kota itu. Kota yang penuh sesak, pengap, udara kotor dan macet. Aku sering stress setiap melihat kemacetan di Jakarta . Hari ini aku terpaksa harus sampai ke Jakarta untuk interview kerja di sebuah perusahaan kontraktor telekomunikasi di mana sekarang aku bekerja.
Dengan berbekal buku directory penerima beasiswa beasiswa aku nekat berangkat ke Jakarta. Kota yang sebenarnya malas aku datangi, kota dimana aku tak mengenal saudara dan teman secara langsung. Aku hanya bermodal kepercayaan pada teman-teman di Jakarta yang masuk dalam daftar directory itu. Aku percaya dengan beberapa nomor telpon yang tercantum di directory itu aku bisa menghubungi mereka, sekedar untuk mendapatkan tumpangan tidur selama aku interview kerja.
Akhirnya aku sampai di terminal Pulogadung, lalu naik bis 507 jurusan Tanah Abang menuju tempat interview. Setelah interview aku baru pusing tujuh keliling mencari tempat numpang tidur. Dari puluhan nomor telpon di directory Djarum aku hubungi, tapi ternyata mereka tidak siap menerima tumpangan. Ketidakbisaan mereka memberiku tumpangan bermacam-macam. Ada yang karena sudah bekerja jauh dari rumah, kejauhan dari tempat intervie dan sebagainya. Alhamdulillah, seorang teman yang berhasil bisa kuhubungi dan siap menyediakan tempat untuk menumpang tidur, di Citayam Depok. Tempat gung liwang liwung yang sama sekali belum aku tahu.
Aku harus naik kereta yang gerbongnya penuh sesak. Setiap perhentian stasiun aku selalu bertanya tentang stasiun Citayam. Alhamdulillah akhirnya aku sampai, di sambut seorang gadis berjilbab coklat dengan seorang gadis kecil yang belum aku kenal.
Selama lima hari aku tinggal di rumah gadis itu. Makan, minum dan tempat tidur disediakan secara gratis. Hanya cuci baju yang harus aku kerjakan sendiri. Tak ada kenangan yang berkesan. Hanya kereta penuh sesak yang membuatku terkesan, jengkel karena baju yang sudah aku seterika rapi tapi saat sampai kantor sudah lecek tak karuan karena berdesakan dalam kereta ekonomi.
7 – 10 Desember 2006
Aku pulang ke rumahku di Kota B untuk mengurus surat ijin mengemudiku. Tapi hari Minggu, aku sudah sampai di Jakarta lagi. Menginap di tempat yang sama dan kereta penuh sesak yang sama tiap aku berangkat ke kantor.
Hari Senin, sebelas Desember aku harus berangkat ke Palu, Sulawesi Tengah untuk menangani pekerjaan baruku dengan penerbangan pagi. Ayah gadis itulah yang mengantarkanku ke terminal Pasar Minggu untuk kemudian aku melanjutkan perjalanan ke Bandara dengan taksi. Ah…syukurlah. Aku lepas dari Jakarta . Saat di Palu sesekali aku menghubungi gadis yang memberiku tumpangan saat di Jakarta, terkadang kami berkirim email.
28 Februari 2007
Date: Wed, 28 Feb 2007 15:28:59 -0800 (PST)
From: ARNO ARNO
Subject: Re: info penerbangan gratis..
To: annycute@yahoo.com
Asswrwb... Ah...maafkan aku. Aku sulit memulai apa yg ingin kusampaikan padamu. Sebuah pertemuan yg sebentar, tapi telah meninggalkan banyak kenangan. Citayam, Depok, UI dan gerbong kereta api yang penuh sesak. Baju rapi yang kemudian lecek sesampai di kantor, inilah Jakarta . Aku tak tahu ada rahasia apa dibalik setiap yang Allah rencanakan untuk kita?
Apakah kelak kita bermusuhan? Ataukah justru saling mencintai dan menyayangi? Mimpi mana yg akan kau pilih? Karena dalam hidup hidup ini tak pernah ada ketidaksengajaan, Sang Khalik telah merencanakan semua dengan sengaja, detail dan rapi. Penuh hikmah. Kitalah yg kemudian mengatakan “Aku tidak sengaja,” Sering orang bercita-cita ingin jadi ini dan itu. Padahal kita tak tahu besok masih hidup atau tidak? Lalu apa yang harus kita lakukan dengan mimpi masa depan? Dan apa yang harus kita lakukan dengan kenangan masa lalu? Mungkin kita pernah berharap suatu saat kelak manusia bisa menciptakan mesin waktu sehingga kita bisa melaksanakan wisata waktu.
Padahal Allah telah menciptakan “mesin waktu” dalam diri setiap manusia. Mesin waktu untuk menembus masa lalu itu adalah kenangan yang ada dalam diri umat manusia. Dan mimpi, adalah mesin waktu untuk menembus masa yang akan datang. Masa sekarang adalah realitas hidupyang harus kita hadapi dengan dua mesin waktu yang telah Allah anugerahkan kepada kita.
Akankah kita meninggalkan kenangan tanpa hikmah apa-apa untuk menggapai Mimpi yang kita dambakan? Ataukah dengan dua mesin waktu yang Allah anugerahkan itu kita menghadapi dan menyiapkan realitas hidup ini dengan lebih baik? Lalu kenapa manusia masih bermimpi untuk menciptakan mesin waktu? Karena mesin waktu mungkin saja diciptakan oleh umat manusia jika manusia mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya. Semoga kita dapat belajar dari kenangan dan mimpi. Wasswrwb... Salam hormatku, Arno
5 – 8 Maret 2007
Hari ini aku pulang dari Palu dengan penerbangan pagi. Tak ada yang menjemputku di Bandara, sendirian. Tidak juga gadis itu. Di Jakarta aku menginap di tempat yang sama pertama aku datang ke Jakarta .
Sampai di rumah itu aku merasakan kesendirian. Lalu aku bertanya kepada ibu gadis itu dimana putrinya berada. Kenapa aku tak menjemput gadis itu di kampusnya? Ah… entahlah. Akhirnya kuhubungi gadis itu melalui ponsel, ternyata dia sedang di kampus dan hendak pulang.
“Bolehkah aku menjemputmu?” tanyaku padanya.
“Iya, gapapa. Kita ketemu di stasiun Pondok Cina aja yah”.
Satu saat ibu gadis itu mengajukan pertanyaan yang membuatku gagap untuk menjawabnya. Aku tak tahu harus menjawab apa, takut salah dan membuatnya kecewa. Aku bersyukur, karena aku dapat jatah libur dua hari. Libur itu aku manfaatkan untuk berkunjung ke rumah saudaraku di Tangerang sekaligus memikirkan pertanyaan itu. Aku ingin memecahkan kekalutan hatiku. Gadis itu kuhubungi melalui ponsel. Aku sampaikan bahwa aku telah mengirimkan email tentang kegundahan hatiku padanya dan menantikan balasannya.
8 Maret 2007
Date: Thu, 8 Mar 2007 16:07:52 -0800 (PST)
From: ARNO ARNO
Subject: Re: Wajib dibaca dan direnungkan
To: annycute@yahoo.com
From ARNO ARNO Thu Mar 8 16:07:52 2007
Assalamualaikum wr wb.
Aku lupa hari apa ibu (ibu Anny*) mengatakan ini padaku. Aku hanya ingat permohonan seorang ibu yang begitu tulus padaku. “Arno, jika Arno mau, menikahlah dengan Anny...,”.
“Iya bu, insya Allah. Saya istikharoh dulu Bu,” jawabku saat itu.
Aku punya dua jawaban atas pertanyaan ibu.
Jawaban pertama adalah dari hasil istikharohku. Jawaban kedua adalah ke-rido-an dan kerelaan dari keluargaku, ayah, ibu dan saudara-saudaraku.
Saat itu aku bersyukur atas kepercayaan seorang ibu padaku. Tapi saat kurenungkan kembali, siapkah aku dengan tanggung jawab yang hendak kupikul? Kemudian aku juga bertanya...
Siapkah orang yang kelak menjadi pendamping hidupku menerimaku, keluargaku dan keadaanku apa adanya? Kami petani, kami orang desa, kami terbiasa hidup sederhana. Siapkah jika kelak aku terpaksa membawamu hidup di pedesaan? Bisakah orang yang kelak menjadi pendamping hidupku menerima jika kelak aku jatuh miskin, hidup dalam kesusahan dan tanpa pekerjaan? Aku sudah tahu keluargamu, rumahmu, saudara-saudaramu dan lingkunganmu. Meskipun belum banyak. Dan hatiku mengatakan, “Iya, aku menerimamu dan keluargamu apa adanya.”
Masih ingatkan Engkau akan kata-kataku kemarin? “Menikah bukan hanya dua hati yang saling mencintai, tapi menikahi banyak hati, keluarga dan masyarakatnya. Saat menikah, kau berarti menikahi banyak hati, menikahi keluarganya, masyarakatnya, budayanya, kekurangannya, kelebihannya dan sebagainya.”
Aku sering berdoa, “Ya Allah, jika kelak Allah menikahkanku, jadikanlah itu sebagai pernikahan yang membawa keberkahan, ketenangan, manfaat dan menjadi teladan. Janganlah ENGKAU jadikan pernikahan kami menjadi beban bagi siapa pun, kabulkanlah ya Allah,”...
Maafkan, karena aku belum tahu akan memanggilmu apa... Kita bukan muhrim...
Aku ingin “kita berdua” membicarakannya dan mendiskusikan atas segala pertanyaan ini...
Dengan kesadaran dan keyakinan bahwa kelak kita akan bersama... Jika ada waktu, balaslah e-mail ini. Aku menantikannya...
Dariku... Arno
4 - 6 April 2008
Semenjak email itu kegundahan hatiku semakin menjadi. Kantorku juga memberiku tugas-tugas luar kota yang membuatku susah bertatap muka dengan gadis itu. Kadang sebulan sekali aku sempatkan berkunjung ke rumah gadis itu di saat-saat libur, atau saat pekerjaan tidak terlalu banyak. Meskipun hanya sehari, kami sempatkan saling berbincang serius. Kadang kami juga bercanda.
Sebelum pesta pernikahan kami, hari Jum’at hadir Pak Dony dan Pak Dudi mengunjungi kami. Mereka mewakili Pemberi beasiswa dan RSO Jakarta mengucapkan selamat atas rencana pernikahan kami besok hari Minggu.
Puji syukur pada Allah, hari ini hari Minggu Wage tanggal enam April 2008 jam sepuluh pagi kami, Arno (Semarang, Universitas Negeri Semarang) dan Anny ( Jakarta, Universitas Indonesia ) melaksanakan akad nikah.
Ada ayah ibu kami berdua, saudara-saudari kami dan rombongan dari kampungku sebanyak satu bis yang menjadi saksi pernikahan kami.
Kami adakan pesta kecil, beberapa teman kami undang. Beberapa rekan sesama penerima beasisswa juga hadir, Rachma, Esti, Agus, Oka, Mala, Fatmi, Fitri, mbak Dian, mbak Andin, Shanti (mereka dari Jakarta), Erick (Beswan Surabaya), Nurdia (Semarang). Mohon maaf jika ada beberapa penerima beasiswa yang hadir dan kami lupa menyebutkan namanya.
4 – 18 Juni 2008
Kami berbulan madu di Surabaya ….
Mohon doanya untuk kebahagiaan dan kesehatan kami dan kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga dan teman-teman yang telah mendukung pernikahan kami.
8 Oktober 2009
On Thursday, October 8, 2009 3:46 PM, Anny <annycute@gmail.com> wrote:
Aslm.wrwb.
Sayang,apa kabar? Bunda ama Dedeknya Alhamdulillah sehat. Semoga yayang jg sehat selalu...Amin...
Sayang,melalui e-mail ini Bunda ingin mencurahkan hati dan perasaan Bunda yg selama ini terpendam...Betapa setiap saat Bunda megingat bagaimana aroma tubuhmu, sikap tegasmu dan kekuatan hatimu yg begitu sabar dan ikhlas menerima Bunda apa adanya...
Sayang,semoga kita bisa melewati ini semua dengan baik. Walaupun jauh Bunda selalu mengingat dan mendoakan yg terbaik untukmu...Sayang,kita sama2 berjuang yahhh...Berjuang menjalani hidup ini yg penuh rintangan...Sayang,kami disini selalu menunggumu...menunggumu tuk bersama lagi...Sayang,kami mencintaimu dengan segala apa yg telah Allah berikan kepadamu...Bersamamu melewati hari adalah hari terindah...
Love youuuuu...........
Anny & Dedek
---------- Forwarded message ----------
From: Arno <arno_arno@yahoo.com>
Date: 2009-11-21 15:21 GMT+07:00
Subject: FOTO2 SUAMIMU
To: annycute@gmail.com, anny <annycute@yahoo.com>, anny <annycute@yahoo.com>
Cc: arnoarno@gmail.com, Arno <arno_arno@hotmail.com>
Assalamualaikum wr wb
Sayang, gimana kabar adek dan dedek kecilnya? Suamimu kangen banget. Suka rindu dengan aktivitas yang sering kita jalani berdua, berbelanja, sholat jamaah, masak berdua, mandi berdua dsb.
Suka sedih tiap kali membeli chicken and chips, makanan yang istrinya suka memohon-mohon tapi suaminya ga mengijinkan kecuali seminggu sekali. Mohon maaf ya suamimu ini. Suamimu ingin segera berkumpul lagi denganmu, dengan anak kita yang akan segera lahir.
Bekerja sembari kuliah di sini bukanlah hal yang mudah. Bisa mendapatkan tidur 6 jam sehari adalah sesuatu yang mewah, sesuatu yang suamimu mungkin jarang dapatkan untuk saat ini. Mungkin cuma 2 minggu sekali, kadang satu bulan tidak sama sekali, cukup tidur 4 jam dalam sehari.
Mata suamimu sekarang semakin cekung, kerut dan kantong matanya semakin besar. Kadang mas tidak menyadari hal itu. Mungkin karena kurang tidur, usia yang semakin bertambah atau bisa jadi kurang istirahat. Suamimu berharap adek bersabar ya untuk saat ini hidup berdua dengan anak kita.
Mas berharap dalam waktu dekat bisa segera pulang, berkumpul lagi seperti dulu. Berjamaah kembali saat sholat..., mas rindu itu. Ya Allah, jadikanlah kami keluarga yang menjadi contoh kebaikan dunia dan akhirat. Menjadi keluarga yang memberikan kemudahan dan manfaat bagi banyak orang.
Salam rindu dari suamimu.... Jagalah anak kita... Suamimu sayang padamu.
Arno
Appartment Johnson Street Floor 09/04
Mount Cook Wellington New Zealand 6021
Mobile Phone: +64-218*********
Email: arno_arno@yahoo.com
arnoarno@gmail.com
Website: [url=http://www.arnocute.com[/B]]www.arnocute.com[/B][/url]
[B]September 2014
Alhamdulillah saat ini kami telah memiliki 2 anak yang lucu-lucu. Rumah mungil yang menjadi tempat tinggal kami. Kami juga telah menyelesaikan pendidikan S2 kami.
Pesan kami, menikah karena dijodohkan tidak selamanya buruk selama niat menikahnya dilandasi ibadah dan lurus.
Insya Allah berkah dunia akhirat. Aamiin ya robbal alamiin
Diubah oleh andoyoandoyo 05-10-2014 06:35


tata604 memberi reputasi
1
19.1K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan